Page 44 - MAJALAH 82
P. 44

Negara.                           intersepsi  komunikasi  dan  pemerik-  melakukan  pendalaman  dan  penye-
                Selanjutnya, RUU ini juga menga-  saan aliran dana yang diduga kuat un-  lesaian  masalah  terhadap  kebijakan,
            tur  mengenai  kerahasiaan  informasi   tuk membiayai terorisme, serta segala   kegiatan, dan penggunaan anggaran
            intelijen.  Masalah  ini  meliputi  bebe-  macam  gangguan  yang  mengancam   Intelijen  Negara,  RUU  mengatur  di-
            rapa hal yaitu sistem intelijen negara,   kedaulatan negara.         lakukannya  pengawasan  kebijakan,
            akses-akses  yang  berkaitan  dengan   Dalam  memeriksa  aliran  dana   kegiatan, dan penggunaan anggaran
            pelaksanaan kegiatannya, data inteli-  tersebut lembaga koordinasi intelijen   Intelijen  Negara.  terkait  penegakkan
            jen kriminal yang berhubungan deng-  negara  dapat  meminta  bantuan  ke-  asas Akuntabilitas.
            an pencegahan dan penanganan se-  pada  Bank  Indonesia,  Pusat  Pelapo-  Komisi di DPR yang membidangi
            gala  bentuk  kejahatan  transnasional,   ran  dan  Analisis  Transaksi  Keuangan   masalah Intelijen Negara dapat mem-
            rencana-rencana  yang  berhubungan   (PPATK),  lembaga  keuangan  bukan   bentuk  Panitia  Kerja  tersebut  diben-
            dengan pencegahan dan penanganan   bank,  dan  lembaga  jasa  pengiriman   tuk sesuai dengan kebutuhan, dalam
            segala  bentuk  kejahatan  transnasi-  uang.                         rangka  menjalankan    tugas  dan  we-
            onal, dokumen tentang Intelijen yang                                 wenangnya.  Dia  mengatakan  RUU
            berkaitan  dengan  penyelenggaraan  Dibiayai APBN                    mengatur,  bahwa  Panitia  Kerja  wajib
            Keamanan Nasional, dan personil In-   Biaya  penyelenggaraan  Intelijen   menjaga kerahasiaan Informasi Inteli-
            telijen negara yang berkaitan dengan   Negara  dan  pelaksanaan  tugas  lem-  jen.  Selain  itu,  RUU  ini  juga  menga-
            penyelenggaraan  Keamanan  Nasi-  baga koordinasi intelijen negara dibe-  tur  tentang  pemidanaan  bagi  setiap
            onal.                             bankan  pada  Anggaran  Pendapatan   orang yang sengaja ataupun lalai telah
                Kerahasiaan  Informasi  Intelijen   dan  Belanja  Negara.    Dalam  rangka   membocorkan informasi Intelijen.































            Komisi I DPR bersama Pemerintah membahas RUU Intelijen
            ditentukan  oleh  Masa  Retensi  Infor-  pertanggungjawaban,  dilakukan  pe-  Pemidanaan bagi Personil Inteli-
            masi Intelijen. Masa Retensi Informasi   laporan  secara  tertulis  oleh  Inteli-  jen Negara yang telah membocorkan
            Intelijen  berlaku  selama  20  tahun.  jen  Negara  kepada  Presiden  melalui   informasi  Intelijen,  dan  pemidanaan
            Masa Retensi Informasi Intelijen dapat   Kepala  lembaga  koordinasi  intelijen   bagi  Personil  Intelijen  Negara  yang
            diperpanjang  setelah  mendapat  per-  Negara.  “Lembaga  koordinasi  inteli-  melakukan  intersepsi  komunikasi  di
            setujuan dari DPR RI. RUU ini menga-  jen  negara  dibiayai  APBN,  dan  ber-  luar  fungsi  Penyelidikan,  Pengama-
            tur juga mengenai masalah lembaga   tanggung  jabab  kepada  Presiden,”   nan, dan Penggalangan, “Pemberatan
            koordinasi intelijen negara yang me-  jelasnya.                      pidana 1/3 dari masing-masing anca-
            nyelenggarakan  fungsi  Intelijen  dan   Sedangkan,  terkait  penegakkan   man  pidana  maksimumnya  kepada
            dan pengoordinasian Intelijen Negara,   asas  Akuntabilitas  Dewan  Perwakilan   Personil Intelijen yang membocorkan
            termasuk mengatur mengenai tugas,   Rakyat  Republik  Indonesia  (DPR   kerahasiaan  Informasi Intelijen pada
            wewenang,  serta  wewenang  khusus   RI)  melakukan  pengawasan  untuk   saat perang,”paparnya. (as)







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 82 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 82
                                                                                                             1
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49