Page 42 - MAJALAH 95
P. 42

PROFIL












               Politik  Itu                                                         esantren merupakan bagian
                                                                                    dari jati diri hidupnya, semasa
                                                                                    hidupnya seorang Jazuli tidak
                                                                              Pterlepas dari budaya pesantren,
                                                                              keluarga besarnya bahkan turun temu-
               Bagian Dari                                                    run memiliki dan mengelola pesantren.
                                                                              Jalan dakwah dan bersosialisasi menjadi
                                                                              salah satu pilihan hidup seorang Jazuli
                                                                              Juwaini, berbicara ketertarikan di dunia
                                                                              politik, dirinya mengaku tidak terlepas
               Misi Hidup                                                     bene aktif di ormas keagamaan saat itu.
                                                                              dari pengaruh keluarganya yang nota-
                                                                                “ Saya keluarga  pesantren, kakek
                                                                              saya punya pesantren dan ayah saya
                                                                              juga punya pesantren kecil-kecilan,
                                                                              makanya ada yang lucu dalam hidup
                                                                              saya,  dulu nggak mau sekolah formal.
                                                                              Di pikiran saya, cukup menjadi kyai,
                                                                              membimbing para santri, bisa baca kitab
                                                                              kuning, saya sudah berperan dalam
                                                                              masyarakat membantu persoalan-per-
                                                                              soalan agama,” tutur anggota DPR Jazuli
                                                                              Juwaini dalam perbincangan dengan
                                                                              Parlementaria baru-baru ini.
                                                                                Namun lanjutnya,  paman atau  adik
                                                                              ayahnya  merayu dan membujuknya
                                                                              untuk masuk sekolah formal. Diingatkan
                                                                              bahwa , di saat dirinya besar nanti dunia
                                                                              itu sudah berubah tak sama seperti
                                                                              sekarang ini, peran yang dibutuhkan
                                                                              itu tidak hanya semata-mata  peran
                                                                              pesantren saja yang selama ini dikelola
                                                                              oleh kakek dan ayahmu, oleh karena itu
                                                                              diminta  harus sekolah.
                                                                                “Alasan itu masuk akal, jadi saya
                                                                              masuk SD  itu umur 12 tahun. Tapi ada
                                                                              menguntungkan pada saat itu karena
                                                                              dibolehkan setahun itu naik dua kali. Jadi
                                                                              SD lulus cuma selesai tiga  tahun, SLTP
                                                                              dan SLTA selesai dalam  dua  tahun,”
                                                                              katanya.
                                                                                Mengisahkan keakrabannya dengan
                                                                              pesantren, karena lingkungan pesantren
                                                                              itu familiar dengan masyarakat dari
                                                                              orang manapun, dari kelas manapun
                                                                              boleh masuk ke pesantren tidak ada
                                                                              sekat-sekat. Itu juga yang  mendorong-
                                                                              nya  senang bergaul dengan masyarakat.
         Jazuli Juwaini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI                         Ia juga aktif berorganisasi dan diakui




                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |



                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 95

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47