Page 21 - MAJALAH 154
P. 21

membutuhkan. Jika  terbukti benar   agar  pemerintah tidak gugup dalam   ini bahaya  karena melanggar undang-
            rumah  sakit menolak pasien karena   mengatur porsi ini. “Pemerintah harus   undang,” ujar Marwan.
            alasan finansial maka Kemenkes harus   memberi  batasan ruang sosial  itu   Ini merupakan tantangan bagi
            segara  melakukan tindakan tegas.   seberapa, ada regulasinya supaya rumah   penyelenggaran  BPJS  Kesehatan,
            Dia  pun  sempat menegur Menteri   sakit ini  bila  dituntut  masyarakat, dia   di satu  sisi harus memberikan
            Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, agar   buka faktanya.  Ruang sekian  persen   pelayanan kepada pasien, namun di
            tidak ragu-ragu mengambil  tindakan   sudah diberi untuk  sosial, selebihnya   sisi lain  BPJS Kesehatan  dilarang
            tegas kepada RS yang  melakukan   untuk umum,” paparnya.           menarik biaya  pelayanan kesehatan
            pelanggaran.                        Marwan juga menegaskan agar    kepada peserta. Hal ini sesuai dengan
               “Rumah  sakit menolak pasien,   pasien sakit  dalam keadaan darurat   Peraturan  Presiden Nomor  19 Tahun
            itu pelanggaran!  Saya menyampaikan   harus  mendapat pelayanan terlebih   2016 tentang Perubahan  Kedua  atas
            kepada  menteri, dia  tidak boleh   dahulu, baru setelah tertangani urusan   Peraturan  Presiden Nomor  12 Tahun
            ragu-ragu,  sekalipun masih bisa   administratif  menyusul kemudian.   2013 tentang Jaminan Kesehatan. Pasal
            diperdebatkan, upaya-upaya orang yang   Pelayanan dasar kesehatan adalah hak   36A, ayat (1)  menyatakan Fasilitas
            dalam keadaan dituduh  pelanggaran,   masyarakat, oleh sebab itu  sosialisasi   Kesehatan yang bekerja  sama  dengan
            tentu   melakukan    upaya-upaya  pemerintah terhadap hak-hak kesehatan   BPJS Kesehatan dilarang menarik biaya
            pembelaan,” tandas Marwan.        masyarakat  harus  digalakkan kepada   pelayanan kesehatan  kepada peserta
               Dalam Undang-Undang Nomor      penyelenggara layanan kesehatan.   selama peserta mendapatkan manfaat
            44 tahun  2009 tentang Rumah  Sakit,   Terkait BPJS Kesehatan,  Politisi   pelayanan kesehatan sesuai  dengan
            Pasal 29 Ayat (1) Setiap Rumah Sakit   dari  F Partai Kebangkitan Bangsa   haknya.
            mempunyai kewajiban  : (f  ) Setiap   (PKB)  ini  mengungkapkan, saat ini   Melihat masih buruknya pelayanan
            rumah  sakit mempunyai kewajiban   Komisi IX sedang berdebat dengan   kesehatan bagi masyarakat, hendaknya
            melaksanakan fungsi sosial antara lain   Kemenkes dan  Penyelenggara  BPJS   pelaku bisnis tidak memanfaatkan
            dengan memberikan fasilitas pelayanan   Kesehatan  tentang  kekurangan  dan  mengkomersialisasikan pelayanan
            pasien tidak mampu/miskin, pelayanan   anggaran yang sekarang sudah semakin   kesehatan.  Korporasi  kesehatan
            gawat  darurat tanpa uang muka,   meningkat. Menurut Marwan,  Kepala   harus  menjalankan mandat dasar
            ambulan gratis,  pelayanan korban   BPJS Kesehatan sudah menduga   negeri ini, menyehatkan rakyatnya
            bencana dan  kejadian luar  biasa, atau   dari awal akan kekurangan anggaran.   sendiri. Hendaknya kesehatan  tidak
            bakti sosial bagi misi kemanusiaan.  Tapi bagi Marwan masih banyak yang   menjadi proyek  yang  melambungkan
               Saat     diwawancarai   oleh   bisa dihemat,  dengan cara mensiasati   laba sekaligus  membawa petaka.
            Parlementaria belum lama ini, Marwan   layanan teknis  di lapangan. Maka   Terutama bagi mereka yang miskin dan
            juga menjelaskan tentang fungsi sosial   penyelenggara  harus menjamin BPJS   terbuang. Pelayanan  kesehatan harus
            rumah  sakit harus dikedepankan   Kesehatan harus berjalan dengan baik.   menunjukkan keberpihakan  terhadap
            dibandingkan   dengan     fungsi    “Kalau BPJS ini tidak  berjalan   rakyat miskin. n(eko)
            komersialnya. Meskipun demikian,   dengan baik, atau kebangkrutan terjadi,
            menurutnya RS  juga  tidak dilarang
            mengambil  benefit  dari  kegiatannya,
            namun RS tidak  boleh mengambil
            keuntungan  semata. “Tidak dilarang
            rumah sakit punya benefit di situ, tetapi
            jangan melupakan fungsi sosial. Fungsi
            sosial itu kan tidak selalu setiap hari, ada
            dalam keadaan darurat,” ungkapnya.
               Marwan    melanjutkan,  untuk
            mengatur porsi antara  fungsi  sosial
            dan fungsi  komersial RS, pemerintah
            harus  memberi batasan ruang sosial                                                Sumber : (https://bpjs-kesehatan.go.id)
            itu  seberapa.  Dia  menyarankan


                                                                              Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26