Page 28 - MAJALAH 153
P. 28

[ LEGISLASI ]


                                                       menguntungkan perusahaan   mudahan nanti masih ada titik temu.
                                                       industri digital saja. “Jangan   Kalau tidak ada titik temu nantinya akan
                                                       sampai nanti dari analog ke   deadlock, dan mungkin penundaan
                                                       digital masyarakat belum siap.   kembali,” kata Firman.
                                                       Sehingga masyarakat tidak   Firman menjelaskan, perbedaan
                                                       dapat menikmati siaran,”   pendapat itu pertama adalah mengenai
                                                       jelas Firman             badan migrasi digital, dari analog ke
                                                         Firman menambahkan,    digital. Baleg telah mengharmonisasi
                                                       setidaknya  butuh  waktu  sesuai dengan usulan Komisi I
                                                       lima tahun untuk Indonesia   DPR, tapi Komisi I DPR kembali
                                                       berpindah dari siaran analog   mempersoalkan.  Permasalahan
                                                       ke digital. Ia beralasan   selanjutnya,masih  kata  Firman,  batas
                                                       perpindahan  itu   bisa  akhir migrasi dari analog ke digital, yang
                                                       terhambat oleh pembuatan   dituangkan dalam draf RUU Penyiaran
                                                       regulasi turunan.        jangka waktunya tiga tahun.
                                                         Baleg juga menghendaki     “Tetapi karena kemarin kita juga
                                                       investor asing bisa tetap   dengarkan dari para pelaku usaha,
             foto : Runi/iw                            menanamkan     modalnya  termasuk asosiasi, tiga tahun terlalu
                                                                                pendek. Karena untuk persiapan
                                                       ke televisi swasta sesuai
                                                       ketentuan yang diatur dalam   migrasi kan juga persiapan yang
                                                       Daftar Negatif Investasi
                                                       (DNI). Mereka menghendaki
              hanya  ada 2 negara yang menggunakan   investor asing boleh menanamkan   pemerintah juga
              sistem single  mux operator,  yakni   modalnya dengan porsi maksimal 20   harus memperhatikan
              Jerman dan Malaysia. Model single mux   persen.
              operator dipilih oleh Jerman karena dari   Hingga saat ini sejumlah isu itu   kesiapan lembaga
              sisi  populasi  pemirsa, TV  FTA  hanya   masih dibahas di tingkat lobi antara   penyiaran di
              melayani 10% dari total penduduknya   Badan Legislasi DPR, Komisi I DPR,
              sedangkan 90% dilayani oleh cable dan   dan pemerintah. Namun Firman belum   Indonesia. Sebab,
              DTH.                             bisa memastikan kapan RUU itu bisa   ini akan berdampak
                 Dia menjelaskan,  single mux hanya   disahkan menjadi undang-undang.
              dapat  dilakukan  sampai  tingkat                                      pada masyarakat
              provinsi. Selebihnya, negara atau   Lima Hal Belum Disetujui dalam   dan menguntungkan
              pemerintah pusat yang memberikan   Pembahasan RUU Penyiaran
              subsidi. Menurutnya, sistem itu tidak   Saat artikel ini ditulis, masih ada   perusahaan industri
              dapat dilakukan di Indonesia. Posisi   sejumlah perbedaan pandangan antara   digital saja. “Jangan
              Indonesia yang berpulau-pulau dan   Baleg dengan Komisi I DPR RI, dalam
              dengan jumlah warganya termasuk   pembahasan  Rancangan  Undang-       sampai nanti dari
              dalam lima terbesar di dunia menjadi   Undang (RUU) Penyiaran. Firman   analog ke digital
              alasannya. ”Karena tidak mungkin kita   Soebagyo menekankan, setidaknya
              menyubsidi rakyat kita yang banyak dan   ada lima bahasan lagi yang harus   masyarakat belum
              posisi itu terdiri dari pulau ke pulau,”   dikomunikasikan antara Baleg dengan   siap. Sehingga
              ujar Firman.                     Komisi I DPR RI.
                 Tak hanya itu, Politisi Golkar ini    “Komisi I sebagai pengusul    masyarakat tidak
              mengatakan, pemerintah juga harus   dan Baleg sebagai lembaga atau alat   dapat menikmati
              memperhatikan  kesiapan  lembaga  kelengkapan dewan, yang  memang
              penyiaran di Indonesia. Sebab, ini   punya otoritas untuk melakukan          siaran,”
              akan berdampak pada masyarakat dan   harmonisasi RUU Penyiaran. Mudah-



              28  | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33