Page 14 - MAJALAH 143
P. 14

LAPORAN UTAMA





                              Anggota Komisi VII DPR RI, Harry Poernomo,

            Pemerintah Kurang Sungguh-sungguh






                    ebutuhan negara makin    Harry Poernomo, energi geothermal   implementasi masih sangat kurang.
                    meningkat setiap tahun.   yang terkandung di dalam perut   Ini terbukti dari penggunaan energi
                    Saat ini, Indonesia masih   bumi Indonesia sangat potensial. Dari   panas bumi yang hanya sekitar
            K mengandalkan energi dari       sekian banyak energi terbarukan yang   5% dari total potensi yang ada di
            minyak bumi  dan  batubara dalam   ada, panas bumi Indonesia sangat siap   bumi Indonesia. Harry berharap,
            memenuhi keperluannya. Dengan    untuk dimanfaatkan. Namun, sayang   pemerintah sungguh-sungguh
            disepakatinya Paris Agreement pada   pemerintah belum sungguh-sungguh   memanfaatkan energi panas bumi.
            The 21’ Conference of the Parties   memanfaatkannya.                 “Di Indonesia energi terbarukan
            (COP 21) di Paris, Prancis, yang isinya   “Kita harus berpikir ke arah   yang paling mudah, paling siap
            kesepakatan negara-negara  untuk   penggunaan sebanyak mungkin energi   dimanfaatkan  yaitu  panas  bumi.
            menahan laju kenaikan suhu bumi   terbarukan. Dalam green economic   Dan ini sudah sejak lama Indonesia
            dengan mengurangi emisi karbon,   kita mulai meninggalkan energi   merintis, tetapi pemerintah sendiri
            maka tren energi dunia kini beralih   fosil, energi yang tidak terbarukan.   kurang bersungguh-sungguh dari
            menuju energi masa depan yang    Salah satu yang sangat potensial di   kacamata saya,” ungkap politisi Partai
            rendah karbon yaitu energi terbarukan.  Indonesia dan sangat memungkinkan   Gerindra ini. Harry mengusulkan,







                                                                              Saat ini era penggunaan
                                                                              energi terbarukan.
                                                                              Jika Indonesia belum
                                                                              merealisasikan
                                                                              dengan serius, akan
                                                                              makin tertinggal dari
                                                                              persaingan global
     foto : Jayadi/iw   Anggota Komisi VII DPR RI, Harry Poernomo






              Sumber energi ini dapat berasal   dalam  jangka  pendek dieksploitasi   pemerintah dapat melakukan
            dari air, panas bumi, angin, surya,   adalah panas bumi,” papar Harry saat   terobosan cepat guna merealisasikan
            biomassa, hingga gelombang. Energi   diwawancarai Parlementaria usai   penggunaan energi panas bumi.
            panas bumi atau energi geothermal   Rapat Paripurna Pembukaan Masa   Dia menilai Kementerian ESDM dan
            adalah salah satu energi terbarukan   Sidang belum lama ini.      kementerian lain yang terkait masih
            yang potensinya amat besar di       Dia menegaskan, saat ini era   lambat, belum mampu memanfaatkan
            Indonesia. Akan tetapi, pemanfaatan   penggunaan energi terbarukan. Jika   peluang secara optimal.
            energi  panas bumi  di Indonesia   Indonesia belum merealisasikan    Bahkan, dia beranggapan
            belum maksimal, sehingga baru dapat   dengan serius, akan makin tertinggal   pemerintah tidak serius memulai
            dimanfaatkan sekitar 5% dari total   dari  persaingan  global.  Meskipun   hal yang baru dan nyaman dengan
            potensi yang ada.                pemerintah sudah memulai dengan   yang lama. “Spiritnya kurang,
              Menurut Anggota Komisi VII DPR RI   rencana,  namun  pada tataran   pemerintah masih mau mencari




        14      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 143 TH. XLVI - 2016
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19