Page 35 - MAJALAH 73
P. 35

PENGAWASAN



            terhadap Pelanggaran Hak Konstitusional   terdaftar dalam DPT. Padahal sebelumnya   ulang dengan menggunakan formulir
            Warganegara Untuk Memilih, maka   terdaftar dalam Pemilu 2004 atau bahkan   F1-01 dan DRT P4B, belum menunjukan
            dibentuklah  Panitia  Angket  DPR   terdaftar dalam DPS 2009. Oleh karena   sistem administrasi kependudukan yang
            tentang Pelanggaran Hak Konstitusional   itu, KPU dinilai kurang cermat dalam   baik. Sementara itu pihak BPS tidak
            Warganegara Untuk Memilih (Panitia   melakukan pemutakhiran daftar pemilih,   terlibat secara kelembagaan dalam proses
            Angket DPT) berdasarkan keputusan   baik DPS maupun DPT.         penyiapan DP4 tersebut, bahkan banyak
            DPR RI No.15/DPR RI/IV/2008-                                     DP4 yang diberikan adalah data tahun
            2009.                                                            2004.
               Panitia Angket DPT bertujuan  Tak diawasi optimal                Berbagai masalah dalam penyusunan
            untuk menyelidiki permasalahan terkait      Kekisruhan dalam penyiapan data   daftar pemilih pada Pemilu tanggal 9
                                                          kependudukan, DP4,   April 2009 lalu disebabkan oleh berbagai
                                                          serta pemutakhiran   faktor yang mempengaruhinya yaitu
                                                          data  pemilih  yang   setidaknya, terbatasnya dan terlambatnya
                                                          menghasilkan DPS   anggaran yang diperuntukan untuk
                                                          dan DPT, tidak dapat   melakukan pemutakhiran data pemilih,
                                                          diawasi secara optimal   kendali geografis, khususnya di wilayah
                                                          oleh pihak pengawas   Indonesia Timur seperti Papua yang dalam
                                                          pemilu tingkat pusat   pelaksanaannya harus memerlukan waktu
                                                          (Bawaslu)  hingga   dan sarana transportasi pesawat.
                                                          tingkat  terbawah      Selain itu, faktor adanya intervensi
                                                          ( P P L )   k a r e n a   dari pihak-pihak tertentu sehingga
                                                          belum  terbentuk   menghasilkan DPT yang bermasalah,
                                                          secara kelembagaan,   baik untuk kepentingan DAU bagi
                                                          khususnya  para    wilayah yang sudah mengalami pemekaran
                                                          Panwaslu baik provinsi   maupun kepentingan alokasi kursi bagi
                                                          maupun kabupaten/  DPRD yang wilayahnya mengalami
                                                          kota serta Panwaslu   pemekaran, serta kepentingan lainnya.
                                                          kecamatan  dan        “Karena itu Pansus mendesak perbaikan
            dengan hilangnya hak konstitusional   pengawas pemilu lapangan. Oleh karena   sistem adaministrasi kependudukan
            warganegara untuk memilih. Dalam   itu Panwaslu pun tidak memberikan   sesegera mungkin sesuai dengan ketentuan
            kaitannya dengan penyelidikan tersebut,   rekomendasi apapun terkait dengan   Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
            maka salah satu kegiatan yang dilakukan   kekisruhan daftar pemilih.  tentang Administrasi Kependudukan,”
            adalah mengumpulkan data, keterangan,      Pelanggaran yang paling banyak   jelasnya.
            dan fakta-fakta di lapangan.    dilakukan,  terutama  oleh  institusi      Kekisruhan DPT diakui Ketua
               Panitia Angket  DPT mulai bekerja   penyiapan data penduduk dan penyiapan   Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul
            pada tanggal 4 Juni 2009 Masa Persidangan   data pemilih adalah terjadi pemilih ganda   Hafiz Anshary mulai dari pemutakhiran
            IV Tahun Sidang 2008-2009. Setelah   bahkan fiktif serta banyaknya warga yang   data pemilih, penyusunan Daftar Pemilih
            melakukan beberapa kali rapat intern,   tidak terdaftar dalam DPT, meskipun   Sementara (DPS) dan penyusunan DPT.
            maka disepekati Panitia Angket DPT   sebagian masyarakat telah melaporkan   Terkait dengan hal tersebut Ketua KPU
            ini mengadakan kunjungan kerja ke lima   kepada KPU.             telah melakukan berbagai langkah yang
            provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara,      Penyusunan dan Penyiapan Daftar   tertuang dalam jawaban tertulis yang
            Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Bali,   Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang   telah dan akan diserahkan kepada Pansus
            Provinsi Papua, dan Provinsi Jawa Timur.   dilakukan oleh pihak pemerintah mulai   Angket DPT.
            Kunjungan tersebut didasarkan pada   dari Ditjen Adminduk, Dedagri, Dinas      Ketua  Pansus  DPT  mengutip
            keputusan rapat intern Panitia Angket   Kependudukan Provinsi, dan Dinas   penjelasan KPU mengemukakan, salah
            DPR tanggal 11 Juni 2009.       Kependudukan Kabupaten/Kota belum   satu sumber permasalahan penyusunan
               Dari  infirmasi  yang  dihimpun   sepenuhnya tertib, bahkan cenderung   DPT adalah DP4 yang diterima dari
            menujukkan bahwa                rumit dan tidak kompatibel untuk semua   pemerintah yang dinilai tidak sempurna.
               KPU (terutama KPU kabupaten/  kondisi provinsi dan kabupaten/kota di   Dan juga  terlambatnya anggaran menjadi
            kota) memiliki kewajiban melakukan   seluruh wilayah Indonesia.  salah satu penyebab kisruhnya penyusunan
            pemutakhiran data pemilih yang bersumber      Sistem  Informasi  Administrasi   DPT Pemilu Legislatif Tahun 2009.
            dari DP4 yang disiapkan pemerintah.   Kependudukan (SIAK) yang menghasilkan
            Namun ternyata proses itu dilakukan   Nomor Induk Kependudukan (NIK)  Bimbing KPU
            dengan tidak profesional karena di   belum sepenuhnya mampu menjawab      Ketika diundang rapat dengar pendapat
            lapangan banyak terjadi penggelembungan   persoalan penyiapan DP4 secara lebih   oleh Pansus DPT, Ketua KPU Abdul
            (penggandaan) data pemilih serta masih   baik. Oleh karena itu DP4 yang tersedia   Hafiz Anshary menyampaikan terima
            banyaknya warga masyarakat yang tidak   termasuk setelah melalui pendataan   kasih atas undangan Pansus Angket

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  33
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40