Page 49 - MAJALAH 67
P. 49
PROFIL
“Harus ada proses perjuangan tidak sewenang-wenang, karena pada bukan pimpinan fraksi namun saya bisa
pencitraan yang lebih keras dari dasarnya ada orang yang sedikit mengajak seluruh fraksi PKB untuk
Pimpinan Dewan dan Pimpinan mempunyai kekuasaan sudah merasa walk out,” kenangnya menggebu-gebu.
Fraksi,” ujar Gus Choi. dirinya lebih dari yang lain. Kemudian keesokkan harinya, seluruh
Lebih lanjut dia mengatakan Sementara, tugas yang dijalankan media massa memberitakannya di
bahwa proses perjuangan yang DPR adalah semata-mata untuk halaman pertama.
dilakukan Pimpinan Dewan dan kepentingan rakyat. Fungsi DPR tidak Kebanggaan berikutnya adalah
Pimpinan Fraksi nantinya ditujukan memberi uang kepada rakyat tetapi ketika dirinya bisa mereformasi Tentara
untuk mengembalikan kepercayaan membuat undang-undang yang Nasional Indonesia (TNI).
masyarakat kepada para wakilnya yang berpihak kepada rakyat. Menurutnya, saat itu hanya satu-
duduk di DPR. “Jika kekuasaan tersebut dilobi oleh satunya fraksi yang dapat membuat
“Sangat berbahaya jika masyarakat pemerintah dan tidak memihak kepada undang-undang tandingan dari
sudah tidak percaya kepada DPR,” rakyat maka jangan mau,” tegasnya. Rancangan Undang-undang
tegasnya.
Lebih jauh, ia berharap DPR bisa
menjadi lokomotif reformasi dan
menjadi contoh bagi semua institusi
negara bahwa di DPR-lah perubahan
secara nasional dimulai dan dapat
terjadi.
“Keberpihakan dan komitmen
kepada nasib rakyat hanya terjadi di
DPR,” tegasnya.
Gus Choi menilai, untuk
memulihkan pencitraan dewan yang
telah terpuruk, tidak saja
tanggungjawab dan hanya dilakukan
Pimpinan Dewan dan Pimpinan Fraksi,
namun seluruh anggota dewan juga
harus bisa mensukseskan proses
tersebut.
Salah satu cara yang perlu dilakukan
untuk mengembalikan citra dewan
adalah melakukan komunikasi dengan
seluruh masyarakat di Indonesia. Jika
perlu menurutnya, dengan melakukan pemerintah tentang TNI.
perjalanan keliling dari Sabang sampai Momentum “Bukan sekedar DIM (daftar
Merauke untuk menjelaskan tugas Sebagai sosok yang aktif, waktu invetarisir masalah) tetapi draft
pokok dan fungsi anggota dewan dalam luangnya lebih sering dimanfaatkan Undang-undang,” tegasnya.
melakukan kerja. Effendy untuk bermain bersama kedua Capaian fenomenal seperti yang
“Komunikasi secara langsung buah hatinya. Namun jika kedua terjadi tahun 2001, ungkap Gus Choi
dengan masyarakat bisa dilakukan anaknya sibuk dengan kegiatan sekolah, hanya ada satu dan hingga saat ini
dengan face to face maupun melalui maka ia memilih berolahraga sepakbola/ belum pernah adalagi fraksi yang bisa
media massa, baik elektronik maupun futsal, ngobrol, atau membaca buku. membuat undang-undang tandingan.
cetak,” katanya. Untuk membagi waktunya, ia Begitu juga dengan pembuatan UU
Ia menjelaskan, F-PKB juga mengakui tidak ada waktu khusus dan yang serius dengan paket tandingan UU
mempunyai upaya dalam memperbaiki lebih fleksibel saja dalam melakukan TNI.
citra DPR. Menurutnya upaya yang kegiatannya. Kesan lain yang sangat melekat
dilakukan PKB dalam hal Selama menjabat anggota DPR, dihatinya adalah ketika pembahasan
mensukseskan pencitraan dewan Gus Choi mengakui ada beberapa RUU Penyiaran dimana dirinya selama
dimulai dari penyeleksian kader yang momen yang hingga saat ini masih dua tahun (2005-2006) di black list oleh
akan menempati posisi legislatif. Bagi melekat dibenaknya. Yang pertama seluruh media massa untuk tidak
para kader diharuskan untuk ikut tes adalah ketika dirinya bermanuver dalam diwawancarai. Karena UU Penyiaran
psikologis. rapat paripurna untuk membela dianggap telah merugikan kepentingan
Tes psikologis ditujukan untuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur). swasta.
menjaring kader yang mempunyai sifat “Ketika itu saya berdebat dan saya
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 67 49