Page 19 - MAJALAH 153
P. 19

penerimaan negara belum cukup untuk   APBN 2018, pemerintah tahun depan
                    Ketertinggalan             memenuhi seluruh kebutuhan tersebut   diperkirakan akan menambah utang
                   infrastruktur dan           sehingga  menimbulkan  defisit  yang   sebesar Rp 399 triliun, turun Rp 62,1
                masalah konektivitas           harus ditutupi melalui pembiayaan   triliun dari APBN Perubahan 2017.
                                                                                   Melalui pengelolaan  utang  yang
                     menimbulkan               untuk belanja produktif.         hati-hati dan pertumbuhan ekonomi
                                                  Dalam APBN, belanja produktif
                    tingginya biaya            meliputi 20 persen anggaran pendidikan   yang tetap terjaga maka lapangan kerja
                 ekonomi yang harus            dan 5 persen anggaran kesehatan.   akan tercipta. Terbukti, jumlah orang
                   ditanggung oleh             Selain itu, guna mengejar ketertinggalan   yang bekerja meningkat dari 112,76
                  masyarakat hingga            pembangunan, anggaran infrastruktur   juta orang menjadi 118,41 juta orang
                rendahnya daya saing           diupayakan  tumbuh  signifikan  setiap   selama kurun waktu tahun 2013-2016.
                                               tahun. Terbukti, rata-rata dalam lima
                                                                                Bila dibandingkan dengan negara lain,
                        nasional.              tahun   terakhir,  pertumbuhannya  rasio utang terhadap PDB dan tingkat
                                               mencapai 22 persen. Di tengah    per kapita tahun 2016, Indonesia
              swasta biasanya enggan menggarap   kebutuhan yang tinggi atas infrastruktur   menjadi salah satu negara yang paling
              proyek infrastruktur lantaran kurangnya   dan rendahnya penerimaan negara   rendah nilainya. Utang pemerintah
              kesiapan Pemda, proses yang berbelit,   (pajak dan non pajak), utang merupakan   memang meningkat. Tetapi, jika dilihat
              dan tidak konsistennya implementasi di   salah satu sumber pembiayaan untuk   perbandingannya dengan PDB, utang
              lapangan.                        mendorong    pertumbuhan   dan   Indonesia masih tetap terkendali.
                 Dalam APBN 2017, pemerintah   mempercepat ketersediaan infrastruktur.  Rasio utang Indonesia tersebut
              menggelontorkan dana Rp 378,3 triliun   Konsekuensi  dari  peningkatan  masih lebih rendah dibandingkan
              atau sekitar 18,6 persen dari PDB untuk   pembangunan infrastruktur adalah   dengan beberapa negara Asia seperti
              pembiayaan  infrastruktur.  Adapun  meningkatnya  utang  pemerintah  Jepang  (250  persen),  Singapura (112
              sasarannya adalah pembangunan jalan   sepanjang tiga tahun pemerintahan   persen), Vietnam (62 persen), Malaysia
              sepanjang 838  km,  pembangunan/  Presiden  Jokowi.  Kementerian  (53 persen), maupun Thailand (41
              pengembangan 61 pelabuhan, serta jalur   Keuangan menunjukkan posisi utang   persen). Rasio utang pemerintah
              kereta api sepanjang 71 km. Kemudian   pemerintah  pada  Mei  2017  mencapai   terhadap PDB pernah mencapai level
              pembangunan jembatan sepanjang   Rp  3.672,33  triliun, yang berarti   tertingginya pada 2000, yakni sebesar 89
              10.198 km, pembangunan/lanjutan 13   meningkat Rp 1.063,6 triliun atau 40,77   persen akibat krisis finansial Asia pada
              bandara, serta pembangunan/lanjutan 3   persen dari posisi akhir 2014, yakni Rp   1998. Sementara rasio beban bunga
              terminal penumpang.              2.608,78 triliun. Namun, meningkatnya   terhadap belanja Indonesia (8,3%)
                 Namun pada APBN 2018, anggaran   utang pemerintah digunakan untuk   relatif lebih rendah dibandingkan
              infrastruktur pemerintah mengalami   pendanaan di sektor yang produktif,   dengan negara seperti Meksiko (9,7%),
              penurunan dibandingkan dengan tahun   terutama infrastruktur dengan target   Filipina (16,7%), Mesir (24,3%), dan
              sebelumnya.  Dalam RAPBN 2018,   konektivitas  antarwilayah  sehingga  Brazil (33,2%).
              anggaran infrastruktur hanya sekitar   dapat memacu pertumbuhan ekonomi.  Utang  memang  perlu  diwaspadai,
              2,73 persen dari PDB. Angka tersebut                              namun demikian, jangan takut dengan
              turun dibandingkan dengan anggaran   Benarkah Indonesia Darurat Utang?  utang, jika pengelolaan utang berorientasi
              infrastruktur  dalam  APBN  2017  yang   Ada yang mengatakan Indonesia   untuk mengakselerasi pertumbuhan.
              mencapai 2,83 persen terhadap PDB.  kini sudah  memasuki status  darurat   Apalagi  pemerintah  seperti  dikatakan
                 Saat ini, ketidakpastian ekonomi   utang. Laju utang di era pemerintahan   Menteri Keuangan, Sri Mulyani telah
              global membuat pemerintah mengambil   Jokowi dinilai lebih cepat daripada laju   berjanji akan terus menjaga kebijakan
              kebijakan  fiskal  ekspansif  untuk   pertumbuhan penduduk. Pemerintah   fiskal dan defisit anggaran sesuai aturan
              mendorong perekonomian tetap tumbuh   dinilai gagal dalam mengelola APBN   perundangan dan dilakukan secara
              dan melindungi masyarakat. APBN   karena setiap tahun mengalami defisit.   hati-hati, professional, dan bijaksana,
              disusun untuk memenuhi kebutuhan   Pada RAPBN 2018, defisit diperkirakan   sesuai prinsip-prinsip pengelolaan utang
              masyarakat yang mendesak dan tidak   mencapai Rp 326 triliun (2,19% dari   global yang dianut oleh semua negara di
              dapat ditunda. Namun demikian,   PDB nasional). Untuk menutup defisit   dunia. n



                                                                                Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24