Page 17 - MAJALAH 153
P. 17
kegiatan perekonomian dan memenuhi menunjukkan, investasi infrastruktur publik yang cepat, baik jumlah
kebutuhan masyarakat. Dan pendanaan akan memberikan keuntungan rata- maupun kualitas, akan lebih
infrastruktur menggunakan skema rata 1,5 kali lipat dalam waktu empat menguntungkan bagi masyarakat
utang. tahun. Karena itu meski berutang, ketimbang menundanya hanya karena
“Kalau belanja infrastruktur kita pembangunan infrastruktur akan keterbatasan pendapatan pajak.
masih minimal seperti ini kapan berdampak positif. Membangun Jadi, persoalannya bukan pada salah
kita bisa mengejar ketertinggalan infrastruktur untuk memenuhi atau benarnya berutang, melainkan
kita?” tanya Hendrawan. Data dari kebutuhan masyarakat serta bagaimana kita mengelola dan
International Monetary Fund (IMF) memfasilitasi kegiatan perekonomian, mengalokasikan dengan baik dan
umumnya bersifat positif. berhati-hati (prudent).
Utang untuk Namun Hendrawan mengingatkan, Banyak contoh negara yang sukses
agar utang negara benar-benar dikelola mengelola utang, salah satunya adalah
pembangunan secara produktif. Jangan sampai Amerika Serikat. Negara ini mengalami
infrastruktur diharap utang digunakan untuk hal-hal yang pertumbuhan ekonomi yang pesat
bisa memperlancar sifatnya konsumtif. Utang untuk karena pembangunan jalan (interstate
pembangunan infrastruktur diharap highway) yang menghubungkan
mobilitas ekonomi, bisa memperlancar mobilitas ekonomi, negara-negara bagian AS. Jalan
mobilitas produksi mobilitas produksi nasional, mobilitas penghubung itu menjadi kunci
nasional, mobilitas orang, barang, dan jasa. Kemajuan kesuksesan AS. Jalan juga menjadi
infrastruktur bisa menyambung simbol konektivitas AS.
orang, barang, dan konektivitas antardaerah yang masih Contoh kedua ialah China.
jasa. Kemajuan tertinggal sehingga bisa maju. Ekonomi China tumbuh karena geliat
infrastruktur bisa Pembangunan infrastruktur pembangunan infrastruktur. Alhasil,
bukan sekadar soal gengsi. Namun, investor pun berduyun-duyun ke negeri
menyambung itu kunci pertumbuhan ekonomi Tirai Bambu itu. Indonesia harus
konektivitas nasional. “Sekarang pilihan kita mau mampu mencontoh negara-negara
antardaerah yang jalan pelan-pelan atau berlari. Kita yang cakap mengelola utang sehingga
memilih berlari karena infrastruktur bisa mendorong pertumbuhan
masih tertinggal kita tertinggal dibanding negara lain,” ekonomi dan menaikkan pendapatan
sehingga bisa maju ujar Hendrawan. serta sebisa mungkin mengurangi
Realisasi pemenuhan kebutuhan ketimpangan. n(eko)
Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 17