Page 13 - MAJALAH 87
P. 13
LAPORAN UTAMA
dakan kegiatan tinggal minta ke ang- pemda untuk bisa melaksanakan aca- kan di Dapil khusus mendampingi dia,
gota DPR-nya. Tugas mereka cuma tu- ra tersebut, kalau tidak bisa dianggap mengurus agenda. Tapi tetap harus
gas menyiapkan menghubungi, bikin acara partai. Saya menghindari betul ada perangkat sekretariat, official gitu,
acara, ngatur undangan, jamuan. Da- ketika melakukan kunjungan peroran- yang bertugas mengatur semua. Ka-
nanya dari mana? Ya dari penyerapan gan menggunakan atribut-atribut lau TA (Tenaga Ahli) hanya mengatur
aspirasi yang dibawa oleh anggota. partai, saya tidak pernah bicara pro- kalau bosnya datang. Kalau perangkat
sekretariat itu mengatur semua, surat
masuk, surat keluar.
Ini akan melibatkan Sekjen DPR?
Saya pikir akan begitu nanti, mungkin
akan ada pejabat setingkat eselon ter-
tentu untuk memimpin kantor aspirasi
ini, bisa juga dari daerah direkrut. Tapi
pada dasarnya ini adalah Sekretariat
Jenderal DPR. Rumah Aspirasi adalah
sistem pendukung bagi DPR untuk
menjalankan tugas penyerapan as-
pirasi. Bicara sistem pendukung, kita
bicara soal kantor, soal staf, kita bicara
soal fungsi. Tergantung pilihan sistem
yang akan kita buat, anggaran yang
tersedia dan kesepakatan DPR sen-
diri. Yang sudah disepakati dan ditulis
dalam Tatib adalah kantor bersama,
sebelum itu dirubah ya kita jalankan
ini dulu, kecuali kita rubah.
Bentuk rapat untuk memper-
juangkan aspirasi bagaimana? Itulah
yang saya bilang kita harus bangun
Rumah Aspirasi itu sebaiknya ti- gram partai, karena tidak ketemu mekanismenya, yang terbayang di ke-
dak tetap disatu lokasi ya? Di dapil kader partai kok, saya melaksanakan pala saya adalah, pertama mekanisme
saya ada 10 kabupaten, ada enam tugas negara. pengumpulan aspirasi dari seluruh
anggota DPR yang masing-masing Jadi pada saatnya setiap anggota titik rumah aspirasi yang ada di dae-
punya basis di kabupaten masing- bisa mendapat satu Rumah Aspirasi? rah ke dalam satu kantong. Disini, ke-
masing. Kebetulan periode sekarang Bisa saja tergantung nanti bagaimana sekjenan. Seluruh aspirasi itukan nanti
bersepakat di satu titik tertentu, se- anggota DPR memandang efektifitas akan dipilah, di tahun pertama rakyat
lanjutnya lima tahun lagi belum tentu dari program yang pertama ini. Tapi akan datang dengan seluruh keingi-
bersepakat. Dan nanti kalau program saya sendiri memilih untuk men- nannya, beragam proposal, macam-
aspirasi jalan bukan tidak mungkin jalankan program aspirasi yang telah macamlah. Nah tugas staf rumah as-
setiap anggota akan mendapat satu diatur tatib ketimbang merubah- pirasi memilah, jadi mana tugas dari
rumah aspirasi. Kalau mekanisme- nya dari sekarang. Coba dulu secara DPRD tingkat dua, mana yang tingkat
nya sudah jelas, kantor bisa dimana kolektif, kita lihat, kalau dipandang satu dan mana yang kewenangan di
saja, yang penting membangun me- perlu membelahnya menjadi rumah pusat. Yang ditindaklanjuti berkaitan
kanisme dan sarananya. aspirasi perorangan, itu tergantung penganggaran di pusat, kita ting-
Ada ide yang menyebut menye- gimana kita menilai dari rumah as- gal salurkan saja. Berkaitan dengan
rap aspirasi kenapa tidak numpang pirasi yang ada. pemerintah pusat kita salurkan di Ja-
di kantor Balai Desa saja? Kalau di Bagaimana dengan rencana karta. Nanti di kompilasi, dan kita sa-
kantor desa artinya ia mengontak ca- anggaran, sudah disepakati? Belum lurkan ke Komisi untuk dibahas.
bang pemerintahan yang paling ren- ada, kita belum sampai ngomong soal Praktek yang ada sejauh ini?
dah, nah Kepala Desa nanti kontak anggaran. Selama ini anggota DPR sudah turun
Camat, kemudian mengontak juga Bagaimana dengan staf pendu- secara perorangan, saya di Komisi
Bupati, asisten dan lain sebagainya. kung? Kita sekarang punya dua tena- 7 mengatur sendiri, saya beruntung
Kalau ke kantor desa itu resmi lho, ga ahli, ada rencana penambahan satu mendapat satu asisten di daerah yang
pasti resmi, pasti ia menghubungi tenaga ahli mungkin satu kita tempat- saya gaji sendiri. Dia yang mengatur
1
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 87