Page 23 - MAJALAH 149
P. 23
semua sekolah kedinasan untuk tidak
melakukan pendekatan ekstra keras.
Kekerasan di sekolah Pendekatan yang melampaui batas
kedinasan seperti toleransi terhadap siswa atau taruna
menjadi tradisi turun merupakan sebuah kesalahan yang
seharusnya sudah sejak lama dikoreksi.
temurun. Sehingga “Agar tragedi kematian tidak terus
dibutuhkan ketegasan berulang, semua sekolah ikatan dinas
dari pembina, agar yang dibiayai negara harus melakukan
koreksi,” tegas politisi Partai Golkar
hal ini tidak terjadi itu.
lagi. Bahkan, jika Bambang menuturkan penegakan
masih terjadi kasus disiplin tidak harus dengan pendekatan
ekstra keras. Pendekatan dengan cara
kekerasan, bukan seperti itu justru akan menimbulkan
hanya pelaku korban jiwa dan mencoreng citra Foto: jaka/iw
yang mendapat institusi pendidikan yang bersangkutan. Anggota Komisi III DPR Eddy Kusuma Wijaya
“Apa pun tujuannya, pendekatan
sanksi, namun juga ekstra keras yang melampaui batas
pembinanya juga toleransi terhadap siswa atau taruna Seharusnya, tidak boleh sama sekali
mendapat hal yang harus dihilangkan,” tegas politisi asal melakukan pembinaan dengan sistem
daerah pemilihan Jawa Tengah VII itu.
sama. Di lain kesempatan, Anggota kekerasan,” tegas Eddy.
Ironisnya, tambah politisi F-PDI
Komisi III DPR RI Eddy Kusuma Perjuangan itu, kekerasan di sekolah
Wijaya menilai, tradisi pembinaan di kedinasan seperti menjadi tradisi
sekolah kedinasan memiliki tujuan turun temurun. Sehingga dibutuhkan
yang baik. Salah satunya selain melatih ketegasan dari pembina, agar hal ini
kedispilinan, juga agar ikatan antar tidak terjadi lagi. Bahkan, jika masih
taruna atau siswa saat menjalani terjadi kasus kekerasan, bukan hanya
pendidikan ataupun setelah lulus pelaku yang mendapat sanksi, namun
dari sekolah itu tercipta suatu ikatan juga pembinanya juga mendapat hal
persaudaraan yang baik. yang sama.
“Tapi sangat disayangkan, dalam “Untuk menghentikan kasus ini,
kenyataannya pembinaan seperti kami sudah rapat kerja dengan Kapolri.
itu menjadi tidak terkontrol. Tidak boleh sama sekali terjadi lagi.
Ada yang mengarah Untuk kejadian di Akpol ini, pembina
pembinaan itu pada dan senior yang salah, harus ditindak
pola kekerasan atau tegas, tidak boleh pilih kasih. Kejadian
pola-pola militer. di Akpol ini menjadi momentum
untuk memutus kekerasan di sekolah
kedinasan,” harap politisi asal dapil
Banten itu.
Pengelolaan Pendidikan Dipusatkan
Anggota Komisi X DPR RI Dadang
Rusdiana meminta pemerintah berpikir
Foto: Andri untuk menyatu-atapkan pendidikan.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo Sekolah tinggi ataupun perguruan
Edisi : 149 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 23