Page 39 - MAJALAH 79
P. 39

LEGISLASI




                                                       menterian  Koperasi  dan   lai  bukan  aturan  prioritas.  Telantar
                                                       UKM  yang  berfungsi  me-  6  tahun,  baru  pada  awal  tahun  ini
                                                       ngelola dana bergulir bagi   rencana RUU LKM disampaikan ke-
                                                       koperasi  dan  UKM,  salah   pada Sekretariat DPR dan Komisi VI
                                                       satunya  dalam  bentuk    DPR.  Saat  ini  RUU  LKM  masuk  pri-
                                                       pinjaman.  Menurut  Agus,   oritas  Program  Legislasi  Nasional
                                                       6 provinsi menjadi daerah   (Prolegnas) 2010.
                                                       percontohan  yang  telah      “RUU  LKM  itu  penting  karena
                                                       menjalankan  program  ini   pasal-pasal  di  dalamnya  menga-
                                                       selama 2 tahun.           tur  perlindungan  terhadap  pelaku
                                                                                 usaha  koperasi,  penguatan  keuan-
                                                       TERLANTAR 6 TAHUN         gan,  penjaminan  kredit,  sampai
                                                       Pemerintah,    menurut    penguatan hukum, kata Agus.
                                                       Agus,  tidak  memiliki  tar-  Menurut  Agus,  pemerintah
                                                       get bagi program perpin-  telah  mengajukan  draft  RUU  LKM
            bankan  besar.  Tujuan  ini  menjadi   dahan  status  LKM  tak  berbadan   versi  pemerintah  kepada  DPR  se-
            bagian dari program besar kemen-  hukum  menjadi  berbadan  hukum.   bagai  lampiran  bahan  jawaban
            terian untuk melahirkan 8 juta wi-  Anggaran  kementerian  untuk  pro-  tertulis  atas  pertanyaan  DPR  saat
            rausaha  anyar  di  Indonesia  pada   gram  ini  pun  masih  dibahas  dan   rapat  dengar  pendapat.  Namun,
            2011.                             rencananya  rampung  pada  Okto-   Wakil  Ketua  Komisi  VI  DPR,  Aria
                Kepala Deputi III Bidang Pem-  ber mendatang.                    Bima,  mengaku  belum  menerima
            biayaan Kementerian Koperasi dan      Sementara  teknis  program  ini   draft dari pemerintah. Menurutnya,
            UKM, Agus Muharram, menjelaskan   telah  berjalan  sejak  2009,  tetapi   komisi  VI  DPR  hanya  memegang
            peralihan  dari  LKM  tak  berbadan   pembahasan   untuk   dibakukan   draft RUU LKM versi DPR. Padahal,
            hukum  menjadi  koperasi  simpan   dalam  Rancangan  Undang-undang   rencana DPR mengkaji RUU LKM ini
            pinjam  sebenarnya  memudahkan    (RUU)  LKM  sudah  dimulai  tahun   dimulai pekan depan.
            masyarakat mendapat modal awal    2001.  Bahasan  awalnya  tercetus      “Sampai-sampai kami ndak pu-
            usaha  tanpa  agunan.  Mereka  pun   dari  gagasan  pemerintah  dengan   nya kerjaan karena draft itu belum
            dapat leluasa meminjam uang dari   Bank  Indonesia  sampai  akhirnya   sampai ke kami. Pemerintah seper-
            perbankan  besar  untuk  usahanya.   jadilah  draft  RUU  LKM.  Menurut   tinya tidak punya goodwill, kemen-
            “Kami ingin memberi kepastian hu-  Agus,  pada  tahun  2004  draft  itu   terian juga hanya berfungsi penga-
            kum kepada LKM yang bukan kop-    sudah  disampaikan  ke  Sekretaris   wasan dan kebijakan,” kata politisi
            erasi dan bukan bank agar mereka   Negara tetapi mental lantaran dini-  PDI Perjuangan itu. (foto:iw&itnet)
            dapat  mengakses  biaya  usahanya
            ke bank,” kata Agus kepada KON-
            TAN, (27/8).
                Agus mengatakan syarat men-
            jadikan  LKM  tak  berbadan  hukum
            ke  koperasi  simpan  pinjam  sama
            dengan  membentuk  koperasi.  Se-
            buah  koperasi  dapat  berdiri  jika
            terdapat 20 pendaftar dengan me-
            nyetor  modal  awal.  Pada  wilayah
            kabupaten  setoran  modal  awal
            pembentukan  sebuah  koperasi
            mencapai Rp 15 juta. Pendaftaran-
            nya  cukup  ke  Dinas  Koperasi  dan
            UKM.
                “Jika  koperasi  telah  terben-
            tuk kami akan memberi pendidikan
            dan  pelatihan.  Juga  menyediakan
            modal  lewat  Lembaga  Pengelola
            Dana Bergulir (LPDB),” papar Agus.
            LPDB adalah lembaga di bawah Ke-




                                                                                                                                                                                                                                          1
                                                                                                                                                                                                                                         4

            40                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 | 41
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                              TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                        |
            40 | PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 79

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44