Page 28 - MAJALAH 163
P. 28
LAPORAN UTAMA
KOMISI X DPR RI
Pentingnya Peran
Masyarakat Nilai
Kinerja DPR
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan
bahwa penting bagi masyarakat untuk menilai kinerja setiap
Anggota DPR RI. Masyarakat selayaknya bisa lebih cerdas
dan mengetahui track record dari setiap Anggota Dewan,
baik incumbent (petahana) maupun calon-calon Anggota
DPR RI yang akan datang.
husus untuk yang Fraksi Golkar itu. Wakil Ketua Komisi X DPR RI
incumbent pasti akan Sebagai Pimpinan di Komisi X Hetifah Sjaifudian
menjadi lebih berat, DPR RI, Hetifah mengatakan bahwa
karena masyarakat pasti pihaknya mempunyai banyak Panitia
K mengharapkan kinerja yang Kerja (Panja) sebagai pelaksanaan aspek technology policy, maka agak
lebih baik dari incumbent tersebut. fungsi pengawasan. Contohnya seperti sulit bermitra dengan stakeholder
Kalau incumbent tidak mampu Panja Evaluasi Pendidikan Tinggi, dan terkait. Keberagaman latar belakang
menunjukan kinerja seperti yang Panja Standar Nasional Pendidikan profesi Anggota Dewan juga menjadi
diharapkan, masyarakat pasti akan Dasar Menengah. faktor yang dapat membantu. Yang
kecewa dan tidak akan memilihnya “Tahun 2018 ini ada even Asian terkadang jadi faktor hambatannya,
lagi. Games. Pengawasan terhadap even- jika kita tidak memiliki kompetensi,
“Sekarang saatnya bagi DPR even yang ada itu harus ketat, jangan yang akhirnya akan mempengaruhi
RI untuk menunjukan kinerja yang sampai even tersebut gagal akibat kinerja kita. Kompetensi SDM yang
lebih terukur. Memang sulit untuk kurangnya pengawasan terhadap dimiliki setiap Anggota Dewan
menilai seberapa baik kinerja setiap kepanitiaan maupun Kementerian sangatlah penting,” paparnya.
Anggota DPR RI, karena tidak ada terkait,” jelasnya. Hambatan lainnya, lanjut politisi
satu ukuran yang pasti dimana publik Dikatakannya, sejauh ini sudah dapil Kalimantan Timur dan Kalimantan
bisa menilai. Publik hanya bisa menilai ada beberapa Undang-Undang yang Utara itu, ada tema-tema isu tertentu
dari media-media nasional didalam sedang dibahas, dan diharapkan yang tidak bisa diselesaikan oleh
menilai capaian itu,” ucapnya kepada bisa selesai pada masa sidang satu Komisi saja, diperlukan adanya
Parlementaria, pertengahan Agustus yang akan datang. “Capaian kinerja rapat gabungan dengan mengundang
lalu. Komisi X DPR RI sudah cukup bagus, beberapa menteri terkait. Sementara
Hetifah menyampaikan, kalau karena kita harus selalu intensif waktu yang ada sangat kurang untuk
secara umum yang terekspos kepada melakukan pengawasan, sebab selalu membahas dan mempercepat dalam
publik adalah hal-hal yang bersifat saja ada momentum. Setiap tahun pengambilan keputusan karena
skandal atau berita-berita sensasional, ada momentum, seperti masalah menunggu momentum dimana semua
maka hal itu yang menyebabkan penerimaan mahasiswa baru, masalah bisa terlibat.
masyarakat secara umum menilai UNBK, atau masalah penyebaran Tahun politik juga punya
kinerja DPR RI buruk. beasiswa. Selalu ada hal-hal yang kita andil sebagai faktor penghambat,
“Bagi kami yang ada di dalam, pikirkan, otomatis kinerja kita diatur pembagian waktunya lebih banyak
setidaknya untuk saya sendiri, saya oleh situasi,” tandas Hetifah. ke dapil ketimbang waktu yang
merasa dalam beberapa tahun ini Menurutnya, sama halnya dengan dialokasikan di DPR. “Kita harus
saya telah berusaha keras untuk bisa Komisi lainnya di DPR RI, ada hal- menunjukan kompetensi dan kinerja
menjalankan ketiga fungsi DPR. Dalam hal yang terkadang menjadi kendala yang baik, termasuk juga didalamnya
kerangka representasi, saya juga dalam melaksanakan sepenuhnya integritas. Karena dengan integritas
mencoba semaksimal mungkin untuk fungsi-fungsi kedewanan yang ada. tersebut kepercayaan publik akan
turun ke daerah pemilihan,” ujar politisi “Kalau kita tidak memahami aspek- kembali,” pungkasnya. DEP/SF
28 PARLEMENTARIA 163 XLVIII 2018
28 PARLEMENTARIA
162 XLVIII 2018