Page 31 - MAJALAH 79
P. 31
LEGISLASI
lah-olah hanya menjadi domain ke- migas baik di hulu dan hilir. Boby
mentrian ESDM dan Keuangan se- Namun lanjutnya, jangan sam- Pada kenyataannya, produksi
mata. Azas lex specialist dalam hal pai proteksi ini malah mengemba- minyak yang semakin menurun,
perpajakan sebagai contoh, akan likan kualitas pelayanan yang buruk sampai dibawah 1 juta bph, menja-
meningkatkan investasi dan pada seperti masa lalu, contoh sebelum dikan posisi Indonesia sebagai net
ujungnya kenaikan lifting migas. adanya pompa bensin milik asing, importir minyak karena produksi
Mengenai pengaturan dan pelayanan SPBU Pertamina sangat yang lebih rendah dari konsumsi
penegasan fungsi kelembagaan mengecewakan. begitu juga parti- dalam negeri. Khusus mengenai
seperti BP MIGAS dan BPH Migas, sipasi perusahaan nasional dalam gas, RUU ini harus dapat menja-
menurutnya tetap diperlukan, kare- industri ini, proteksi harus dicer- wab pemenuhan kebutuhan dalam
na Negara akan tetap membutuh- mati agar dapat menumbuhkan negeri agar dapat bermanfaat bagi
kan lembaga yang memiliki kapasi- kesadaran transfer teknologi agar kemakmuran rakyat secara luas.
tas keperdataan untuk berkontrak industri ini lebih efisien. Dalam tataran praktis, kata
dengan kontraktor migas. “Ma- “Proteksi yang dulu diberi- dia, terdapat beberapa permasala-
salah data itu sangat penting. Ma- kan kepada pengusaha agar dapat han tata kelola migas seperti bi-
sih ingatkan waktu Karaha Bodas berdiri sendiri, malah menjebak rokrasi yang makin panjang setelah
memenangkan perkara arbitrase mereka, menjadi broker yang me- terbentuknya lembaga baru yakni
internasional, yang secara hukum ngutip margin tinggi, sehingga ba- BP Migas dan BPH Migas, manfaat
dapat membekukan aset negara rang dan jasa industri migas hulu bagi daerah, dan melemahnya pe-
Indonesia diluar negeri, tidak ter- yang notabene teknologi tinggi, rusahaan migas nasional. Dinamika
batas hanya yang menjadi milik belum dapat diproduksi sendiri. Ini- perubahan kondisi global dunia,
Pertamina,” ungkapnya lah salah satu pisau bermata dua, dimana pertumbuhan ekonomi
Dalam hal liberalisasi, diperlu- dimana proteksi atas liberalisasi dipacu oleh kebutuhan migas yang
kan suatu pengaturan yang mem- bisa memberikan efek negatif pada tinggi, menuntut pengelolaan yang
berikan peluang pada penguatan tingginya kenaikan cost recovery, lebih efektif dan efisien agar In-
perusahaan nasional dalam indus- yang berpengaruh pada penurunan donesia survive dalam persaingan
tri ini. Akan tetapi tetap dicermati penerimaan pendapatan bagi ne- dunia. Dirinya berharap, setelah
agar proteksi yang diberikan dapat gara, sebaliknya dapat menstimu- disempurnakan UU Migas mampu
dimanfaatkan seoptimal mungkin lan para pelaku pasar baru agar menjawab semua permasalahan
agar dapat mengembangkan usaha lebih efisien dan efektif,” ungkap tersebut.
| PARLEMENTARIA | Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
| PARLEMENTARIA | Edisi 79 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA | Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
TH. XLI, 2010 |
ARIA |
|
Edisi 79
ARLEMENT
P