Page 19 - MAJALAH 135
P. 19

Nantinya, semakin banyak orang yang gagal bayar. Akibatnya, defisit semakin tinggi.
                         Sebaiknya, disesuikan dengan hitungan aktuaria. Namun sebelum diputuskan iuran
                                  dinaikkan, seharusnya diperbaiki terlebih dahulu pelayanannya.






            Kesehatan dan tidak akan menaikan   2015 bisa ditekan, kenapa tidak   disesuikan dengan hitungan aktuaria.
            iuran,” kata Marwan, ketika ditemui   diulangi di tahun ini. Kenapa sekarang   Namun sebelum diputuskan iuran
            Parlementaria di Gedung DPR RI,   malah kebobolan. Ini berbahaya,” tegas   dinaikkan, seharusnya diperbaiki
            beberapa waktu yang lalu.         Marwan.                           terlebih dahulu pelayanannya,” tegas
               Daripada menaikkan iuran, Marwan   Marwan menambahkan, sebaiknya   politisi asal dapil Sumatera Utara II itu.
            meminta kepada BPJS Kesehatan     Pemerintah juga mengaudit defisit    Menutup sesi wawancara, Marwan
            untuk mengaudit dana kapitasi yang   anggaran BPJS Kesehatan yang   mengingatkan kepada Direk si BPJS
            ada di Fasilitas Kesehatan Tingkat   mencapai Rp 5,85 triliun pada tahun   Kesehatan untuk be kerja dengan
            Pertama (FKTP) seperti Puskesmas.   2015 itu. Sehingga, jika memang   semaksimal mung kin agar tidak terjadi
            Hasil temuannya di lapangan, sekitar   dideteksi ada ketidakseimbangan antara   de fisit lagi. Sehingga, keberlangsungan   (sf, rnm)
            80 persen dana kapitasi bukan untuk   besaran pemasukan dan pengeluaran,   BPJS Kesehatan dapat dipertahankan. n
            mengcover kesehatan orang tidak   baru iuran dapat dinaikkan.
            mampu (miskin)  tetapi  hanya untuk   “P emeri n tah akan te tap
            membuat Puskesmas tetap beroperasi.  melaksanakan JKN. Tapi kenapa para
               “Katakan begini, di puskesmas ada   pengelola ini tidak melaporkan kalau
            jatah 300 pasien. Namun ternyata   ter jadi sesuatu di dalam nya, sehingga
            dari jatah 300 pasien itu, tidak ada   terjadi ketidak seimbangan pemasukan
            pasien yang berobat ke Puskesmas. Jadi,   dan pengeluaran. Sehingga, defisit Rp
            berobat tidak berobat, dana kapitasi   5,85 trilliun itu di audit dulu. Kalau
            tetap diberikan kepada Puskesmas. Nah,   sudah kelihatan ‘jomplang’ pemasukan
            ketidakmampuan mengelola seperti   dan pengeluaran baru dinaikkan,” usul
            ini malah dibebankan kepada negara,   Marwan.
            sehingga defisit,” heran Marwan.
               Politisi F-PKB itu menduga     Ketidakmampuan Kelola
            ada ‘permainan’ dalam klaim dana   Manajemen
            kapitasi itu. Menurutnya, mungkin    Terkait defisit di pen-
            ada ‘permainan’ dari Puskesmas, BPJS   danaan  BPJS Kesehatan,
            Kesehatan hingga Dinas Kesehatan.   Marwan menilai ada
            Sehingga, dana kapitasi itu diberikan   ketidak mampuan  BPJS
            hanya untuk ‘meng hidupkan’       Kesehatan  da lam
            Puskesmas saja. Marwan meminta    meng elola
            Pemerintah untuk meninjau ulang   manajeman,
            dana kapitasi.                    sehingga
               Marwan kembali memaparkan      def isi t di -
            temuan yang didapatnya di lapangan.   bebankan kepada
            Ia pernah menemukan pasien yang   negara. Sehingga, ketika
            terdaftar di kelas I, namun ketika dirawat   Pe merintah  memutuskan
            di rumah sakit, malah diberikan kelas III.   untuk menaikkan iuran untuk
            Tindakan maupun pengobatan tentu   kelas I dan II, ia khawatir
            mengikuti kelas dimana pasien itu   malah kondisinya semakin                                         foto : sf/sf
            dirawat. Sehingga, ini merugikan peserta   berbahaya.
            BPJS Kesehatan.                      “Nantinya, semakin
               “Coba ditinjau ulang itu dana   banyak orang yang gagal
            kapitasinya. Kalau menurut Menteri   bayar. Akibatnya, defisit
            Kesehatan defisit pada tahun 2014-  semakin tinggi. Sebaiknya,




                                                                             PARLEMENTARIA l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016  l  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24