Page 23 - MAJALAH 80
P. 23

Memang disadari sebelum ter-
            bit  Peraturan  Menteri  Nomor  14
            Tahun  2010  ada  dualisme  antara
            BNP2TKI  dengan  Dirjen  Binapen-
            ta  Kemenakertrans.  Wewenang
            BNP2TKI  kurang leluasa dan Dirjen
            Binapenta  juga  merasa  setengah
            hati  karena  di  situ  banyak  mafia
            yang memainkan peran.
                Seperti   dalam   perekrutan,
            banyak permainan yang tidak sehat
            termasuk pemalsuan umur, pemal-
            suan tempat tinggal dan pemalsu-
            an  lainnya.  Sebelumnya,  BNP2TKI
            kurang diberi keleluasaan, dan ke-
            terbatasan  wewenang  inilah  yang
            harus diubah.
                Azis  menambahkan,  jika  diba-
            ca  secara  cermat,  Peraturan  Men-
            teri  Nomor  14  Tahun  2010  masih
            banyak point-point yang setengah
            hati.  Beberapa pasal tidak disebut-
            kan  secara  tegas,  sehingga  dalam   lam  mengurus  tenaga  kerjanya  ke   selalu  bersikap  sama,  kalau  sudah
            implementasinya  di  lapangan  tim-  luar  negeri,  kasus  yang  menimpa   ada  masalah  semua  saling  lempar
            bul permasalahan-permasalahan.    tenaga kerja Philipina jauh lebih se-  tanggung jawab.
                Melihat banyaknya permasala-  dikit dibandingkan TKI kita.           Azis  menegaskan,  siapapun
            han  TKI,  Azis  menilai  pemerintah   UU  Nomor  39  Tahun  2004  se-  yang  jadi  menteri,  kalau  aturan-
            lambat  dalam  mengatasi  masalah   cara garis besar sudah baik, namun   nya masih seperti ini dan tidak ada
            ini.  Dan  ini  bukanlah  semata-mata   seiring  dengan  perkembangan  ja-  keseriusan dari pemerintah, dalam
            kesalahan  Menaker.  Bahkan  dia   man,  ada  pasal-pasal  yang  perlu   hal  ini  Kementerian  Dalam  Nege-
            merasa kasihan jika menteri terus-  dilakukan  revisi.  Memang  diakui   ri,  Kementerian  Luar  Negeri  dan
            terusan  dijadikan  bemper,  seolah-  untuk  mengambil  langkah  cepat   instansi  terkait  lainnya  untuk  ber-
            olah menteri tidak tegas dan tidak   dalam mengatasi permasalahan ini   sama-sama  menyelesaikan  perma-
            bisa berbuat apa-apa.             dengan  merevisi  undang-undang    salahan ini, maka permasalahan ini
                Kesalahan  ini  sebetulnya  su-  akan memakan waktu cukup lama.   tak akan kunjung habisnya.
            dah  terlalu  banyak  dan  kesalahan   Menurut  Azis,  langkah  ter-     Kerjasama  dan  tanggung  ja-
            kolektif,  jadi  kalau  tidak  disele-  cepat  untuk  mengatasi  perma-  wab  ini  harus  ditanamkan  betul
            saikan  bersama-sama  dan  adanya   salahan  dengan  memberlakukan   pada setiap aparat yang bertugas,
            kemauan yang kuat untuk kebaikan   moratorium  atau  penghentian  pe-  karena  jangan  sampai  Menaker-
            bersama,  dikhawatirkan  kejadian   ngiriman tenaga kerja Indonesia ke   trans  mengeluarkan  moratorium
            ini akan selalu terulang kembali.   luar negeri. Dewan juga telah men-  pada  salah  satu  negara,  tapi  imi-
                Belajar dari negara lain, kita ti-  desak  pemerintah  untuk  menge-  grasi  tetap  mengeluarkan  paspor,
            dak perlu malu meniru Negara Asia   luarkan  moratorium  ini,  walaupun   sehingga para TKI tetap dapat be-
            lainnya seperti Philipina yang juga   keputusan ini belum menjadi kepu-  rangkat ke negara yang dituju.
            cukup banyak mengirimkan tenaga   tusan bersama.                         “Itu berarti tidak ada kerjasama
            kerjanya  ke  luar  negeri.  Philipina   Fraksinya sendiri menurut Azis   yang  baik  antar  departemen  atau
            punya peraturan yang bagus untuk   sepakat  dikeluarkan  moratorium,   kementerian,  disitulah  egosekto-
            melindungi tenaga kerjanya di luar   karena  dengan  diberhentikannya   ralnya, di lain pihak kita menyetop
            negeri. Dalam kepengurusan tena-  pengiriman  sesaat,  sebaiknya  kita   di lain pihak dia memberikan kebe-
            ga kerjanya ke luar negeri, Philipina   berbenah  diri,  melakukan  koreksi,   basan atau meloloskan. Jika kejadi-
            sangat  serius  mempersiapkan  dan   introspeksi,  harus  bagaimana  cara   annya seperti ini, menteri  menjadi
            melayani  tenaga  kerja  yang  akan   menyikapi  permasalahan  ini  de-  pusing  dengan  sendirinya,”  kata
            bekerja di luar negeri.           ngan sebijaksana mungkin.          Azis  mengomentari  hal  itu.  (tt,sc)
                Karena  kekonsistenannya  da-     Karena selama ini, pemerintah   foto: do & internet






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |

                                                                                        ARIA |
                                                                                                    TH. XLI, 2010 |
                                                                              |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 || PARLEMENTARIA |  Edisi 80 TH. XLI, 2010 |
                                                                              P

                                                                                             Edisi 80
                                                                               ARLEMENT
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28