Page 17 - MAJALAH 87
P. 17
LAPORAN UTAMA
Rumah Aspirasi Itu
Memang Diperlukan...
Kesadaran perlunya membangun Rumah Aspirasi di daerah pemilihan untuk menjaring
masukan dari konstituen sudah dimiliki oleh sebagian anggota DPR RI.
buat ia kewalahan, karena tidak jarang
konstituen yang datang sekaligus
membawa proposal.
“Masalahnya proposal itu ter-
kadang berisikan permohonan ban-
tuan hajatan pribadi seperti pernika-
han, anak mau masuk sekolah, sampai
istri sedang dirawat di rumah sakit,”
tambahnya. Apabila permintaan me-
reka tidak diluluskan, ungkapan keke-
cewaan disampaikan konstituen yang
mengaku telah mendukungnya pada
pemilu lalu. Ini menurutnya menjadi
beban tersendiri yang lama kelamaan
tentu semakin berat. “Rumah aspirasi
itu akhirnya terpaksa saya tutup.”
Sebagai gantinya menurut Najib,
ia menunjuk seorang staf yang ber-
tugas sebagai wakilnya menjaring
aspirasi dari konstituen setiap saat.
Seluruh masukan ini bisa dihimpun
dari mana saja, dari pasar, dari tem-
pat mereka beraktifitas di sawah atau
ladang. Staf yang digaji dengan uang
pribadi ini juga bertugas mewakilinya
menghadiri undangan dari para kon-
stituen baik hajatan pribadi maupun
pertemuan masyarakat di balai desa.
Laporan yang berhasil dihimpun
sangat berguna dalam memahami
Anggota DPR RI dari F-PDIP, Budiman Sudjatmiko permasalahan konstituen yang terus
nggota FPAN dari dapil Jatim dirikan di dapil saya dengan anggaran berkembang dinamis setiap saat.
IX Muhammad Najib misalnya, pribadi. Setelah dibuka apresiasi pub- Berdasarkan masukan tersebut pada
Asegera setelah terpilih pada lik saya rasa tinggi terbukti beragam saat melakukan kunjungan kerja per-
periode pertama, tahun 1994 lalu ber- pengaduan masuk,” jelas M. Najib orangan di dapil ia sudah mulai pa-
sama tim suksesnya berhasil merea- saat dihubungi disela-sela kesibukan- ham permasalahan yang tengah diha-
lisasikan konsep rumah aspirasi. nya mengikuti rapat di Gedung DPR dapi konstituen. Dalam beberapa kali
“Saya merasa Rumah aspirasi itu RI, Senayan, Jakarta beberapa waktu pertemuan di dapil terkadang solusi
memang diperlukan ya, maka saya lalu. Tingginya apresiasi publik mem- dapat ditemukan, apabila tidak maka
1
18 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
18 | PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 87 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 87