Page 33 - MAJALAH 73
P. 33

PENGAWASAN



               Wakil  Ketua  Komisi  III  yang   Struktur dalam kemasyarakatan yang   yang banyak pengangguran, banyak
            juga  pengamat  intelijen  Soeripto   dimulai  dari  keluarga  dan  Rukun   orang frustasi dan banyak orang yang
            (F-PKS) dalam perbincangan dengan   Tetangga diharapkan dapat membantu   emosinya disulut untuk melakukan
            Parlemetaria menilai Indonesia masih   tugas lembaga-lembaga intelijen.   perilaku agresif,” jelas Soeripto.
            lemah dalam bidang kontra intelijen dan      ”Departemen  Dalam  Negeri
            kontra terorisme. Menurutnya sampai   sampai dengan ke tingkat RT harus  Faktor Sosial Ekonomi
            saat ini belum dapat memetakan apa   mensosialisasikan  tentang  bahaya      Sejumlah teror bom di belahan
            yang disebut kegiatan terorisme dan   terorisme,” ujarnya.       dunia ini selalu mengkaitkan dengan
            kelompok-kelompok serta sempalan                                 salah satu agama. Tidak terkecuali
            yang ada di Indonesia.          Waspada Disusupi Asing           di  Indonesia,  sejumlah  peledakan
               ”Ini kelemahan di bidang kontra      Kewaspadaan  terhadap  adanya   bom  selalu  di  curigai  dilakukan
            intelijen  dan  kontra  terorisme,”   pihak-pihak tertentu terutama asing   kelompok  yang  berlatar  belakang
            katanya.                        yang ikut bermain dalam kasus terorisme   agama tertentu.
               Untuk  mengatasi  kelemahan   di Indonesia harus diwaspadai. Sebab      ”Ada dua faktor, pertama adalah
            intelijen,  ia  menganjurkan  supaya   tidak menutup kemungkinan pihak   ada misi intelijen asing yang ingin
            kemampuan  intelijen  Indonesia   asing juga terlibat dalam sejumlah aksi   mendeskriditkan  umat  Islam  di
            lebih diperkuat. Selain itu, kesadaran   teror di Indonesia.     Indonesia  dengan  cara  terorisme,”
            masyarakat  dalam  membantu  dan      Dalam  perbincangan  dengan   katanya seraya menjelaskan pihak asing
            menghadapai segala macam bentuk   Parlementaria, Soeripto menjelaskan   tidak ingin umat Islam di Indonesia
            teror seperti pemboman.         bahwa sejumlah pelaku teror diluar   menjadi suatu kekuatan yang dapat
               ”Dapat  bekerjasama  dengan   negeri seperti di Irak dan Lebanon   menjadi ancaman.
            negara lain, bisa juga meningkatkan   telah disusupi oleh intellijen negara-     Soeripto  menjelaskan  bahwa
            kemampuan kita dalam menganalisa   negara di luar negara itu. Bahkan tidak   hal kedua yang tidak kalah penting
            dan dalam menghadapi terorisme,”   hanya disusupi, intelijen negara lain itu   menjadi perhatian semua orang adalah
            ujarnya seraya menambahkan pihak-  juga ikut serta dalam mengagendakan   kondisi ekonomi sosial masyarakat
            pihak yang berwenang harus tahu lebih   teror.                   Indonesia. Mengingat warga negara
            dalam mengenai jaringan terorisme.     ”Saya tidak tahu kalau di Indonesia   Indonesia mayoritas beragama Islam,
               Kinerja intelijen Indonesia dilihat   sudah disusupi atau tidak. Yang penting   akan lebih mudah merekrut calon
            dari kasus terakhir yaitu pemboman di   adalah mengetahui peta dan bentuk-  terorisme.
            Mega Kuningan dinilai Soeripto belum   bentuk  kegiatan  kelompok  teror,”      ”Dengan sendirinya mudah sekali
            mempunyai  peta  tentang  aktifitas   ujarnya seraya menambahkan selama   merekrut calon teroris,” jelasnya.
            terorisme di Indonesia. Dalam tempo   tidak mengetahui hal tersebut akan
            yang terbilang singkat, pihak Australia   sulit melacak dan menelusuri pelaku  Payung Hukum
            bahkan telah mengumumkan bahwa   apalagi aktor intelektualnya.      Guna  lebih  memberi  jaminan
            pelaku pemboman hotel JW Marriott      Wakil  Ketua  Komisi  III  DPR   dan  efektif  dalam  memberantas
            dan Ritz Carlton berasal dari Jamaah   ini menjelaskan bahwa tujuan dari   terorisme,  Soerpito  menilai  harus
            Islamiyah (JI).                 aksi terorisme adalah menimbulkan   ada  payung  hukum  bagi  intelijen.
               ”Intelijen Australia sudah punya   keresahan  ditengah  masyarakat.   ”Kerja intelijen akan lebih pasti. Mana
            peta  tentang  berbagai  aktifitas   Menurutnya, umumnya pelaku teror   yang merupakan wewenangnya dan
            terorisme di Indonesia yang kemudian   merupakan orang-orang yang anti   mana yang dilarang,” katanya seraya
            diidentifikasi JI,” ujarnya.    kemapanan.                       contoh memberi kewenangan yang
               Ia menegaskan kontra intelijen dan      ”Umumnya  terorisme  itu  anti   jelas seperti interogasi, memburu dan
            kontra terorisme di Indonesia harus   kemapanan,” katanya.       kewenangan  untuk  menggeledah
            segera diperbaiki. ”Artinya didalam      Menurut  Soerpito,  aksi  teror   tempat yang dicurigai.
            rangka memperbaiki hal itu tidak bisa   yang berdasarkan atas adanya rasa      Lebih jauh, Soeripto menjelaskan
            lagi seakan-akan kalau bicara terorisme   ketertinggalan,  keterpurukan  dan   bahwa jaringan terorisme merupakan
            itu hanya Densus 88 saja tapi harus   keterasingan membuat kondisi obyektif   jaringan asimetris. Ia menilai untuk
            dilibatkan secara aktif juga badan-  dalam  hal  perkerutan  calon-calon   mengahadapi  jaringan  asimetris
            badan yang sudah melakukan kegiatan   teroris. ”Orang-orang yang tidak puas   harus  juga  menggunakan  cara
            kontra terorisme, dengan demikian   dan merasa frustasi untuk melakukan   berfikir asimetris. ”Paling tidak harus
            bisa sinergi,” katanya.         perilaku kekerasan agresif,” ujarnya.  memahami.  Kalau  asimetris  itu
               Selain  melibatkan  lembaga-     Ia  menjelaskan  bila  Indonesia   seperti apa, belum tentu pecahannya
            lembaga  yang  memang  bertugas   disebut sebagai sarang teroris karena   dapat dilacak. Karena bisa saja hanya
            menjalankan fungsi-fungsi intelijen,   secara kondisi obyektif, perekrutan   membawa misi tanpa harus berinduk
            menurut Soeripto, peranan masyarakat   calon  teroris  di  Indonesia  relatif   komando  kepada  pusat,”  jelasnya.
            dalam  membantu  dan  mendeteksi   lebih mudah dibanding di Singapura.   (bayu)
            lebih dini teror sangat diperlukan.   ”Kondisi sosial ekonomi di Indonesia

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  31
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38