Page 16 - MAJALAH 95
P. 16

saja mau atau tidak,”ujarnya.     Terus Bahas RUU Inhan             membahas mengenai KKIP, Industri
             Saat ini, Pemerintah dan DPR       Pemerintah terus membahas RUU   Pertahanan dalam negeri, keterkaitan
           mempunyai komitmen yang sama      Industri Pertahanan, melalui RUU ini   pemerintah dengan industri dan peng-
           menyelesaikan RUU tapi tahapan yang   diharapkan menjadi produk legis-  guna, serta penelitian dan percepatan
           lebih penting setelah RUU ini adalah   lasi terkait program penguatan Alut-  pembangunan Alat Utama Sistem Sen-
           bagaimana roadmap membangkitkan   sista dalam negeri. Program tersebut   jata (Alutsista).
           kembali industri-industri yang nyaris   diharapkan terus berjalan meskipun   Kemhan optimistis bisa melampaui
           mati tersebut. “Karena itu perlu ada   pemerintahan telah berganti. Karenanya   target percepatan modernisasi Alutsista
           komitmen politik, komitmen penyertaan   pemerintah, dalam hal ini Kementerian   yang rencananya pada 2013 tercapai
           modal Negara, komitmen para putra-pu-  Perta-hanan (Kemhan), terus meng-  30%. “Saya optimistis pada 2014 target
           tra terbaik untuk bekerja di situ, komit-  godoknya dengan melibatkan semua   modernisasi Alutsista tidak hanya 30%,
           men para user untuk menggunakan   pihak yang berkepentingan mulai dari   tetapi bisa lebih. Maka itu, dengan
           produk,”harapnya.                 Pemerintah, Komite Kebijakan Industri   kesiapan anggaran yang ada, kami
             Kedepan, KKIP diharapkan memiliki   Pertahanan (KKIP), Industri Pertahanan,   terus upayakan percepatan modernisasi
           peran dalam proses perencanaan ke-  pengguna yaitu TNI-Polri, serta stake-  alutsista,” tandas Purnomo Yusgiantoro
           menterian lembaga dan proses koordi-  holder lainnya.               di Jakarta.
           natif, tapi juga direktif sehingga proses   “RUU ini nantinya diharapkan bisa   Purnomo meminta alokasi Rp 77
           perencanaan yang melibatkan Bappenas,   jadi landasan dalam pembuatan aturan   Triliun dalam RAPBN 2013 digunakan se-
           Kemenkeu, Kementerian Lembaga begi-  turunan, seperti Kepres, PP, bahkan   cara efektif dan efisien. “Kami berterima
           tu ada rencana pengadaan dari Kemen-  Kep KKIP, yang bisa dijadikan naungan   kasih kementerian ini mendapat alokasi
           terian atau Lembaga diharapkan bisa   bagi pembangunan Industri Pertahanan   terbanyak untuk 2013, tetapi tentu de-
           disuplai oleh industri pertahanan dalam   ke depan,”kata Menteri Pertahanan,   ngan alokasi yang besar itu tanggung
           negeri, maka KKIP dapat memberikan   Purnomo Yusgiantoro.           jawab kami pun jadi makin bertambah,”
           direction. “KKIP selama ini berdasarkan   Dia menargetkan, blue print industri   ujar dia.
           Kepres hanya sifatnya koordinatif dia   pertahanan, penelitian pengemba-  Maka itu sambung Purnomo, setiap
           tidak mempunyai kewenangan ekseku-  ngan dan penerapan teknologi industri   jajaran di Kemhan harus sama-sama
           tor, ini yang akan diperkuat dalam RUU,   pertahanan, dokumentasi, roadmap-nya   melakukan pengawasan internal terkait
           karena jika hanya bersifat koordinatif dia   serta legislasinya dapat segera selesai.   pemanfaatan anggaran tersebut. “Kami
           tidak dapat mengikat, padahal end user   “Sehingga kalau ganti kabinet program   harus sama-sama awas dan waspada
           dari industri pertahanan bukan hanya   kami bisa tetap berjalan,”ujar Menhan   agar anggaran sebesar ini benar-benar
           TNI,”terangnya.                   yang juga ketua KKIP ini.         efektif pemakaiannya. Kami ingin men-
                                                Dia menjelaskan, RUU ini akan   jawab kepercayaan kepada kita dengan
                                                                               upaya penyuksesan program yang sudah
                                                                               digariskan,” sambung Purnomo.
                                                                             foto:anoa-6x6-pindad_sacafirmansyah.wordpress.com  negeri masih belum siap bahan baku
                                                                                  Sementara Dirut Pindad Adik Avianto
                                                                               Sudarsono mengatakan, industri dalam

                                                                               buat Alutsista.“Saya dengan sangat
                                                                               menyesal memang indutri kita belum
                                                                               siap,”katanya.
                                                                                  Bahkan seringkali, lanjutnya, saat
                                                                               mencoba menggunakan bahan baku
                                                                               dalam negeri masih belum diterima oleh
                                                                               tim desainnya karena syarat dan kapa-
                                                                               sitas masih belum standar. “Saya coba
                                                                               barang dalam negeri namun belum bisa
                                                                               diterima persyaratan oleh pendesain.
                                                                               Jadi sekarang masih di import semua
                                                                               barang bakunya,”paparnya.
                                                                                  Disisi lain, Adik menambahkan, in-
                                                                               dustri komersial atau Industri lokal harus
                                                                               kuat. “Seharusnya DPR memberikan
                                                                               sanksi jera bagi Kementerian ataupun
                                                                               Lembaga yang tidak menggunakan
                                                                               industri dalam negeri,”ujarnya. (as,iw)

                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 | 1


                                                                                                               1

  1                                                                           | | PARLEMENTARIA    Edisi 95 TH. XLII, 2012 | 1
                                                                                             |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
  1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |


                                                                                                 95
                                                                              P
                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21