Page 58 - MAJALAH 66
P. 58
KUNLAP
Kepedulian Komisi IX akan nasib pekerja termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
mencari penghasilan di luar negeri menjadi perhatian Komisi IX DPR pada masa
persidangan IV/2007-2008. Perhatian ini layak dilakukan mengingat pekerja kita kondisi
masih memprihatinkan baik dari sisi tingkat kesejahteraan maupun perlindungan dan
masa depannya.
iga fokus yang dilakukan
Komisi IX adalah
mengunjungi Terminal
IV Bandara Soekarno-
THatta Cengkareng
sebagai terminal kedatangan TKI,
meninjau kondisi para pekerja karyawan
kontrak PT Kereta Api Indonesia (KAI)
dan mengunjungi para karyawan PT
Angkasa Pura yang tengah menuntut
peningkatan kesejahteraan dan hak-hak
lainnya.
Ketika melakukan inspeksi
mendadak ke Teriminal IV Bandara
Soekarno Hatta, Tim Komisi IX DPR
menemukan adanya praktik ala ‘mafia’
dalam melayani TKI. Salah satunya
tindakan pemerasan yang sangat
merugikan bagi ‘pahlawan devisa’ tersebut
yang hendak pulang ke kampung
halaman masing-masing. Anggota Komisi
IX DPR RI, Arisman Zagoto (fraksi PDS)
mengatakan “Saya mencatat terdapat
praktik ‘mafia’ di terminal yang terletak di
Kelurahan Selapajang Jaya Kecamatan
Neglasari Kota Tangerang itu, ada aksi
pemerasan terhadap para TKI di sana,”
katanya.
Temuan lainnya yang terjadi di
Terminal IV itu yakni sebuah LSM
bidang hukum setiap hari mengambil
paspor TKI bermasalah (TKI yang pulang
sebelum habis masa kerja, dengan alasan
untuk mengurus asuransi).
Bahkan, setiap TKI yang masa
kerjanya kurang dua tahun kerja diminta
mengisi formulir yang berisikan surat kuasa
Anggota Komisi IX saat berdialog dengan para TKI di terminal tunggu kedatangan TKI untuk mengurus gaji dan asuransi.
Bandara Soekarno Hatta. Berangkat dari hal itu, Arisman bersama
58 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66