Page 13 - MAJALAH 138
P. 13

risiko yang diakibatkan, termasuk   Di sisi lain, harus ada upaya     “Kami mengkritik Menteri PPA,
             masalah anggaran yang dibutuhkan  sistematis dan terpadu yang melibatkan   karena dianggap langkah-langkahnya
             bagi pelaksanaan hukuman kebiri  semua pihak, seperti sekolah, keluarga,   belum konkrit dalam menghadapi
             tersebut. Meskipun menurut Sodik,  Pemda, dan para penegak hukum.   masalah kekerasan seksual,” ungkap
             implementasi kebiri hanya dilakukan  Komitmen penegak  hukum  penting   Sodik, seraya menambahkan, sudah
             untuk kasus-kasus yang bersifat luar  disoroti. “Apa artinya ada pemberatan   saatnya negara menyematkan status
             biasa. Ia juga menambahkan bahwa  hukuman jika tidak ada komitmen dari   kejahatan luar biasa (extra ordinary
             alokasi dana yang digunakan mungkin  para penegak hukumnya,” papar politisi   crime) pada kekerasan seksual. Sudah
             bisa berasal dari Polri, Kementerian  dari dapil Jabar I itu.      saatnya tidak ada lagi impunitas
             Hukum dan HAM, atau Kementerian     Komisi VIII, la nju t  Sod ik,   pada kasus tindak pidana kekerasan
             Pemberdayaan Perempuan Dan Anak.   sudah  meminta  Kemen  PPA  agar   seksual yang secara umum terjadi pada
               Politisi Partai Gerindra ini, prihatin  menempa tkan diri sebagai   kelompok rentan diskriminasi, yaitu
             atas meningkatnya kasus kekerasan  koordinator atau  leading sector   perempuan, anak-anak, dan difabilitas.
             seksual tersebut. Adanya hukuman  untuk menangani masalah kekerasan   Hadirnya RUU PKS bertujuan
             pemberat sangat disetujuinya. “Oleh  tersebut. Kementerian ini yang   mencegah  segala  bentuk kekerasan
             karenanya kami ingin bekerja lebih  akan berkoordinasi dengan pihak   seksual, melindungi perempuan
             komprehensif, mulai dari preventif  kepolisian, Pemda, sekolah, rumah   korban kekerasan seksual, menindak
             sampai sanksi. Komisi VIII mendukung  tangga, tempat ibadah, termasuk juga   pelaku kekerasan seksual, memulihkan
             upaya pemberatan sanksi hukum kebiri  media.  Harus  ada  langkah-langkah   korban, pendampingan keluarga, dan
             tersebut, meskipun itu bukan  satu-  konkrit yang dilakukan dalam kondisi   memberikan tanggung jawab pada
             satunya elemen terpenting.”      darurat kekerasan sekusal.        negara. n                        (ryan)



                           Perppu No.1/2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU No.23/2002
                                               tentang Perlindungan Anak
                                                          Pasal 81

               (1)  Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana   ancaman pidana juga dikenakan kepada pelaku yang
                  dimaksud dalam Pasal 76D dipidana dengan pidana   pernah dipidana karena melakukan tindak pidana
                  penjara  paling  singkat 5  (lima)  tahun dan  paling   sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D.
                  lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
                  Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).     (5) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud
                                                                  dalam Pasal 76D menimbulkan korban lebih dari 1
                  (Pasal 76D UU 23/2004: “Setiap orang dilarang   (satu) orang, mengakibatkan luka berat, gangguan
                  melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan      jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya
                  memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya   fungsi reproduksi, dan/atau korban meninggal dunia,
                  atau dengan orang lain.”)                       pelaku dipidana mati, seumur hidup, atau pidana
                                                                  penjara paling singkat 10 (sepuluh) tahun dan paling
               (2)  Ketentuan  pidana  sebagaimana  dimaksud  pada   lama 20 (dua puluh) tahun.
                  ayat (1) berlaku pula bagi setiap orang yang dengan
                  sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian   (6) Selain dikenai pidana sebagaimana dimaksud pada
                  kebohongan, atau membujuk Anak melakukan        ayat (1), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5), pelaku dapat
                  persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.  dikenai pidana tambahan berupa pengumuman
                                                                  identitas pelaku.
               (3)  Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada
                  ayat (1) dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang   (7) Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud pada ayat
                  yang mempunyai hubungan keluarga, pengasuh      (4) dan ayat (5) dapat dikenai tindakan berupa kebiri
                  anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang   kimia dan pemasangan cip.
                  menangani perlindungan anak, atau  dilakukan
                  oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama,   (8) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
                  pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman   diputuskan bersama-sama dengan pidana pokok
                  pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).      dengan memuat jangka waktu pelaksanaan tindakan.

               (4) Selain terhadap pelaku sebagaimana dimaksud   (9) Pidana tambahan dan tindakan dikecualikan bagi
                  pada ayat (3), penambahan 1/3 (sepertiga) dari   pelaku Anak.





                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 138 TH. XLVI - 2016  l  13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18