Page 62 - MAJALAH 66
P. 62
KUNLAP
syarat yang jelas, salah satunya yaitu Namru2 sendiri adalah milik Angkatan Rabu (25/6),
keuntungan bersama, keterbukaan, dan Laut AS. Ketua Komisi I DPR, Theo L.
keseimbangan antara kedua partner. Anggota Komisi I DPR lainnya Sambuaga mengatakan, dalam
Yusron melihat Depkes sebagai Djoko Susilo melihat belum adanya melakukan revisi isi kesepakatan
sebuah instansi sipil berhadapan kesepakatan di Pemerintah Indonesia perjanjian (jika jadi dilakukan),
dengan lembaga riset milik Angkatan antara Departemen Kesehatan, pemerintah harus bisa memastikan
Laut AS, kerjasama ini sangat Departemen Luar Negeri, dan bahwa keberadaan lembaga penelitian
meragukan apabila kita berharap Departemen Pertahanan mengenai Namru2 milik AL AS hanya untuk
adanya keseimbangan, sehingga format baru bentuk kerjasama dengan penelitian penyakit.
Yusron melihat bahwa partner Namru2 Namru jika akan diteruskan. “Di “Keberadaan NAMRU-2 di
haruslah dari Mabes TNI atau Dephan pemerintah sendiri belum ada Indonesia hanya untuk penelitian
dalam hal ini Angkatan Laut RI. “Saya kesepakatan yang jelas,” kata Djoko. penyakit menular,” ujar Theo.
khawatir Indonesia tidak mendapatkan Sementara itu Direktur Namru2 Opsi melakukan revisi terhadap
keuntungan apapun dari kerjasama ini,” Trevor Jones menjelaskan, Namru2 kesepakatan perjanjian kerja sama
tegas Yusron. adalah organisasi yang transparan. antara Indonnesia dan Namru-2
Sejauh ini Komisi I DPR belum Semua penelitian yang dilakukan tersebut merupakan salah satu poin
pada posisi apakah akan menerima mendapatkan persetujuan dari Badan yang diajukan anggota Komisi I soal
kerjasama dengan Namru2 ataukah Penelitian dan Pengembangan keberlangsungan lembaga tersebut.
menghentikan kegiatan Namru2 di Kesehatan (Litbangkes) Departemen Dua opsi lainnya yakni menghentikan
Indonesia. Karena itu Komisi I DPR Kesehatan. Staf serta ilmuwan secara permanen aktivitas lembaga ini,
sengaja mendatangi Laboratorium Litbangkes juga ikut serta bekerja pada atau menghentikan sementara
Namru2 untuk mendapatkan masukan- setiap proyek penelitian Namru2. operasionalisasinya sambil melakukan
masukan sebagai dasar untuk Namru2 juga telah memberikan pengkajian apakah perlu dilanjutkan
mengambil keputusan yang tepat. kontribusi kepada Indonesia selama 38 atau tidak berdasarkan pertimbangan
“Kerjasama antara instansi tersebut tahun dengan telah memberikan kedaulatan bangsa.
harus bersifat seimbang,” jelas Yusron. pelatihan yang bersifat tehnik esensial Sementara itu, Panglima TNI
Yusron menambahkan, Komisi I pemeriksaan laboratorium fundamental Jenderal Djoko Santoso mengatakan,
DPR akan memanggil Menteri kepada ratusan tenaga kesehatan dan Mabes TNI akan meminta untuk
Kesehatan, Menteri Luar Negeri, peneliti Indonesia. dilibatkan dalam program Namru2.
Panglima TNI, serta instansi terkait Selain itu Namru2 telah Alasannya menurut Djoko, Namru2
lainnya untuk medapatkan masukan. membangun laboratorium diagnostik berada di bawah Angkatan Laut AS,
Setelah mendapat masukan itulah penyakit menular di Nangro Aceh maka kerjasama lebih cocok
menurut Yusron Komisi I akan Darussalam pasca tsunami, serta dilaksanakan dengan sesama militer.
menentukan sikap apakah kerjasama membantu tenaga kesehatan serta “Selama ini kerjasamanya kurang
dengan Namru harus dilanjutkan atau petugas penolong bencana Indonesia, seimbang, US Navy sebagai militer
dihentikan. “Kami bisa memberikan yang selanjutnya diserahkan kepada punya dua kemampuan sebagai
rekomendasi kepada pemerintah Litbangkes. Angkatan Laut dan peneliti, sedangkan
tentang iya atau tidaknya masalah Mengenai anggapan Namru2 Depkes sebagai sipil punya
kelanjutan kerjasama dengan Namru adalah tempat rahasia juga dibantah kemampuan hanya sebagai peneliti
ini,” ujarnya. oleh Trevor. Menurutnya, Namru selalu saja,”jelas Djoko.
Menurut Yusron, berdasarkan terbuka untuk para pejabat dan Djoko juga menjelaskan, TNI
masukan-masukan dari para ahli yang ilmuwan Indonesia. Namru tidak mendorong tercapainya kesepakatan
telah diundang oleh Komisi I, Namru2 memiliki materi atau barang yang baru soal Namru2. Namun keamanan
sangat bermanfaat bagi dunia dirahasiakan. “Kami sama sekali terbuka dan pertahanan nasional harus menjadi
pendidikan Indonesia. Tetapi lanjutnya, dan transparan, dan kami menyambut pertimbangan yang utama.
Komisi I DPR memiliki sisi pandang baik kunjungan para tamu,” jelasnya. Sebagai tambahan, Djoko juga
yang berbeda dengan para ahli tersebut. meminta akses yang seluas-luasnya
Komisi I harus melihat keuntungan ini Pastikan Namru2 Hanya Untuk tentang apa saja yang dikerjakan
pada level yang lebih luas yaitu level Penelitian Penyakit Namru2. Djoko mengaku sejak tahun
nasional. Untuk menindaklanjuti kunjungan 1996, tidak ada informasi apapun yang
Yusron juga berpendapat bahwa lapangan Komisi I DPR ke laboratorium masuk ke Mabes TNI.
kerjasama Namru2 seharusnya Namru2, Komisi I DPR mengadakan Menanggapi keputusan Rapat
dilaksanakan oleh Departemen Rapat Kerja dengan tiga menteri yaitu, Komisi I yang tidak secara tegas
Pertahanan atau Mabes TNI, dan Menteri Kesehatan, Menteri Riset dan menyatakan sikapnya, Menteri
bukan dengan Depkes RI yang Teknologi, Menteri Pertahanan, dan Kesehatan Siti Fadilah Supari tampak
merupakan institusi sipil karena Panglima TNI di Gedung DPR, Jakarta, kecewa meskipun tidak menyatakan
62 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66