Page 38 - MAJALAH 118
P. 38

LEGISLASI




                                                                               D e n gan b e g i tu,  h a l i n i
                                                                             mendorong daerah menggunakan
                                                                             h a sil   p e m et aa n  ur us a n
                                                                             pemerintahan itu sebagai landasan
                                                                             bagi penetapan kelembagaan,
                                                                             perencanaan, dan penganggaran
                                                                             dalam  penyelenggaraan  urusan
                                                                             pemerintahan yang menjadi
                                                                             kewenangan daerah.  Hasil
                                                                             pemetaan ini juga dapat digunakan
                                                                             oleh pemerintah pusat untuk
                                                                             melakukan p embinaan dan
                                                                             pengawasan kepada daerah yang
                                                                             melaksanakan urusan pemerintahan
                                                                             tersebut.

                                                                               UU ini juga memuat substansi ke-
                                                                             harusan bagi para kepala daerah un-
                                                                             tuk melaksanakan program strategis
                                                                             nasional yang ditetapkan Presiden,
                                                                             sebagai upaya meningkatkan per-
          yang akan dipilih yakni Pilkada    Adapun isu atau materi yang  tumbuhan dan pemerataan pem-
          langsung atau melalui DPRD, dan  masih memerlukan pembahasan  bangunan, serta menjaga perta-
          memilih meninggalkan ruang  dan diambil keputusannya dalam  hanan dan keamanan. Hal ini dalam

          sidang Paripurna.                forum Rapat Paripurna antara lain  rangka meningkatkan kesejahteraan
                                           tentang mekanisme pemilihan  masyarakat.
           Proses pembahasan RUU Pilkada  kepala daerah,  paket atau  tidak


          hampir tiga tahun lamanya.  paket  pemilihan  kepala  daerah,        Untuk menjamin penyelenggaraan
          Bermula dari surat Presiden tanggal  syarat tidak adanya konflik, proses  pemerintahan yang bersih dan tidak
          15 Desember 2011  menyampaikan  rekapitulasi dan pilihan satu atau  mengurangi hak dan keuntungan
          RUU tentang Pilkada kepada  dua putaran untuk menentukan  ekonomi atas sumber daya alam
          DPR.  Kemudian  pada  tanggal  12  p emenang jika mekanisme  bagi setiap daerah, maka ada
          Januari 2012 Badan Musyawarah  pemilihannya secara langsung.       beberapa kewenangan pemerintah
          DPR (Bamus) dalam salah satu                                       kabupaten atau kota yang ditarik ke
          keputusannya memberi tugas  2. UU tentang Pemerintahan  pemerintahan di tingkat atasnya.
          konstitusi bidang legislasi kepada   Daerah
          Komisi II DPR untuk memproses                                        Dengan mempertimbangkan
          pembahasan terhadap RUU ini.       UU tentang Pemerintahan  aspek strategis bagi kepentingan
                                           Daerah (UU Pemda) yang disahkan  daerah dan nasional, kewenangan
           Menindaklanjuti penugasan Ba-   Rapat  Paripurna  DPR  RI,  Jumat  itu ditarik ke urusan pemerintahan
          mus tersebut, Komisi II DPR segera  (26/09)  memperjelas pembagian  bidang kehutanan, kelautan, serta
          melakukan proses pembicaraan  urusan antara pemerintah pusat,  energi dan sumber daya mineral,
          Tingkat I diawali dengan pembicara-  pemerintah provinsi dan pemerintah  dengan dibagi antara pemerintah
          an awal tingkat I antara DPR dengan  kabupaten atau kota dengan  pusat dan daerah provinsi.
          pemerintah hingga pada akhirnya  susunan yang lebih sederhana dan
          memasuki  pembahasan  tingkat  mudah dipahami.                       Namun, bukan berarti kontrol
          Panja, Timus dan Timsin.                                           yang dilakukan pemerintah pusat
                                             UU ini menekankan pentingnya  terhadap pemerintah daerah untuk
           Selanjutnya, pada 24 September  kerjasama antara pemerintah pusat  mematikan roh otonomi daerah
          2014 Komisi II telah melakukan  dan pemerintah daerah, dengan  yang selama ini telah berlaku.
          Rapat Kerja dalam rangka Pengam-  melakukan pemetaan urusan  Justru, RUU Pemda ini memberikan
          bilan Keputusan Tingkat I atas RUU  pemerintahan wajib yang tidak  peluang bagi daerah dalam rangka
          ini. Hasilnya, Komisi II menyerahkan  berkaitan dengan pelayanan dasar  diskresi yang  dapat digunakan
          proses pengambilan keputusan ke-  dan urusan pemerintahan pilihan  pejabat pemerintahan setempat
          pada forum Rapat Paripurna Dewan  yang diprioritaskan terhadap  dalam melakukan inovasi daerah,
          atas berbagai materi yang masih be-  provinsi dan daerah kabupaten atau  dalam bentuk pembaharuan dalam
          lum memperoleh kesepakatan antar  kota.                            penyelenggaraan pemerintah
          fraksi serta pemerintah.                                           daerah.




          38 PARLEMENTARIA  EDISI 118 TH. XLIV, 2014
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43