Page 62 - MAJALAH 132
P. 62

kunjungan kerja




                                                                             beradaan Suku Adat Pedalaman adalah
                                                                             cermin dan budaya bagi nusantara. Jadi
                                                                             memanng harus didukung. Nanti akan
                                                                             menjadi bahan bagi kami untuk memba­
                                                                             hasnya ditingkat legislatif,” janji politisi
                                                                             dari dapil Jawa Tengah itu.

                                                                             TIM PANJA DAPAT MASUKAN
                                                                             LUAR BIASA
                                                                                Sementara itu, Tim Panja RUU
                                                                             Sistem Perbukuan yang mengunjungi
                                                                             Provinsi­Daerah­Yogyakarta­pada­Ju­
                                                                             mat (4/12/15), mendapatkan berbagai
                                                                             masuk an yang luar biasa untuk mem­
                                                                             perkaya kandungan RUU yang sedang
                                                                             dibahas Komisi X itu.
                                                                                Tim Panja yang dipimpin Wakil Ketua
                                                                             Komisi X DPR, Abdul Kharis Almasyhari,
                                                                             langsung melakukan pertemuan dengan
          Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI berdialog dengan Ptl. Gubernur Riau
                                                                             Sekretaris­Daerah­Provinsi­DI­Yogya­
          kan kunjungan ke Candi Brahu, Vihara   pengembangan Kebudayaan  Melayu   karta, Ichsanuri; Kepala Dinas Pendidi­
          Mojopahit Trowulan, pengrajin logam,   Riau.                       kan,­Pemuda­dan­Olahraga­Provinsi­DIY,­
          dan UKM di Trowulan.                “Untuk memelihara, menjaga dan   Baskara Aji, Kepala Dinas Pendidikan
            Sehari sebelumnya, satu lagi Tim   membudayakan kebudayaan yang ada di   Menengah dan Non Formal Kabupaten
          Panja Kebudayaan Komisi X DPR ber­  Riau, agar seluruh cagar budaya dan ke­  Bantul, Masharun; Kepala Dinas Pen­
          tolak ke Provinsi Riau, Jumat (4/12/15),   senian dapat terkelola dengan baik, tidak   didikan Dasar Kabupaten Bantul, Totok
          untuk menggali aspirasi terkait RUU   seperti sekarang. Jadi ini penting, dan   Sudarto, Kepala Dinas Pendidikan Ka­
          Kebudayaan. Tim Panja dipimpin oleh   kita minta DPR bisa mendukung dalam   bupaten Sleman, Arif Haryono, hingga
          Anggota Komisi X DPR, Mujib Rohmat   perwujudannya,” kata Kepala Dinas Ke­  Forum Lingkar Pena.
          (F­PG).                          budayaan Riau, Kamsol.               Kharis menekankan pentingnya ke­
            “Kunjungan Kerja Tim Panja Komisi   Provinsi Riau yang memiliki kekayaan   beradaan RUU Sistem Perbukuan.  Buku
          X ini dilakukan guna mencari serta me­  Suku Anak Dalam, melalui Tokoh Adat   merupakan salah satu sumber utama
          minta masukan kepada pemerintah dae­  Suku Pedalaman, Haryono, menyatakan   dari ilmu pengetahuan, informasi,
          rah serta aspirasi masyarakat tentang   bahwa keberadaan Suku Anak Dalam   teknologi, seni dan budaya. Karena itu,
          revisi RUU Kebudayaan.  Baik secara   dianggap disepelekan oleh pemerintah   hingga saat ini, buku masih merupakan
          umum, kebijakan maupun masalah ke­  sehingga kehidupannya makin tidak   sarana pembentukan dan pengemba­
          budayaan Melayu di Provinsi Riau,” kata   jelas. Bahkan, saat ini ada yang pergi ke   ngan peradaban suatu bangsa. Pepatah
          Mujib.                           kota­kota berbaur dengan masyarakat   ‘Buku adalah jendela dunia’ pun sudah
            Dalam kunjungan ini, Tim Komisi X   lain dan menjadi pengemis.   taka sing lagi.
          DPR disambut oleh Kepala Dinas Pen­  “Dalam beberapa waktu terakhir,   “Kita bisa mengetahui apa yang di
          didikan dan Kebudayaan Provinsi Riau,   kami bahkan sering menemukan ke­  luar kita, dan berbagai macam yang be­
          Kamsol bersama Ketua Lembaga Adat   beradaan Suku Anak Dalam melintas   lum pernah kita lihat, dan pernah kita li­
          Melayu Riau (LAMR), Al Azhar. Hadir   di Pekanbaru. Kondisi tersebut menjadi   hat, itu dari buku. Penelitian yang belum
          juga dalam pertemuan sejumlah Kepala   bukti kepunahan suku asli Riau. Saat ini   pernah kita bayangkan, hingga sejarah
          Dinas terkait, diantaranya Kepala BPAD   sudah mulai datang kepunahan budaya   masa lalu juga dari buku. Buku adalah
          Yoserizal­­Zein,­Kadis­Pariwisata­Fah­  kami. Masyarakat Suku Laut, Masyara­  jendela dunia, itulah ungkapan yang pa­
          mizal Usman dan Kadisnakertrans Ra­  kat Sakai dan Suku Anak Dalam sudah   ling tepat,” kata Kharis.
          sidin Siregar serta Pejabat Pemerintah   mulai punah,” kata Haryono, yang juga   Selama pertemuan dengan stake­
          Provinsi Riau.                   keberatan dengan sikap pemerintah   holder dan pelaku pendidikan di Kota
            Dalam pertemuan, Pemprov Riau   yang menyebut Anak Dalam sebagai ko­  Gudeg, Kharis mengaku mendapat ba­
          sangat berharap kepada Komisi X agar   munitas adat terpencil.     nyak masukan yang akan dipertimbang­
          dalam RUU Kebudayaan nanti dapat    Menanggapi hal ini, Mujib mengaku   kan untuk masuk ke dalam draft RUU
          lebih memperhatikan pengelolaan kebu­  akan menampung aspirasi mereka untuk   Sistem Perbukuan. Diantaranya terkait
          dayaan di daerah dan  persoalan dalam   dirancang dalam RUU Kebudayaan. “Ke­  materi pendidikan karakter bangsa yang



          62  EDISI 132 TH. XLV, 2015
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67