Page 26 - MAJALAH 153
P. 26

[ LEGISLASI ]


                                 Menimbang sistem yang Tepat


                                         Dalam RUU Penyiaran







              Perkembangan  teknologi  tak  bisa  dibendung.  Perubahan  sistem  dari  analog  ke  digital
              merupakan  sebuah  kebutuhan  dan  tuntutan  global  yang  memberikan  berbagai    dampak

              positif. Jika dilihat dari berbagai aspek, digitalisasi merupakan keniscayaan untuk memenuhi
              ekspektasi khalayak agar mendapatkan akses terhadap berbagai konten dan layanan
              dimanapun dan kapapun. Terlebih daripada itu, diharapkan mampu memberikan kontribusi
              terhadap penerimaan negara bukan pajak dengan perkiraan mencapai 5 triliun per tahun.






                  aat ini pembahasan revisi UU   14 channel, maka harus
                  No. 32 Tahun 2002 tentang    ada pihak atau operator
             SPenyiaran       sedang   dalam   yang berhak mengatur
              tahapan harmonisasi, pembulatan dan   hak sewa frekuensi.
              pemantapan konsepsi antara Badan    Selama pembahasan,
              Legislasi (Baleg) dengan Komisi I   berkembang tiga  sistem
              DPR RI sebagai pengusul. Revisi ini   konsep mux yang sejak
              diharapkan dapat membuat langkah   beberapa bulan terakhir
              maju dalam memperkuat media sebagai   menjadi  perhatian
              pilar keempat demokrasi.         khusus sejumlah pihak,
                 Teknologi digital memungkinkan   yakni model single mux,
              efisiensi frekuensi penyiaran, sehingga   multiplexing operator dan
              negara akan memiliki frekuensi sisa yang   hybrid multiplexter.
              bisa dipakai untuk mengembangkan    Dalam sistem single
              industri internet  broadband, hingga   mux,  penguasaan
              komunikasi bencana.              frekuensi  diberikan                                            foto : oji/iw
                 Melalui teknologi digital, sebuah   kepada negara atau
              kanal yang tadinya hanya bisa membawa   badan  independen
              satu saluran televisi, bisa dimanfaatkan   yang  sebagai  otoritas  tunggal  yang   yang tepat dalam migrasi TV analog
              hingga 14 saluran. Mux atau multiplexing   mengatur frekuensi siaran.  Dalam   ke digital. Menurut Asosiasi Televisi
              inilah yang akan bertindak sebagai   hal ini, Lembaga Penyiaran Publik   Swasta Indonesia (ATVSI) sebagai
              operator atau infrastruktur penyiaran   Radio Televisi Republik Indonesia   penyelenggara  penyiaran  mengatakan,
              yang mengelola kanal-kanal siaran   (LPP RTRI) akan ditetapkan sebagai   penetapan single mux operator akan
              digital.                         satu-satunya penyelenggara penyiaran   berdampak pada Lembaga Penyiaran
                 Selama  ini  sistem  perizinan  multipleksing  digital.  Selanjutnya,  Swasta (LPS)  eksisting yang akan
              frekuensi memperbolehkan satu televisi   stasiun televisi hanya akan menyewa   menghadapi ketidakpastian karena
              menyewa  satu kanal  siaran.  Namun,   kanal dalam frekuensi tertentu.  frekuensi yang menjadi roh penyiaran
              karena dalam penyiaran digital satu   Namun  seiring  perjalanannya,  dan  sekaligus  menjadi  jaminan
              kanal bisa dipakai untuk siaran hingga   konsep single mux dinilai bukan solusi   terselenggaranya kegiatan penyiaran



              26  | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31