Page 7 - MAJALAH 153
P. 7
“Sekarang ekonomi kita menurun sejajar dengan bangsa-bangsa lain di
drastis. Laju pertumbuhan ekonomi “Sekarang ekonomi kita dunia. Sejak pemerintahan Orde Lama
yang di era Pak SBY 6-7 persen, sekarang menurun drastis. Laju hingga di era reformasi ini, utang selalu
4-5 persen saja. Ini sangat tragis. Padahal, menghiasi APBN. Kapan bangsa ini
selama pemerintahan SBY sepuluh tahun pertumbuhan ekonomi mampu membiayai pembangunan
dibandingkan dengan pemerintahan yang di era Pak SBY dengan uang sendiri? Kapan bangsa ini
Jokowi tiga tahun terakhir ini, besarnya melepas ketergantungan pada utang? Ini
utang sudah sama,” ungkap Agus. 6-7 persen, sekarang masih menjadi pertanyaan retoris.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua 4-5 persen saja. Ini Dalam pandangan Heri, pertanyaan
Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz sangat tragis. Padahal, kritis itu bisa dijawab dengan
Tohir mengatakan, bila utang pemerintah munculnya kepemimpinan yang kuat
dimanfaatkan untuk sektor produktif, selama pemerintahan dan memiliki visi yang jauh ke depan
mestinya pertumbuhan melebihi dari SBY sepuluh tahun untuk membangun kebesaran bangsa.
yang ada saat ini, yaitu 5,01 persen. Untuk melepas ketergantungan utang,
Sementara target pemerintah 5,2 persen dibandingkan dengan dibutuhkan pula kepemimpinan yang
di 2017 ini. Namun, sampai kuartal III pemerintahan Jokowi mampu mencegah kebocoran sumber
di 2017, pertumbuhan masih stagnan tiga tahun terakhir ini, daya nasional ke luar negeri.
di 5,02 persen. Untuk mencapai target Ditambahkannya, kepemimpinan
5,2 persen, butuh lonjakan di kuartal IV besarnya utang sudah yang mampu menciptakan kemandirian
yang harus tumbuh di atas 5,4 persen. sama,” rakyat dan berpihak ke dalam negeri
Bicara utang bicara pula ancaman melalui prinsip pembangunan yang
gagal bayar. Sejauh ini, kata Hafisz, utang pajak baru untuk menutup defisit. berkeadilan, serta kepemimpinan yang
pemerintah masih berada di posisi aman. Kritik disampaikan pula oleh mampu mengembalikan kedaulatan
52 persen utang pemerintah dalam Anggota Komisi XI DPR RI Heri nasional, adalah tipologi pemimpin
bentuk rupiah ada di dalam negeri. Gunawan. Defisit yang terus membesar bangsa yang kelak bisa membebaskan
“Artinya, secara politik utang tersebut berakibat pada membesarnya utang. bangsa ini dari belenggu utang.
masih terkendali. Sementara utang di Sulit mewujudkan keseimbangan primer Sementara itu Hafisz menjawab
luar negeri kurang lebih 34 persen atau yang positif dengan kondisi seperti saat pertanyaan retoris tersebut dengan
Rp 1.200 triliun,” papar politisi PAN ini. Bila kondisi ini berlanjut, postur mengoptimalkan penerimaan dalam
tersebut. APBN tidak sehat dan kredibel. Melihat negerinya melalui intensifikasi pajak,
Namun, yang perlu diwaspadai, trennya, rasio utang pemerintah terus Bila tax ratio dapat ditingkatkan secara
lanjut Hafisz, utang pemerintah di luar menunjukkan grafik meningkat. signifikan, maka penerimaan pajak
negeri bisa saja menggungcang ekionomi Tahun 2014 sebesar 24,7 persen, akan menjadi maksimal dan hal ini akan
dan politik nasional, bila terjadi sesuatu tahun 2015 naik tajam ke 27,4 persen, berdampak pada penurunan defisit.
di Republik ini. Utang di dalam negeri lalu tahun 2016 menjadi 27,9 persen, Mimpi indah bangsa ini tanpa
yang 52 persen juga perlu diwaspadai. tahun 2017 ada di angka 28,2 persen. utang, lanjut Hafisz, bisa dengan
Boleh jadi utang pemerintah kepada Sementara tahun 2018 diproyeksi bisa pengelolaan SDA yang optimal.
para investor domestik sesungguhnya menyentuh angka 29 persen terhadap Pengolahan bahan mentah harus
dikendalikan oleh orang-orang dari luar PDB. “Pada postur RAPBN 2018, saya dilakukan di dalam negeri. Selain itu,
negeri. masih melihat sinyal ketidakefektifan debirokratisasi diharapkan mampu
Sementara itu, pembayaran seperti adanya gap antara pendapatan mengurangi inefisiensi manajemen
utangnya sendiri berupa cicilan dan dan belanja negara yang sebesar 2 persen. pemerintah, yang pada akhirnya akan
bunga tentu mempunyai konsekuensi Pendapatan sekitar 14 persen terhadap berdampak pada kondusifnya iklim
tersendiri. Anggaran yang terserap untuk PDB, sedangkan belanja mencapai 16 investasi. Debirokratisasi akan efektif
membayar utang bisa menurunkan persen terhadap PDB,” ungkap Anggota bila pemerintah menerapkan konsep lean
alokasi anggaran pelayanan negara F-Gerindra ini. government dan pemberantasan korupsi
kepada rakyatnya. Subsidi bisa saja Berkutat dengan utang membuat secara masif. n
dikurangi atau pemerintah memungut bangsa ini sulit melesat maju dan
Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 7

