Page 39 - MAJALAH 73
P. 39
ANGGARAN
yang berarti ketegantungan kita kepada
luar negeri juga terus menurun,” ujar
SBY.
Menurut Presiden, defisit RAPBN
sebesar 1,6 persen dari PDB masih cukup
aman dan tepat bagi perekonomian
Indonesia yang masih dalam tahap
pemulihan akibat imbas krisis global.
Defisit sebesar ini juga aman bagi
pelaksanaan program-program
pembangunan yang sangat penting.
Untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan tersebut, Pemerintah di
antaranya akan mengambil langkah
kebijakan mengupayakan pinjaman
dengan persyaratan lunak, yakni untuk
jangka panjang dan dengan biaya yang
relatif ringan.
meningkatkan mutu pendidikan di subsidi ini diperlukan karena negara “Dalam mengatasi krisis global ini
negeri ini guna membangun keunggulan berkewajiban untuk melindungi lapisan pemerintah tidak akan menggunakan
dan daya saing bangsa di abad 21 ini,” masyarakat terbawah agar beban mereka bantuan dana IMF sebagaimana yang
tandas Presiden SBY. menjadi lebih ringan, terutama dalam dilakukan dalam krisis 1998. Pemerintah
menghadapi kerisis perekonomian telah mengupayakan kerjasama
Belanja Pengawai global dewasa ini. pendanaan siaga yang lebih bermartabat
Lebih lanjut SBY mengatakan, di De depan, lanjut SBY, perlu dan tetap menjamin kedaulatan ekonomi
samping untuk belanja Kementrian melakukan langkah-langkah penataan nasional,” kata SBY.
Negara/Lembaga, prioritas alokasi kebijakan pokok subsidi agar alokasinya SBY menambahkan, kebijakan
anggaran 2010 juga direncanakan untuk dapat lebih terarah dan lebih tepat sasaran pembiayaan anggaran dalam tahun 2010
belanja pegawai, subsidi, pembayaran sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh tersebut tidak hanya bertujuan untuk
bunga utang, dan belanja barang. bangsa kita. “Dan akhirnya subsidi dapat meperkuat tingkat kemandirian dan
Dalam RAPBN 2010, alokasi anggaran diterima oleh rumah tangga yang betul- mengurangi ketergantungan sumber
belanja pegawai direncanakan mencapai betul membutuhkan,” kata Presiden pembiayaan luar negeri, namun juga
Rp161,7 triliun atau naik sekitar Rp28,0 SBY. ditujukan untuk mendorong pengelolaan
triliun (21,0 persen) dari perkiraan SBY menambahkan, pada 2010 utang yang berhati-hati, terencana,
realisasinya dalam tahun 2009. pemerintah tetap merencanakan alokasi transparan, dan akuntabel.
Kenaikan anggaran belanja anggaran untuk subsidi pupuk, benih, Dengan kebutuhan pembiayaan,
pegawai, kata Presiden, adalah untuk dan pangan. Menurut Presiden, melalui baik yang berasal dari dalam negeri
memperbaiki kinerja birokrasi dan subsidi ini kita dapat menyediakan maupun luar negeri, ratio utang
peningkatan kualitas pelayanan publik. pupuk dan benih berkualitas dengan pemerintah terhadap PDB pada akhir
Alokasi anggaran antara lain untuk harga terjangkau, agar para petani dapat 2010 diperkirakan akan menurun dari
memperbaiki penghasilan aparatur lebih produktif dan lebih meningkat sekitar 57 persen pada 2004 menjadi
negara dan pensiunan melalui kenaikan kesejahteraannya. Di samping itu, sekitar 30 persen pada 2010.
gaji pokok dan pensiunan pokok rata- pemerintah juga menyediakan beras Menurut SBY, penurunan ratio
rata 5 persen, pemberian gaji dan dengan harga murah bagi masyarakat utang pemerintah ini akan makin
pensiunan bulan ke-13, kenaikan uang yang kurang mampu,“ kata SBY. memperkuat struktur ketahanan
makan/lauk pauk bagi TNI/Polri dari fiskal, sejalan dengan tujuan untuk
Rp35.000/hari menjadi Rp40.000/hari, Pembiayaan Defisit mencapai kemandirian fiskal yang
serta kenaikan uang makan bagi PNS Untuk membiayai defisit anggaran berkelanjutan. Selain itu, penurunan
pusat dari Rp15.000/hari kerja menjadi yang direncanakan sebesar Rp98,0 ratio utang ini, membuktikan tekad kita
Rp20.000/hari kerja. triliun atau 1,6 persen terhadap PDB untuk menbangun Indonesia dengan
dalam RAPBN 2010, Pemerintah semaksimal mungkin menggunakan
Subsidi merencanakan untuk menggunakan sumber daya kita sendiri. (et)
Sementara itu, alokasi anggaran smber-sumber pembiayaan dalam negeri
untuk subsidi dalam tahun 2010 sekitar Rp107,9 triliun dan pembiayaan
direncanakan mencapai Rp144,4 triliun. luar negeri neto diperkirakan sebesar
Jumlah ini adalah 14,3 persen dari total negatif Rp9,9 triliun. “Dengan kata
APBN. Menurut Presiden, besaran lain, stok utang luar negeri kita menurun,
PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73 37