Page 26 - MAJALAH 135
P. 26

SUMBANG SARAN




                                             IURAN JKN



                   TIDAK ADA ALASAN MENOLAK





                                              Oleh: Hasbullah Thabrany






                                            Disisi lain, media memberitakan   kesehatan. Kini, di tahun 2016, hampir
                                            berbagai masalah JKN karena bayaran   70  juta pria  Indonesia, umumnya
                                            yang tidak memadai. Peserta ditolak,   kepala rumah tangga, menghabiskan
                                            dipaksa membayar sebagian, dipaksa   1-2 bungkus rokok per hari.
                                            bolak-balik pemeriksaan, dan RS     Kita menjadi manusia paling
                                            membatasi jumlah pasien JKN.      mubazir di dunia. Jika harga rokok
                                            Padahal, dua tahun pertama BPJS   termurah Rp 12.000 per bungkus, maka
                                            Kesehatan mengalami defisit. Tetapi,   sebulan  mereka  menghabiskan  Rp
                                            disisi lain, ketika iuran harus dinaikan,   360.000 – Rp 720.000. Kok sanggup?
                                            banyak yang protes. Apakah mereka   Mengapa iuran JKN yang cuma Rp
                                            memahami JKN?                     30.000 POPB memberatkan? Dengan
                                              Mengapa iuran harus naik? Inflasi
                                                                              anggota keluarga rata-rata 4 orang,
                                       foto : dok pri  sejak 2014 saja sudah mencapai   keluarga tersebut hanya membayar
                                            12% lebih. Jika tidak naik, pasti
                                                                              iuran JKN sebesar Rp 30.000 x 4 = Rp
                                            kulitas layanan akan tambah jelek.
                                            Masalahnya, rakyat sulit memahami   120.000 per bulan.
                                            besaran iuran yang pantas. Bahkan
                                            politisi, pimpinan organisasi, dan
                                            pejabat yang berpendidikan pun belum
                                            tentu bisa memahami. Banyak orang
                                            “asal ngomong”, ingin penduduk sehat,
                                            tetapi tidak mau mengeluarkan dana     Penolakan Kenaikan
                                            yang cukup.                           Iuran JKN hanya akan

                   Kontroversi iuran        Pola Pikir (Mindset) yang Keliru    merugikan rakyat. Kualitas
                                                                                   layanan akan jelek.
                                              Apakah rakyat tidak mampu
                  Jaminan Kesehatan         membayar iuran? Di tahun 2013,
               Nasional (JKN), masih        BPS melaporkan rata-rata rumah
                    berlangsung. Ada        tangga membelanjakan hanya Rp
               politisi, ada gubernur,      24.169 per orang per bulan (POPB)
                                            untuk kesehatan, tetapi belanja rokok
                  ada RSUD, ada LSM         mereka mencapai Rp 43.930 POPB.     Jumlah itu, hanya sepertiga belanja
                 dan ada masyarakat         Di tahun  2014, kelompok  termiskin   rokok sebulan. Dengan iuran sebesar
              yang menolak. Padahal,        menghabiskan rata-rata Rp 6.006   itu, mereka bisa menghabiskan biaya
                 setahun lalu, Komisi       POPB untuk rokok, tetapi hanya    berobat sampai Rp 500 juta untuk
                                            menghabiskan Rp 853 untuk kesehatan.
               IX DPR telah memberi           Belanja rokok,  tujuh kali lebih   satu orang. Terlalu mahal kah Rp
                                                                              30.000? Memberatkan yang miskin?
               indikasi akan naiknya        banyak.  Selama  15  tahun  terakhir   Tidak. Sebab, yang miskin/tidak
                           iuran JKN.       penduduk Indonesia menghabiskan   mampu (90 juta orang termiskin)
                                            uang untuk membeli rokok 2-3 kali   sudah dibantu oleh Pemerintah.
                                            lebih banyak dibandingkan untuk biaya   Mereka tidak perlu bayar iuran.



       26     l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31