Page 34 - MAJALAH 79
P. 34

Untuk Pertamina, sebelum ada      Ia menegaskan, bukan saatnya   ngatakan,  bahan  galian  itu  harus
            nya pemisahan oleh UU Migas, per-  lagi APBN menganut rezim kesatu-  dimanfaatkan.  Pilihan  itu  harus
            tamina dipayungi dengan UU no.8   an, sistem yang mengharuskan se-   dibuat, kata dia, tidak mungkin ba-
            tahun  1971,  sebagai  regulator  dan   luruh pendapatan negara pajak dan   han galian itu menjadi potensi saja,
            pelaksana.  Karenanya  BUMN  ini   non pajak dimasukkan ke bendaha-  harus dimanfaatkan, soal dampak-
            sudah berumur lama dan dianggap   ra  negara  yaitu  departemen  keua   nya  terhadap  lingkungan,  harus
            punya  pengalaman  serta  kemam-  ngan  baru  dialokasikan.    Ia  men-  ditangani  dengan  baik,  karenanya
            puan.                             contohkan,  pendapatan  bagi  dae-  dibuat  tema  pengelolaan  lingku-
                “Sehingga UU Migas ini nanti-  rah  penghasil  ataupun  pajak  yang   ngan secara lestari
            nya  harus  ada  penegasan,  posisi   didaerahkan  maupun  pendapatan-   Terkait masalah sanksi, menu-
            pemerintah ataupun posisi negara   pendapatan asli daerah.           rutnya sudah diatur dalam Undang-
            terhadap  pertamina.  Bagaimana       Begitupun  dengan  pajak  dan   Undang No.32 Tahun 2009 tentang
            penghargaan   negara.   Menurut   non  pajak  yang  berasal  dari  per-  Perlindungan   dan   Pengelolaan
            kami,  Pertamina  harus  punya  ke-  tambangan,  selama  ini  tidak  per-  tentang  Lingkungan  Hidup  tinggal
            sempatan  khusus  untuk  mem-     nah  bisa  diperoleh  catatan  de   pelaksanaannya.  “Tapi  nantinya
            peroleh  ruang  gerak  yang  cukup   ngan  jelas.  Itu  semua  harus  bisa   kita liaht lagi, karena pelanggaran
            leluasa.  Jadi  harus  ada  iklim  yang   diakumulasikan,  supaya  diketahui   terhadap ini harus ada sanksi, guna
            memayungi  yang  memungkinkan     kontribusi  sektor  pertambangan,   menimbulkan  efek  jera  dan  mem-
            untuk berkembang. Itu perlu men-  sehingga sektor pertambangan itu   berikan  suasana  peralihan  sehing-
            jadi  catatan  penting  bagi  fraksi-  dapat bertanggungjawab terhadap   ga tidak mengejutkan dunia usaha
            fraksi bagi kesempurnaan UU ini,”  lingkungan. harus ada yang dikem-  yang bergerak dibidang migas ini,”
                Terkait  proses  bagi  hasil,   balikan.                         terangnya
            menurut  Daryatmo  sudah  saatnya     Menurut Daryatmo, hal seper-       DPR masih  menunggu jadwal-
            ada  perubahan.  Terlebih  setelah   ti  ini  juga  perlu  di  sempurnakan.   jadwal  yang  dibuat,  tetapi  hasil
            terjadinya  otonomi  daerah,  mun-  Meskipun  tidak  bisa  dimasukkan   keputusan  rapat  terakhir  Komisi
            cul tuntutan yang lebih luas. Harus   secara  khusus  dalam  UU  Migas.   VII  sudah  mengumumkan  bahwa
            ada  indikator  yang  ditambahkan,   “Saya  harap  setelah  UU  Migas  ini   pada  awal  tahun  2011  revisi  terha-
            terutama  yang  berhubungan  de-  disempurnakan,  dirumuskan  kita   dap  Undang-undang  Migas  sudah
            ngan daerah penghasil, supaya ada   akan  mengetahui  kontribusi  dari   dilakukan  pembahasan.  Setelah
            perbaikan, serta memenuhi prinsip   sektor energi ini,” ujarnya.     menyelesaikan    Undang-undang
            keadilan.                             Mengenai  isu  global,  ia  me-  Geospasial. (sw)foto:do

              pasal-pasal yang dimentahkan mK dalam UU no. 22 tahun 2010


              Pasal 12      1.  Wilayah  Kerja  yang  akan  ditawarkan  kepada  Badan  Usaha  atau  Bentuk  Usaha  Tetap
                                ditetapkan oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah.
                            2.  Penawaran Wilayah Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Men-
                                teri.
                            3.  Menteri  menetapkan  Badan  Usaha  atau  Bentuk  Usaha  Tetap  yang  diberi  wewenang
                                melakukan kegiatan usaha Eksplorasi dan Eksploitasi pada Wilayah Kerja sebagaimana
                                dimaksud dalam ayat (2).

              Pasal 22      1.  Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib menyerahkan paling banyak 25% (dua pu-
                                luh lima persen) bagiannya dari hasil produksi Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi untuk
                                memenuhi kebutuhan dalam negeri.
                            2.  Pelaksanaan  ketentuan  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  (1)  diatur  lebih  lanjut  de-
                                ngan Peraturan Pemerintah.

              Pasal 28      1.  Bahan Bakar Minyak serta hasil olahan tertentu yang dipasarkan di dalam negeri untuk
                                memenuhi kebutuhan masyarakat wajib memenuhi standar dan mutu yang ditetapkan
                                oleh Pemerintah.
                            2.  Harga Bahan Bakar Minyak dan harga Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan
                                usaha yang sehat dan wajar.
                            3.  Pelaksanaan kebijaksanaan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mengu-
                                rangi tanggung jawab sosial Pemerintah terhadap golongan masyarakat tertentu.







   4                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
   4 | PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                    TH. XLI, 2010 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                              Edisi 79

                                                                               ARLEMENT
                                                                               P
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39