Page 30 - MAJALAH 79
P. 30

butuhan  dalam  negeri  (DMO),  pa-  ransi  mekanisme  pembagian  atau   yakni  soal  pola  kontrak  kerjasama
            ling banyak hanya sebesar 25% dari   dengan  menaikan  alokasi  pemba-  Migas  Hulu.  Ia  mengatakan  dalam
            volume  produksi,  nantinya  akan   gian pusat/daerah.               UU  no  21/2002  tidak  dibahas  se-
            dibalik  menjadi  minimal  25%.  Juga   Boby juga mengingatkan, Revi-  cara  spesifik,  sehingga  perubahan
            mengenai  penentuan  harga  peng-  si UU Migas ini harus dapat meng-  bentuk  seperti  yang  diwacanakan
            guna hasil migas, bu-
            kan  ditentukan  dari
            mekanisme    pasar,        “Yang  jelas,  revisi  UU  mi-
            tapi  dari  pemerin-   gas ini harus dapat memberikan
            tah.  “Untuk  men-     gambaran  rencana  dan  tujuan
            jaga  agar  tidak  ter-
            jadi  gejolak  sosial,”   dimana  posisi  bangsa  Indonesia
            tegasnya               di masa datang, bukan hanya se-
                Pembatalan  pa-
            sal ini kata dia, men-  bagai  reaksi  antisipasi  terhadap
            jadi  pemicu  utama    kejadian  posisi  saat  ini  saja  se-
            serta   menguatkan     cara sempit,”
            tekad   para   wakil
            rakyat  untuk  segera
            melakukan     revisi
            terhadap  UU  migas.
            Menurut  Boby,  ren-
            cana pembahasan revisi UU Migas   akomodir segala aspek kebutuhan    se-perti kontrak karya dan sebagai-
            sudah  termasuk  kedalam  Proleg-  saat ini dan masa datang, sehingga   nya, dapat diatur secara teknis dan
            nas  urutan  ke  11  dalam  periode   pada saatnya energi tak terbarukan   detil  pada  hierarki  perundangan
            2009-2014,  sebagai  keputusan  ak-  ini habis, Indonesia masih bisa ber-  dibawahnya.
            hir Pansus hak angket BBM periode   tahan  untuk  berdiri  tegak  sebagai   “Apabila  ada  pertimbangan
            2004-2009.                        sebuah bangsa yang berdaulat.      lebih  lanjut  untuk  melalukan  pe-
                Ia  mengingatkan  secara  yuri-   “Yang  jelas,  Revisi  UU  Migas   rubahan rejim kontrak, seperti yang
            dis  penyempurnaan  UU  ini  harus   ini  harus  dapat  memberikan  gam-  banyak diberitakan melampaui ke-
            mengacu  dan  tidak  boleh  berten-  baran  rencana  dan  tujuan  dimana   daulatan  negara  dan  sebagainya,
            tangan  dengan  hirarki  perunda-  posisi  bangsa  Indonesia  di  masa   bisa  dikaji  bila  ada  data-data  pen-
            ngan diatasnya yaitu UUD 1945, su-  datang, bukan hanya sebagai reak-  dukung yang akurat,” ujarnya
            paya tidak lagi terjadi pembatalan   si antisipasi terhadap kejadian po-  Ia  menegaskan,  revisi  UU  Mi-
            pasal.  Sedangkan  secara  sosiolo-  sisi  saat  ini  saja  secara  sempit,”   gas  ini  harus  dapat  mengemba-
            gis, harus benar-benar memperha-  tegasnya                           likan arah bangsa pada penekanan
            tikan kenyataan bahwa hasil migas     Hal lain yang juga perlu disem-  aspek  ketahanan  energi  mandiri,
            merupakan  sumber  daya  strategis   purnakan  terkait  revisi  UU  Migas,   bukan aspek pendapatan yang seo-
            yang  tidak  hanya  bermakna  bagi
            pembangunan  bangsa  hari  ini  me-
            lainkan juga posisi bangsa di masa
            mendatang.
                Boby   mengatakan    pemba-
            hasan  Revisi  UU  ini  nantinya  akan
            mengutamakan  pembahasan  ter-
            hadap pasal-pasal yang dibatalkan
            MK,  namun  tidak  hanya  sebatas
            pasal  itu  saja,  melainkan  akan  di-
            sempurnakan secara menyeluruh.
                Misalnya  dalam  hal  perimba-
            ngan  keuangan  daerah,  kata  dia
            UU  ini  harus  dapat  menjembatani
            kepentingan pusat dan asas keadi-
            lan daerah, apakah melalui transpa-






                                                                                                                1
   0                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |  1
                                                                                        ARIA |
                                                                                                    TH. XLI, 2010 |
                                                                              |
   0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
                                                                               P

                                                                                              Edisi 79
                                                                               ARLEMENT
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35