Page 63 - MAJALAH 66
P. 63

KUNLAP


         secara langsung.   “Wakil rakyat  Komisi I DPR. Akhirnya kedua orang  itu berdasarkan pada pernyataan
         harusnya berani ambil keputusan,”  tersebut berhasil diamankan oleh pihak  Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah
         ujarnya usai rapat.               keamanan dalam DPR RI.           Supari yang menyatakan tidak ada
            Sejak awal rapat yang berlangsung                               kerjasama antara Namru2 dengan
         alot tersebut, Menteri Kesehatan Siti  Panggil Pihak Yang Bekerjasama  Depkes, tetapi pusat penelitian
         Fadilah Supari menegaskan agar    Dengan Namru2                    Namru2 berada di lahan Depkes.
         NAMRU-2 segera dibubarkan karena     Sebelum melakukan kunjungan ke   Anggota Komisi I DPR lainnya,
         mengancam kedaulatan bangsa       Laboratorium Namru2, Komisi I DPR  Bachrum Siregar (F-PBR) meminta
         Indonesia. Ia menilai keberadaan  sempat memanggil pihak-pihak yang  agar kerjasama dengan pihak Namru2
         NAMRU-2 bukan cuma persoalan ada  telah melakukan kerjasama dengan  dicermati lagi karena dikhawatirkan
         pihak yang diuntungkan atau dirugikan  Namru2, diantaranya Fakultas  banyak  pihak  yang    hanya
         dalam kerja sama tersebut tapi soal  Kedokteran Universitas Indonesia.  memanfaatkan kekayaan alam
         ancaman kedaulatan.                  Anggota Komisi I dari F-PAN Dedi  Indonesia untuk kepentingan negara
            Kehadiran NAMRU-2 oleh         Jamaluddin Malik dalam pertemuan  lain.
         kalangan tertentu dicurigai sebagai  tersebut mengatakan keberadaan   Menanggapi hal tersebut, pihak
                                                                              Fakultas Kedokteran Universitas
                                                                              Indonesia (FKUI) yang diwakili oleh
                                                                              Prof. DR. Pratiwi Sudarmono
                                                                              mengatakan, dalam melaksanakan
                                                                              penelitian, FKUI mengadakan
                                                                              kerjasama dengan lembaga-
                                                                              lembaga penelitian lain seperti
                                                                              Lembaga Penelitian Eijkman,
                                                                              Litbangkes Depkes, dan Namru.
                                                                               Kerjasama dengan pihak Namru
                                                                              didasari oleh karena pihak Namru
                                                                              memiliki fasilitas penelitian yang
                                                                              lebih komplit dan canggih yang tidak
                                                                              dimiliki oleh FKUI mengingat
                                                                              harganya yang mahal.
                                                                               Menurut Pratiwi, kerjasama dengan
                                                                              Namru memberikan keuntungan
                                                                              bagi para peneliti FKUI.
                                                                              Keuntungan tersebut adalah adanya
                                                                              kerjasama antara peneliti FKUI
                                                                              dengan para peneliti dari berbagai
                                                                              negara di Asia Tenggara yang juga
         upaya Amerika Serikat untuk       Namru2 di Indonesia lebih banyak  bekerjasama dengan Namru.
         mengontrol dan memata-matai apa   kerugiannya daripada manfaatnya     Pratiwi juga menyarankan agar
         yang terjadi di Indonesia. Lembaga riset  karena menyangkut keamanan dalam  kerjasama dengan Namru dapat
         di bawah kendali Angkatan Laut    negeri Indonesia. “Keberadaan    dilanjutkan, mengingat manfaatnya
         Amerika Serikat (AS) ini kini masih jadi  Namru2 lebih banyak mudaratnya  dalam  perkembangan  ilmu
         polemik.                          daripada manfaatnya,” tegas Dedi.  pengetahuan dan capacity building staf
            Dalam Raker tersebut, spanduk     Dedi juga mengaku heran dengan  pengajar/ peneliti berbagai institusi di
         tiba-tiba dibentangkan oleh dua orang  sikap Pemerintah dalam hal ini  Indonesia.
         yang berada di belakang kursi Anggota  Departemen Kesehatan RI yang   Yang paling penting menurut
         Dewa yang belum diketahui         memberikan fasilitas kepada pihak  Pratiwi  adalah  membangun
         identitasnya. Sambil berteriak-teriak  Namru2 untuk melakukan penelitian di  kemampuan dalam negeri untuk
         “Hentikan kerjasama dengan Namru!  Indonesia tetapi tidak melakukan  bermitra dengan Namru di daerah-
         Tolak Namru!” kedua orang tersebut  koordinasi. “Ada apa ini ?”, ujar Dedi.  daerah kerja yang paling strategis
         membentangkan spanduk yang           Hal yang sama diungkapkan     misalnya pada pos malaria, pos hepatitis,
         bertuliskan ‘Selamatkan rakyat    Permadi, Anggota Komisi I DPR dari  dan pos flu burung, terutama bila ada
         Indonesia sebagai kelinci percobaan  F-PDIP. Menurut Permadi ada kessan  wabah atau pandemi.(ol)
         virus penyakit Namru’.            dalam melaksanakan penelitiannya di
            Kontan saja kegaduhan itu      Indonesia, pihak Namru2 tidak
         mengundang perhatian para Anggota  berkoordinasi dengan Depkes RI. Hal


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68