Page 66 - MAJALAH 121
P. 66

SOROTAN




          ini tidak boleh, kita sia­siakan. Momentum melakukan   berbagai pihak, baik itu regulator, operator maupun
          perbaikan. Kita berikan apresiasi, langkah dan  pihak­pihak lain yang terkait dengan penerbangan
          kinerja yang telah ditunjukkan oleh mitra kami dari   nasional. Ada kurang lebih 34 (tiga puluh empat) pihak/
          perhubungan, BMKG, KNKT. Tetapi kita tidak ingin  instansi yang akan diundang dalam RDP/RDPU. Selain
          berhenti di situ, kita ingin lebih baik lagi dan lebih baik  melakukan serangkaian RDP/RDPU, Panja dapat juga
          lagi,” papar dia.                                 melakukan peninjauan lapangan ke daerah­daerah
                                                            yang akan ditentukan kemudian, diantaranya Bandar
          Terkait polemik kebijakan penerbangan berbiaya    Udara Juanda­Surabaya, Bandara Udara Ngurah Rai­
          rendah atau low cost carrier, ia mengingatkan dalam   Denpasar, Bandara El Tari­Kupang.
          UU no.1/2009 tidak dikenal istilah itu. Dalam pasal 126
          menurutnya diatur mengenai tarif kelas ekonomi dan   Beberapa hal penting yang akan menjadi fokus perhatian
                                                               dalam proses kerja Panja, seperti : Aspek regulasi
                                                               dan kepatuhan terhadap perundang­undangan.
                                                               Bagaimana operasionalisasi peraturan turunan
                                                               sebagai pelaksana dari amanat UU No. 1 tahun
                                                               2009 tentang Penerbangan (Peraturan Pemerintah,
                                                               Kepmen, Peraturan Dirjen). Sejauh mana amanat
                                                               pembentukan lembaga­lembaga sesuai dengan
                                                               UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. Dari
                                                               pengalaman beberapa kecelakaan, terdapat 3 (tiga)
                                                               faktor kategori utama, yaitu Human factor yang
                                                               mencakup pelaksanaan prosedur dan/atau standar
                                                               yang berlaku, pengawasan, baik internal maupun
                                                               eksternal, dan pelaksanaan ketentuan, dan beban
                                                               kerja atau jam kerja yang berlebih atau kurang
                                                               istirahat; Faktor teknis yang mencakup kurang
                                                               berfungsinya atau tidak efektifnya peralatan­
          tarif non ekonomi. Dalam penjelasan pasal 27, yang  peralatan atau sistem pada pesawat, dan kegagalan atau
          dimaksud dengan pelayanan kelas ekonomi adalah    kesalahan pada proses produksi. Faktor lingkungan
          jasa angkutan udara yang disediakan oleh badan    (environmental), yang mencakup lingkungan bandara
          usaha angkutan niada dengan pelayan minimal namun   udara, termasuk kurang sterilnya runway.  Faktor
          tetap memenuhi aspek keselamatan dan keamanan     cuaca tidak dipertimbangkan sebagai faktor penyebab
          penerbangan. “Apakah LCC yang menyebabkan  utama kecelakaan, namun merupakan faktor yang
          kecelakaan, ini perlu dipelajari kembali dengan arif   berkontribusi untuk meningkatkan terjadinya resiko
          bijaksana,” katanya. Ia kemudian menyampaikan     kecelakaan.
          kesepakatan pentingnya membentuk Panja. “Agar
          Komisi V DPR dapat memantau dengan seksama        “Dalam konteks ini, perlu pendalaman terhadap
          persoalan yang ingin kita tingkatkan kualitas dan   kelembagaan, sarana dan prasarana dan sumber daya
          kinerjanya,” demikian Hakim.                      manusia yang terkait dengan Keselamatan, Keamanan
                                                            dan Kualitas Penerbangan kelembagaan. Selain itu akan
          Jalan Panjang                                     ada pendalaman terkait potensi fluktuasi harga tiket
                                                            terhadap faktor Keselamatan, Keamanan dan Kualitas
          Setelah palu diketokkan, Panja ini ditargetkan bekerja   Penerbangan,” tekan Ketua Panja Fary Djemy Francis.
          selama 3 (tiga)  bulan sejak  terbentuknya untuk   Untuk turut memudahkan proses kerja Panja juga akan
          mengumpulkan data­data terkait dari berbagai sumber.   memperhatikan rekomendasi yang dihasilkan dari
          Sedangkan untuk tahap selanjutnya, penganalisaan  Audit ICAO USOAP tahun 2014 terkait faktor­faktor
          data/informasi dan penyusunan kesimpulan serta    yang mempengaruhi dunia penerbangan Indonesia.
          rekomendasi diharapkan  sampai dengan akhir Tahun   Dalam pelaksanaannya ada 8 (delapan) area yang
          2015. Setelah hasil akhir pelaksanaan tugas Panja   diaudit dalam USOAP, yaitu: Perundang­undangan
          dilaporkan dan ditetapkan dalam Rapat Komisi V DPR  (Legislation), Organisasi, Lisensi (Licensing), Operasi
          RI, tugas Panja dinyatakan selesai dan berakhir. Dalam   (Operations), Kelaikudaraan (Airworthiness), Badan/
          proses pengumpulan dan analisa data/informasi ini,  Lembaga Investigasi Kecelakaan, Pelayanan Navigasi
          Panja akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)   Udara, dan Bandar Udara (Aerodromes). (iky) foto: ibnur,
          dan/atau Rapat Dengat Pendapat Umum (RDPU) dengan   rizka/parle/hr



          66 PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71