Page 22 - MAJALAH 135
P. 22

LAPORAN UTAMA




          Direktur Hukum Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga

          BPJS Kesehatan, Bayu Wahyudi

          TIgA OPSI UNTUK KEBERLANJUTAN PROgRAM JKN





              uran Program Jaminan Kesehatan
              Nasional dievaluasi maksimal
              dalam kurun 2  (dua)  tahun
          I sekali, sesuai dengan peraturan
          perundangan, bahwa iuran dievaluasi.
          Direktur Hukum Komunikasi dan
          Hubungan Antar Lembaga BPJS
          Kesehatan, Bayu Wahyudi, memastikan
          bahwa pembahasan Peraturan
          Presiden No 19 Tahun 2016 sudah
          dilakukan sejak akhir tahun 2014.
            Pembahasan itu dilakukan oleh
          lintas Kementerian dan Lembaga, baik
          Kementerian Kesehatan, Kementerian
          Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
          Kementerian Keuangan,  Kementerian                                                                  foto : jay/hr
          Hukum dan HAM, Dewan Jaminan Sosial
          Nasional (DJSN) dan BPJS Kesehatan,
          serta stake holder terkait lainnya.  Direktur Hukum Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan,
            “Penyesuaian yang tertuang dalam   Bayu Wahyudi saat mengikuti rapat kerja di Gedung DPR RI
          Perpres tersebut sudah merupakan
          perhitungan aktuaria oleh para ahli,   minimal Rp 36.000, untuk peserta   oleh Peserta.
          termsuk rekomendasi dari DJSN,” kata   kelas III sebagaimana hitungan   Sementara untuk proporsi iuran
          Bayu, dalam kesempatan rapat kerja   terakhir pada tahun 2016 oleh para   untuk peserta Pekerja Penerima Upah
          dengan Komisi IX DPR, Kementerian   ahli dan rekomendasi DJSN. Jumlah   (PPU) Badan Usaha Swasta adalah
          Kesehatan, DJSN, di Gedung DPR RI,   iuran sebesar Rp 36.000 untuk kelas III   tetap sama dengan yang sebelumnya,
          Senayan,  Jakarta,  beberapa  waktu   merupakan bottom line dasar minimal   yaitu 4 persen dari pemberi kerja  dan
          yang lalu.                        penyesuaian iuran yang ideal. Namun   1 persen dari peserta, atau dalam hal
            Bayu menambahkan, Pemerintah    hal ini tidak menjadi opsi pemerintah.  ini pekerja.
          memiliki pertimbangan dalam opsi    “Kalaupun ada penyesuaian         “Iuran untuk kategori peserta
          penyesuaian iuran untuk keberlanjutan   iuran, untuk kelas III peserta mandiri   Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
          program JKN. Hal ini sesuai Peraturan   (PBPU) menjadi Rp 30.000, dimana   dan Peserta Bukan Pekerja, untuk
          Pemerintah, bahwa lang kah-       angka ini masih di bawah bottom line   kelas III menjadi Rp 30.000, kelas II
          langkah yang diambil untuk menjaga   yang direkomendasikan DJSN, yaitu   menjadi Rp 51.000, dan kelas I menjadi
          keberlangsungan  program dapat    Rp 36.000 untuk kelas III. Artinya   Rp 80.000,” papar Bayu.
          dilakukan dengan cara; mengurangi   penyesuaian ini, sesuai dengan yang   Namun akhirnya pemerintah
          manfaat, penyesuaian iuran, atau   dilaporkan ke Presiden, tidak naik   menunda kenaikan iuran kelas III,
          mengalokasikan dana tambahan dari   sebesar yang seharusnya,” jelas Bayu.  sehingga tetap Rp 25.500.
          APBN.                               Bayu memaparkan, dalam Perpres    Sementara untuk opsi ketiga yang
            “Untuk opsi pertama, yakni      No 19 Tahun 2016 itu diatur bahwa   sudah disiapkan, yakni mengalokasikan
          mengurangi manfaat, tidak dilakukan   iuran jaminan kesehatan bagi peserta   dana tambahan dari APBN, yang
          pemerintah karena manfaat yang    Pekerja Penerima Upah (PPU) yang   merupakan wujud keberpihakan
          sudah ada, misalnya cuci darah, tidak   terdiri atas Pegawai Negara Sipil,   pemerintah untuk melanjutkan
          mungkin dan sangat tidak manusiawi   anggota TNI, Anggota Polri, pejabat   keberlangsungan program, Pemerintah
          apabila dihilangkan atau dikurangi,”   negara, pimpinan dan anggota DPRD,   telah mempersiapkan alokasi dana
          jelas Bayu.                       dan Pegawai pemerintah Non Pegawai   tambahan yang sudah dimasukkan
            Sementara untuk opsi kedua,     Negara sebesar 5 persen dari gaji atau   dalam APBN 2016.
          lanjut Bayu, yakni penyesuaian iuran,   upah per bulan, dan dibayar dengan   “Itu di luar kenaikan iuran yang
          idealnya harus menyesuaikan dengan   ketentuan 3 persen)dibayar oleh   tidak sampai di angka bottom line Rp   (sf, rnm)
          hitungan aktuaria. Dalam hal ini,   Pemberi Kerja; dan 2 persen dibayar   36.000 tersebut,” tutup Bayu.n


       22     l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27