Page 26 - MAJALAH 88
P. 26

Megawati  pada  tanggal  19  Oktober   kerja formal yang dilindungi oleh PT   Indonesia  termasuk  negara  mene-
            2004.  Akan  tetapi  Pemerintah  SBY   Jamsostek hanya sekitar 30% dari se-  ngah  atas.  Rata-rata  kontribusi  dana
            enggan  menjalankan  UU  tersebut   luruh pekerja formal atau hanya seki-  jaminan sosial di negara-negara kelas
            sampai saat ini.                  tar 9% dari seluruh pekerja yang ada   menengah atas sudah mencapai 5,6%
               Sesungguhnya  Indonesia  telah   di  Indonesia.  Perlindungan  (jaminan)   PDB. Jumlah dana pekerja untuk jami-
            menyelenggarakan  program  jami-  kesehatan  oleh  PT  Jamsostek  men-  nan hari tua di Jamsostek kini hanya
            nan  sosial  lebih  dari  40  tahun  yang   cakup kurang dari 7% pekerja formal   Rp 110 Triliun, jika digabungkan de-
            kini dikelola oleh 4 BUMN PT Persero   atau kurang dari 2% pekerja Indone-  ngan dana jaminan hari tua pegawai
            yang  oleh  UU  SJSN  dan  diperkuat   sia. Rendahnya kinerja program Jam-  negeri  bisa  mencapai  Rp  200  Triliun
            oleh  Keputusan  Mahkamah  Konsti-  sostek yang diatur dengan UU Nomor   untuk 237 juta penduduk. Tampaknya
            tusi  tanggal  31  Agustus  2005  harus
            diubah menjadi BPJS, yang bukan lagi
            berbadan  hukum  BUMN.  Akan  teta-
            pi,  sampai  batas  waktu  19  Oktober
            2009 Pemerintah tidak menyelesaikan
            tugasnya  mentransformasi  keem-
            pat BUMN menjadi BPJS. Maka, DPR
            mengambil  hak  inisiatif  menyusun
            RUU BPJS. Mengapa harus ada trans-
            formasi?
               Pengelolaan  program  jaminan
            sosial  oleh  keempat  BUMN  yang  di-
            lakukan  Indonesia  sejak  hampir  20
            tahun lalu itu salah konsep yang me-
            nyebabkan tidak optimalnya jaminan
            sosial.  Di  seluruh  dunia,  penyeleng-
            garaan  jaminan  sosial  tidak  dikelola
            oleh  perusahaan  (for  profit)  yang
            mencari  dana  untuk  pemegang  sa-
            ham, meskipun pemegang sahamnya
            Pemerintah.  Inilah  ‘keajaiban  dunia”
            ciptaan  manusia  Indonesia  di  jaman   3/1992 tidak lepas dari bentuk badan   banyak. Namun, jumlah dana jaminan
            Orde  Baru.  Pemerintah  mengambil   hukum yang salah konsep tersebut.   sosial di Malaysia, yang penduduknya
            keuntungan dari pungutan wajib pe-   Jika  ditinjau  dari  belanja  jaminan   hanya  30  juta  jiwa,  sudah  hampir
            kerja, untuk proteksi masa depannya,   sosial atau dana yang terhimpun dari   mencapai Rp 1.500 Triliun.
            sehingga  proteksi  pekerja  (rakyat)   program  jaminan  sosial,  Indonesia   Ketertinggalan  Indonesia  tidak
            menjadi  lemah.  Di  banyak  negara,   berada  pada  urutan  terbelakang.  Ti-  disadari  oleh  banyak  pihak.  Bahkan
            bahkan  biaya  manajemen  jaminan   dak  berbeda  dengan  urutan  tingkat   banyak pejabat tinggi Pemerintah ti-
            sosial  dibiayai  Pemerintah,  tidak  di-  tata kelola pemerintahan yang bersih.   dak memahami dan tidak menyadari
            ambil dari iuran pekerja dan atau hasil   Gambaran  negara  terkorup  Indone-  ketertinggalan  itu.  Banyak  diantara
            pengembangan dana amanat pekerja.   sia  juga  tergambar  dari  penyeleng-  mereka salah persepsi dengan menilai
            Konsep  dasar  jaminan  sosial  adalah   garaan program jaminan sosial yang   bahwa program jaminan sosial mem-
            iuran wajib. Iuran wajib yang berupa   juga  tergolong  “korup”  dalam  artian   bebani  fiskal  negara.  Aneh!  Wong
            pungutan  paksa  dari  prosentasi  ter-  penyelenggaraannya   tidak   sesuai   negara  dibentuk  untuk  melindungi
            tentu gaji sama dengan pajak peng-  dengan prinsip-prinsip universal yang   rakyat,  kok  pendanaan  untuk  melin-
            hasilan  perorangan.  Karenanya  iuran   diterapkan  di  berbagai  negara  lain.   dungi  rakyat  dikatakan  “membeba-
            wajib dan pajak tidak pantas dikelola   Sampai  dengan  tahun  2011,  belanja   ni”? Sesungguhnya program jaminan
            oleh sebuah perusahaan. Akibat dari   jaminan  sosial  Indonesia  tidak  sam-  sosial  adalah  seember  berlian  yang
            salah  konsep  yang  diterapkan  Indo-  pai 1% Produk Domestik Bruto (PDB),   dananya dapat digunakan untuk pen-
            nesia,  kinerja  penyelenggaraan  tidak   sementara  rata-rata  negara  miskin   ciptaan lapangan kerja baru, investasi
            baik  dan  tidak  optimal.  Kepercayaan   dunia kontribusi jaminan sosial sudah   prasarana,  sekaligus  memupuk  dana
            publik  atas  kinerja  PT  ASABRI,  PT   mencapai  1,1%.  Jika  dibandingkan   kesejahteraan rakyat. Jika kita memi-
            Askes,  PT  Jamsostek,  dan  PT  Taspen   dengan tingkat pendapatan Indonesia   liki program jaminan sosial yang kuat,
            rendah. Sampai tahun ini, jumlah pe-  yang kini sudah mencapai USD 3.400,   kita tidak perlu meminjam uang dari



                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 88 TH. XLII, 2011 |  7
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31