Page 58 - MAJALAH 176
P. 58

KUNKER




            Komisi II Serap Aspirasi                                           Hak Guna Bangunan (HGB), dan
                                                                               hak pakai, Pengadaan Tanah dan
            Tentang RUU Pertanahan                                             Bank Tanah, Badan Penjamin
                                                                               Sertifikat, serta Pengadilan
                                                                               Pertanahan.
                                                                                 Berdasarkan banyaknya kasus
                                                                               Pertanahan yang tidak dapat
            Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanahan sejatinya                 terselesaikan dengan tuntas
            ditujukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya           serta perlunya perlindungan
            pada rakyat, dengan memberikan rasa keadilan, kepastian            tanah untuk kepentingan bangsa
            investasi dan kepastian hukum. Untuk itu Komisi II DPR             Indonesia untuk itu, lanjut
            RI menyerap aspirasi ke beberapa daerah dalam rangka               Mardani, DPR RI mengusulkan
                                                                               membentuk tiga lembaga
            penyempurnaan atas RUU tersebut.                                   baru, yaitu: Bank Tanah,
                                                                               Badan Penjamin Sertifikat, dan
                                                                               Pengadilan Pertanahan. Hal
                                                                               tersebut termaktub dalam RUU
                                                                               tentang Pertanahan ini.
                                                                                 RUU yang menjadi dasar hukum
                                                                               Pertanahan ini ditargetkan selesai
                                                                               pada pertengahan September ini.
                                                                               Komisi II DPR RI juga mendukung
                                                                               seluruh bidang Tanah akan
                                                                               terdaftar pada tahun 2025. “Kita
                                                                               berharap ada kepastian terkait
                                                                               dengan proses pendaftaran tanah.
                                                                               Pemerintah sudah bekerja sangat
                                                                               keras, dipastikan 2025 nanti
                                                                               seluruh bidang akan terdaftar.
                                                                               Maka kita perlu membuat UU yang
                                                                               menjadi dasar hukumnya,” tutup
                                                                               Mardani.
            Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. Foto: Kiki/Jk
                                                                               SERAP ASPIRASI DARI AKADEMISI
                                                                               UGM
                         akil Ketua Komisi II   “RUU Pertanahan ini merupakan   Dipimpin oleh Wakil Ketua
                         DPR RI Mardani Ali   Lex Specialis dari UU No.5 tahun   Komisi II Herman Khaeron, Tim
                         Sera mengatakan,     1960 tentang Peraturan Dasar     Panja RUU Pertanahan menyerap
                         RUU tentang          Pokok-Pokok Agraria untuk        aspirasi melalui forum diskusi dan
            WPertanahan yang                  memperkuat dan mengatasi         sosialisasi terkait RUU Pertanahan
            merupakan Lex Specialis dari      berbagai permasalahan pertanahan   dengan praktisi dan akademisi di
            Undang Undang (UU) Nomor 5        yang ada,” kata Mardani.         Universitas Gajah Mada (UGM) D.I
            Tahun 1960 tentang Peraturan       Legislator Fraksi Partai Keadilan   Yogyakarta.
            Dasar Pokok-Pokok Agraria (UU     Sejahtera (PKS) ini menyebutkan    “Karena bagaimanapun juga
            PA) disusun untuk memperkuat,     terdapat beberapa poin perubahan   tanah sebagai aset utama, baik
            menjawab, dan mengatasi berbagai   pada konsep RUU tentang         perorangan maupun badan hukum
            permasalahan pertanahan, seperti   Pertanahan ini yang menjadi isu   yang harus dijamin kepastiannya
            masalah ketimpangan lahan,        krusial, yaitu: definisi tanah yang   oleh negara, sehingga kami juga
            sengketa pertanahan, sengketa     diperluas, hak atas ruang bawah   memperkenalkan stelsel positif,”
            konflik perbatasan antara kawasan   tanah dan di atas tanah, hak milik   ujar Herman.
            hutan dan kawasan non-hutan,      warga negara asing atas satuan     Dijelaskan Herman, Tim
            kepastian hukum dan kemudahan     rumah susun (Sarusun), jangka    Panja ingin undang-undang ini
            berinvestasi.                     waktu Hak Guna Usaha (HGU),      partisipatif, artinya semua pihak



                   PARLEMENTARIA      EDISI 176      TH. 2019
            58 58    PARLEMENTARIA      EDISI 171      TH. 2019
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63