Page 18 - MAJALAH 154
P. 18

| SUMBANG SARAN


                                       Pilkada Serentak 2018


                    Menjaga Asa Terwujudnya Demokrasi Untuk


                                        Kesejahteraan Rakyat




            Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak gelombang ketiga akan dilaksanakan pada 27 Juni
            2018. Pilkada serentak tersebut diselenggarakan untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala
            daerah di 17 Provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. Sebelumnya, telah dilaksanakan Pilkada serentak
            gelombang pertama pada bulan Desember 2015 dan Pilkada serentak gelombang kedua pada bulan
                                                     Februari 2017.


                                              tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,   daerah kepulauan dan daerah dengan
                                              dan Walikota yang ditetapkan dengan   kondisi geografis yang sulit.
                                              UU No. 1 Tahun 2015, kemudian diubah   Potensi  permasalahan  tersebut
                                              dengan UU No. 8 Tahun 2015 dan diubah   perlu diantisipasi dengan membuat
                                              keduakalinya dengan UU No. 10 Tahun   perencanaan yang matang, peningkatan
                                              2016. Pada perubahan kedua melalui UU   SDM penyelenggara di tingkat bawah,
                                              No. 10 Tahun 2016, Pilkada serentak   dan penyempurnaan panduan teknis.
                                              nasional yang sebelumnya direncanakan   Kesamaan pemahaman penyelenggara
                                              pada  tahun  2027  diubah  menjadi  tahun   Pilkada di tingkat bawah terhadap
                     Novianto M. Hantoro      2024.                            aturan teknis penyelenggaraan Pilkada
                                                                               mempunyai arti penting, untuk itu
                  ilkada serentak akan kembali   Potensi  Permasalahan  Dan    rekrutmen penyelenggara di tingkat
                  dilaksanakan pada tahun 2020   Kerawanan                     bawah perlu mendapatkan perhatian yang
            Psebelum akhirnya menuju Pilkada    Pengalaman dan evaluasi terhadap   serius dari penyelenggara.
            serentak nasional pada tahun 2024 yang   pelaksanaan Pilkada serentak tahun   Hal lain yang tidak kalah penting
            secara bersamaan juga akan “bertemu”   2015 dan tahun 2017 perlu menjadi   untuk diperhatikan adalah tahapan Pilkada
            dengan Pemilihan Umum serentak untuk   perhatian agar penyelenggaraan Pilkada   serentak 2018 yang akan beririsan dengan
            memilih anggota DPR, DPD, DPRD,   serentak tahun 2018 menjadi lebih baik.   pelaksanaan tahapan Pemilu serentak
            serta Presiden dan Wakil Presiden pasca-  Berdasarkan hasil evaluasi KPU terhadap   2019. Hal ini perlu mendapat perhatian,
            Pemilu serentak Tahun 2019.       Pilkada serentak 2017, terdapat beberapa   khusus bagi penyelenggara agar kedua
               Gagasan Pilkada serentak menguat   persoalan teknis, seperti pembukaan   event demokrasi akbar ini dapat berjalan
            dengan beberapa pertimbangan, antara   kotak suara yang tidak sesuai prosedur,   dengan lancar dan aman.
            lain meningkatkan partisipasi masyarakat   surat suara yang ditandai, pemililih yang   Untuk dapat mewujudkan Pilkada
            dengan memperhatikan psikologi pemilih,   memberikan  suara  lebih  dari  satu  kali,   serentak yang demokratis, pengawas
            untuk  efisiensi  anggaran  dan  efektivitas   Ketua KPPS tidak menandatangani surat   Pilkada serentak perlu memberikan
            penyelenggaraan,  keselarasan  antara  suara,  pemilih di  bawah  umur,  pemilih   perhatian terhadap dan beberapa temuan
            program pembangunan nasional dengan   menggunakan formulir C6 orang lain,   yang  terjadi pada Pilkada sebelumnya,
            program pembangunan di daerah, serta   kotak suara yang dilarikan masyarakat,   seperti adanya politik uang (money politic),
            memperkecil peluang konflik sosial akibat   kekurangan surat suara, pelayanan   politisasi Aparatur Sipil Negara (ASN),
            ketegangan politik yang berkepanjangan.  terhadap pemilih di rumah sakit, rutan dan   serta potensi-potensi kecurangan lain yang
               Konsepsi Pilkada serentak selanjutnya   berbagai masalah teknis lainnya, termasuk   dapat menodai pelaksanaan Pilkada yang
            dituangkan dalam dasar hukum pertama   validitas Daftar Pemilih Tetap (DPT),   langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta
            kali melalui Perppu No. 1 Tahun 2014,   distribusi logistik terutama pada daerah-  jujur dan adil (luber dan jurdil).



            18  | PARLEMENTARIA n Edisi : 154 TH. XLVII 2017
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23