Page 33 - MAJALAH 79
P. 33

LEGISLASI




                                              bagi  singapura.  Padahal  didalam   han nasional terkait energi. Ini ha-
                                              negeri  sangat  membutuhkannya.    rus kejelasan, sehingga ada kepas-
                “Keharusan merevisi           Hal-hal seperti ini perlu diatur, dan   tian dan dapat dijadikan basis bagi
            rUU migas ini karena              akan kami usulkan. Bahkan, selama   perencanaan  di  Indonesia  secara
            adanya yudisial review,           ini selalu hanya diputuskan menge-  menyeluruh.  Untuk  itu,  Komisi  VII
            artinya kan UU ini sudah          nai  lifting  minyak,  belum  pernah   kata  dia,  sudah  mengambil  kesim-
            diuji oleh mK terha-              diputuskan  lifting  gas,  kami  akan   pulan  bahwa  mulai  pada  APBN
            dap UU Dasar 1945, dan            mengusulkan     pembahasannya,”    2012,  harus  ditambahkan  indika-
                                              janjinya
                                                                                 tor-indikator  makro  pada  APBN.
            ternyata ada beberapa                 Menyangkut BPH Migas, adalah   selama ini hanya ada harga minyak
            pasal yang dimentah-              institusi  yang  diberi  kewenangan   bumi, kisarannya $80 perbarel, ke-
            kan,” terang Daryatmo             untuk menetapkan alokasi kebutu-   mudian  lifting,  inflasi,  nilai  tukar,
                                                                                 pertumbuhan.
                                                                                     Ketika ditanya total BBM yang
                                                                                 diekspor,  politisi  ini  menjelas-
                                                                                 kan,  dahulu,  Indonesia  melakukan
                                                                                 tehnik  manajemen  maupun  finan-
                                                                                 cial  energinering,  yang  berbasis-
                                                                                 kan  pada  kadar  belerang.  “Pada
                                                                                 waktu  itu,  disebut  minyak  bagus
                                                                                 adalah  yang  berkadar  belerang
                                                                                 rendah  dan  diekspor.  Lalu  refinali
                                                                                 kita  mengambil  atau  memurnikan
                                                                                 minyak  berkadar  belerang  tinggi.
                                                                                 Darisitu  diharapkan  ada  selisiih
                                                                                 yang  dianggap  sebagai  keuntu
                                                                                 ngan  untuk  dapat  mengelola  ter-
                                                                                 masuk APBN,”
                                                                                     Daryatmo  menambahkan,  ke-
                                                                                 tika terjadi kelangkaan minyak, ke-
                                                                                 butuhan minyak melunjak, Indone-
                                                                                 sia tidak lagi bisa menjadi anggota
                                                                                 OPEC  (Organisasi  Negara-negara
                                                                                 Pengekspor  Minyak  Bumi),  sebab
                                                                                 tidak  bisa  melakukan  ekspor.  Pa-
                                                                                 salnya  setelah  dihitung  tidak  ada
                                                                                 selisih antara jumlah yang di ekspor
                                                                                 dengan jumlah yang dibutuhkan.
                                                                                     Menurutnya  ini  menjadi  tan-
                                                                                 tangan  bersama.  Semua  pihak  ha-
                                                                                 rus  menyadari  bahwa  sudah  tidak
            tingan nasional.                  han BBM Nasional, yang kemudian    cukup  untuk  diekspor,  karena  ada
                Bicara  soal  migas,  selama  ini   disalurkan  oleh  Pertamina.  Dalam   pertumbuhan  penduduk,  pertum-
            gas-nya sendiri belum menjadi per-  menetapkan  BBM  bersubsidi  mi-  buhan  industri.  “Tapi  harus  ada
            hatian  secara  sungguh-sungguh.   salnya,  menimbulkan  kegalauan   keberanian   untuk   mengatakan
            Padahal gas itu adalah asosiasi dari   serta  keprihatinan  bersama  ketika   jumlah kebutuhan energy nasional
            minyak, dimana ada gas disitu ada   terjadi  kelangkaan  atau  keterba-  berapa.  Manajemen  neraca  biasa,
            minyak  atau  sebaliknya,  tinggal   tasan. “Salah siapa dan siapa yang   kenapa harus sembunyi,”
            prosentasenya.  Maka  dari  itu,  pe-  bertanggungjawab,  apakah  peme-  Meskipun  Indonesia  tidak  lagi
            ngelolaan  secara  terpadu  untuk   rintah, BPH Migas, Menteri Pereko-  bisa  mengekspor,  energi  minyak
            gas sendiri, harus dapat diintegra-  nomian.  Karena  itu  juga  harus  di   bumi  itu  tetap  menjadi  salah  satu
            sikan didalam pengelolaan gasnya.   sempurnakan,” ujarnya            sumber  penghasilan  APBN  dalam
                “Seperti  contoh-contoh,  pe-     Selama ini APBN belum pernah   bentuk  pajak  dan  pendapatan  ne-
            menuhan  gas  yang  diperuntukkan   diputuskan berapa jumlah kebutu-  gara bukan pajak.







             4                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
             4 | PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 79 TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                                              TH. XLI, 2010 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 79

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38