Page 11 - MAJALAH 153
P. 11

seperti listrik, jalan, dan komunikasi.  dan sekaligus memperbesar rentetan
                      Pemerintah,                 Defisit  dalam  APBN,  memang,   bunga yang harus dibayarkan. Jika
                                               selalu menjadi lubang. Dan menutup   skenario penghapusan utang (debt
                  diharapkan Hafisz,           lubang tidak selalu dengan utang. Pada   cancellation) tidak memungkinkan,
                  juga harus agresif           RAPBN  2018  defisit  diperkirakan   maka harus ada upaya yang serius
                                               mencapai Rp 326 triliun (2,19% dari   untuk  mengurangi  pokok  utang
                melakukan negosiasi            PDB  nasional).  Dikatakan  Hafisz,   melalui berbagai bentuk rekayasa
                 bilateral. Tujuannya,         pemerintahan  yang  malas  akan  keuangan seperti debt to equity swap atau
                                               menempuh  dua  cara  untuk  menutup   pengurangan  debt stock melalui jalan
                  mengurangi pokok             defisit.  Pertama,  katanya,  mengurangi   arbitrase internasional.
                  utang atau bahkan            belanja subsidi bukan pengurangan   Pemerintah,  diharapkan  Hafisz,
                                               belanja bunga utang. Kedua, menutup   juga harus agresif melakukan negosiasi
                  menghapus pokok              defisit dengan penambahan utang, bukan   bilateral. Tujuannya,  mengurangi pokok
                   utang. Argumen              secara kreatif berusaha memperoleh   utang atau bahkan menghapus pokok
                                               pemasukan untuk kepentingan jangka   utang. Argumen geopolitik dan strategik
                geopolitik dan strategi        pendek dan panjang.              bisa menjadi salah satu  pintu  masuk.
                  bisa menjadi salah              Jadi, yang perlu dilakukan adalah   Dalam  konteks ini, memang  strategi
                                               menghentikan  utang  baru  dan   negosiasi  utang perlu  memanfaatkan
                  satu pintu masuk.            pemerintah bersama DPR harus     faktor non teknis ekonomi.
                  Dalam konteks ini,           serius berpikir bagaimana mengatasi   Sejak  pemrintahan  Orde  Lama,
                                               problem  defisit.  Menguatkan  sumber   Orde Baru, Hingga era reformasi,
                   memang strategi             pendanaan dalam negeri bisa melalui   bangsa ini belum bisa melepas
                negosiasi utang perlu          pengelolaan sumber daya alam yang   ketergantungan  pada  utang.  Ketika
                                               mandiri, melakukan penghematan, dan   ditanya, kapan bangsa ini bisa
                memanfaatkan faktor
                                               mengurangi  porsi  belanja yang  tidak   membiayai  pembangunan  dengan
                 non teknis ekonomi.           penting. Bila optimalisasi sumber daya   uang sendiri? “Bila pemerintah mampu
                                               alam yang dipilih, maka akan banyak   mengoptimalkan penerimaan dalam
                                               kebijakan yang harus direvisi. Ada   negerinya,  melalui  intensifikasi  pajak,
                                               banyak perundang-undangan yang   bila tax ratio dapat ditingkatkan secara
              pelayanan negara kepada rakyatnya.   tidak menguntungkan bagi kepentingan   signifikan, maka penerimaan pajak akan
              Misalnya, subsidi bisa saja dikurangi   nasional harus dirombak.   menjadi maksimal dan hal ini akan
              atau mungkin pungutan pajak bagi    Rekayasa  keuangan  terhadap  berdampak  pada  penurunan  defisit,”
              masyarakat terus dimunculkan untuk   utang lama perlu juga dilakukan. Bila   tandas Hafisz.
              mencari keseimbangan anggaran akibat   mengikuti ketentuan bunga yang   Dus, yang juga harus dilakukan
              utang.                           berlaku, maka Indonesia akan terus   untuk menggapai mimpi indah bangsa
                 “Setiap rupiah yang dibayarkan   mengalami  penurunan  kapasitas  ini tanpa utang, yaitu pengelolaan SDA
              untuk utang, harus didistribusikan   fiskal,  karena  beban  bunga  utang  dan   secara optimal dengan cara pengolahan
              bagi   pencapaian  kemakmuran,   cicilan  pokok  utang. Jadi,  ini  sekadar   bahan mentah di dalam negeri.
              kesehatan, dan pendidikan masyarakat   gali lubang tutup lubang. “Indonesia   Selain itu, debirokratisasi dengan
              yang bermutu,” ucapnya. Sebaiknya   sudah tidak mungkin mampu melunasi   reformasi  birokrasi  secara  efektif.
              pemerintah  memang tak  menambah   semua utang. Dalam posisi demikian,   Ini diharapkan mampu mengurangi
              lagi utang baru. Kalau pun harus   rasanya nyaris tidak mungkin Indonesia   inefisiensi  manajemen  pemerintah,
              menambah utang, mantan Ketua     melunasi utang, kecuali ada tindakan   yang pada akhirnya akan berdampak
              Komisi VI DPR ini, menyerukan, agar   tertentu yang lebih radikal, bukan   pada  kondusifnya  iklim  investasi.
              tambahan utang baru tidak digunakan   sekadar penjadwalan ulang,” papar   Debirokratisasi akan  efektif bila
              untuk  sisi konsumsi  dalam APBN.   politisi dari dapil Sumsel I ini.   pemerintah menerapkan konsep  lean
              Sebaliknya, justru lebih difokuskan   Penjadwalan ulang hanya menunda   government dan pemberantasan korupsi
              untuk  pembangunan  infrastruktur  masalah, mengulur waktu pembayaran,   secara masif. n(mh)



                                                                                Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16