Page 27 - MAJALAH 139
P. 27

ini merupakan catatan untuk Badan                                   membongkar sindikat pembuatan
            POM, memang dalam pengawasannya                                     dan peredaran vaksin palsu ini. “Kita
            hanya bisa di ranah publik, tidak bisa                              berharap, polisi mengusut tuntas
            menelusuri dan menangkap. Maka                                      para pelaku jaringan pemalsu vaksin
            kedepan Komisi IX akan membuat RUU                                  untuk bayi ini dan terus memerangi
            untuk memperkuat kinerja BPOM.                                      sindikat pembuat dan pengedar vaksin
               “Dalam fungsi pengawasan BPOM                                    palsu bayi ini. Bukan tidak mungkin,
            memang tidak bisa melakukan                                         kasus yang terbongkar ini hanyalah
            pengawasan terhadap hal-hal yang                                    fenomena gunung es,” katanya.
            illegal. BPOM tidak bisa menelusuri                                    Politisi PKS itu juga menghimbau
            dan menangkap, hanya bisa di ranah                                  agar masyarakat lebih hati-hati dalam
            publik. Kalau dibilang lalai pasti                                  membeli produk obat-obatan. “Saat
            juga karena mengetahui tetapi tidak                                 akan memvaksin buah hatinya,
            berbuat apa-apa,” katanya.                                          para orang tua memiliki hak untuk
                                                                                menanyakan kepada dokter atau
             Rutin Lakukan Pengawasan                                           tenaga medis bahwa vaksin yang
               Sementara itu, Anggota Komisi                                    digunakan adalah produk asli. Ini
            IX DPR RI dari FPKS, Ansory Siregar                                 tentu sangat penting demi kesehatan
            mengatakan  negara bertanggung     Anggota Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar  dan keselamatan jiwa anak-anak kita,”
            jawab untuk melindungi rakyatnya                                    katanya.
            dari peredaran obat-obatan dan vaksin                                  Masa depan bangsa ini ada di
            palsu. Karenanya, Badan Pengawas   produk obat dan vaksin yang mereka   tangan anak-anak kita saat ini. Apa
            Obat dan Makanan (BPOM) harus rutin   jual benar-benar terjamin keasliannya.   jadinya bangsa ini di masa depan
            melakukan pengawasan di lapangan.   Ada tanggung jawab moral untuk   apabila bayi-bayi calon penerus
            Apotek-apotek yang terbukti menjual   melindungi masyarakat dari produk-  perjuangan bangsa disuntik vaksin
            vaksin dan obat-obatan palsu harus   produk obat-obatan serta vaksin   palsu.  Negara tak boleh abai dan
            ditindak tegas.  Pemerintah harus   palsu. Tak boleh hanya asal murah dan   lalai dalam melindungi rakyatnya,”
            mencabut izin apotek yang dengan   demi meraih keuntungan, kemudian   lanjutnya.
            sengaja menjual produk-produk obat   merugikan kesehatan dan keselamatan   Pimpinan DPR RI juga bereaksi yang
            dan vaksin palsu.                 masyarakat,” ujarnya.             sama  atas  munculnya  kasus  vaksin
                 “Para pemilik apotek memiliki   Pihaknya juga mengapresiasi    palsu ini, usai menerima  orangtua
            kewajiban untuk memastikan bahwa   Bareskrim Polri yang telah berhasil   yang mengadukan kasus vaksin palsu


























                                                                                                                   foto : jayadi/iw





             Crisis Center untuk korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda


                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 139 TH. XLVI - 2016  l  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32