Page 11 - MAJALAH 87
P. 11
LAPORAN UTAMA
engan ramah dan masih de-
ngan gaya aktifis (baca : tidak
Dprotokoler) ia menyambut
sambil minta maaf. “Wah rokok gua
masih setengahnya neh, boleh dilan-
jutin dulu sebentar,” ujarnya. Setelah
basa basi pembuka, ditemani suguhan
teh panas dari sekretarisnya, wawan-
cara seputar Rumah Aspirasi dimulai.
Bagaimana latar belakang mun-
culnya ide rumah aspirasi? Rumah
aspirasi inikan hasil dari studi ban-
ding yang dilakukan anggota DPR ke
banyak parlemen di dunia. Mereka
menemukan dengan sistem pemili-
han langsung dimana rakyat memilih
langsung anggotanya bukan melalui
partai itu rata-rata punya hubungan
yang dekat dengan konstituen dan
dilengkapi pula dengan kantor yang
dapat menerima aspirasi di dapilnya.
Saya fikir itu yang kemudian mem- Wakil Ketua BURT, Pius Lustrilanang
buat mereka memasukkan rumah as- Bagaimana menindaklanjutin- bersama untuk menyerap aspirasi dan
pirasi di Tata Tertib (Tatib) kita. ya? Melalui rapat-rapat di komisi jadi menyiapkan mekanisme lanjutan un-
Sudah ada dalam Tata Tertib harus ada slot waktu disetiap komisi tuk menindaklanjuti aspirasi tersebut.
DPR ya? Iya, bunyi pasal di Tatib yang untuk membahas aspirasi yang sudah Apa mungkin gabungan ang-
mengatur rumah aspirasi adalah kan- dikumpulkan melalui kantor aspirasi. gota DPR lintas partai bergabung
tor bersama anggota DPR dalam satu Komisi biasanya sibuk lewat 3 fungsi dalam satu rumah aspirasi? Baik in-
dapil yang digunakan menyerap as- aja, pengawasan, anggaran dan legis- dividual maupun kolektif yang lebih
pirasi. Kalau kantor bersama itu kan lasi. Itu kan bersifat umum tidak teri- penting adalah bagaimana menjamin
kantor kolektif semua anggota DPR kat dapil. Berarti harus ada waktu khu- aspirasi itu ditindaklanjuti. Sekarang
dalam satu dapil, tidak peduli par- sus dimana semua apirasi yang sudah kita ngomong plus minus kolektif dan
tainya apa, dipaksa bekerja sama un- dikompilasi, disinkronisasi kemudian perorangan. Kalau kolektif itu ang-
tuk memperjuangkan aspirasi daerah dibuat perkiraan formulasi kebijakan- gota DPR dalam satu dapil dipaksa
pemilihannya melalui kantor itu. Oleh nya, lalu yang bersifat anggaran kita bekerja sama, memajukan dapilnya
karena itu BURT melihat ini juga se- omongin pada saat pembahasan Ren- tanpa sekat ideologi partai, tanpa
bagai sebuah langkah strategis dan cana Kerja dan Anggaran Kementerian membatasi konsentrasi pada daerah-
kemudian mencantumkan sebagai Negara / Lembaga (RKAKL), kemudian daerah tertentu di dapil dimana ang-
sebuah prioritas yang perlu dicapai yang bersifat kebijakan kita ngomong gota DPR bersangkutan mendapat
dalam Renstra. Karena itu memang pada saat pengawasan, yang bersifat suara terbesar. Jadi yang diperjuang-
harus dilaksanakan apalagi pemilu legislasi kita ngomong pada saat kan bukan hanya basis konstituen
2009 adalah pemilu langsung jadi legislasi. tapi konstituen secara keseluruhan.
ikatan dapil lebih besar ketimbang BURT berarti sudah menyepa- Prinsipnya seseorang dipilih menjadi
pemilu sebelumnya. Masalahnya ke- kati kebijakan ini dilaksanakan? Ini anggota DPR itu bukan hanya me-
mudian adalah kantor saja tidak cu- adalah bagian dari Renstra prioritas wakili orang yang memilih dia, tetapi
kup perlu dibuat mekanisme untuk harus kita kerjakan, masalahnya bukan mewakili semua pemilih yang ada di
mengatur aspirasi yang dikumpulkan sekedar memenuhi prioritas program dapil. Dia harus mewakili kader Gol-
di daerah bisa ditindaklanjuti bukan saja, bukan sekedar bikin kantor, bu- kar, Gerindra, kader partai lain selain
hanya ditampung. Di DPR tidak ada kan itu tujuannya tapi harus menyiap- kader partainya sendiri, termasuk
mekanisme itu sekarang, oleh karena kan juga mekanismenya. Oleh karena orang-orang yang tidak berpartai. As-
itu kalau ingin membangun rumah as- itu kita nggak setuju program ini dise- pirasi itu tidak punya sekat, aspirasi
pirasi harus disiapkan juga mekanis- but sebagai rumah aspirasi tapi lebih bersifat umum apa yang diinginkan
menya untuk menjamin aspirasi yang dari itu program aspirasi. Program rakyat itulah aspirasi.
ditampung bisa ditindaklanjuti. aspirasi adalah penyediaan kantor Kecendrungan politisi-kan mem-
1
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 87