Page 51 - MAJALAH 73
P. 51

LEGISLASI



            dalam sejumlah pasal yang memberi   tidak ada satu pihak yang menguasai   praktek monopoli penyelenggaraan
            peluang,  hak  dan  kewajiban,  serta   industri dari hulu ke hilir. RUU ini   film, karena itu domainnya Komisi
            kepastian  hukum  yang  jelas  bagi   sesuai dengan UU anti Monopoli,”   Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
            pelaku usaha perfilman serta tenaga   tegasnya.                  “Kita  mencegah  jangan  sampai
            professional perfilman termasuk artis.                           bioskop-bioskop tertentu kesulitan
               “Isi  RUU  juga  menunjukkan  Semangat Reformasi              mendapatkan akses film,” tegasnya.
            adanya upaya penyederhanaan perijinan      Ukus  berjanji,  RUU  perfilman      RUU  perfilman  di  bahas
            dalam usaha dan kegiatan perfilman,”   sarat mengandung semangat reformasi.   untuk  memberikan  kondisi  saling
            tandasnya.                      Apabila  sekarang  pembuatan  film   menguntungkan, saling memperkuat,
               Izin  usaha  perlu  diatur  supaya   terbatas pada pita film seluloid, maka   transparan,  dan  terikat  dalam
            usaha hulu dan hilir tidak dikuasai oleh   kedepan akan diatur pembuatannya   bentuk  formal.  RUU  ini  akan
                                                                                     menumbuhkan  bioskop,
                                                                                     investasi, memungkinkan
                                                                                     penanaman modal asing,
                                                                                     dan keberpihakan kepada
                                                                                     masyarakat.  Sementara
                                                                                     untuk  kesulitan  yang
                                                                                     dihadapi  saat  ini  adalah
                                                                                     pengarsipan.
                                                                                     Lembaga
                                                                                     Independen
                                                                                           Pihaknya  juga
                                                                                     mengajukan  dibetuknya
                                                                                     lembaga  independent
                                                                                     seperti  Badan  Promosi
                                                                                     Perfilman agar bisa fokus
                                                                                     dalam menangani festival
                                                                                     budaya di dalam maupun
                                                                                     di luar negeri.
                                                                                           Sedangkan dari segi
                                                                                     pengawasan  penayangan
            Iklan baliho film. foto: supardi/parle                                   film akan diserahkan kepada
                                                                                   lembaga sensor film karena
                                                                                   apabila  sensor  diserahkan
            pihak yang tidak bertangungjawab. Izin   cukup dengan pita film digital yang   kepada  setiap  daerah  maka  akan
            dimungkinkan untuk memberikan akses   harganya jauh lebih murah. Sehingga   membutuhkan waktu lama untuk bisa
            kepada orang lain supaya bisa berkiprah   kedepan,  masyarakat  akan  sangat   ditayangkan di bioskop. Oleh sebab itu
            di dunia perfilman. Diantaranya, izin   dimanjakan dengan perfilman dan   penting skali dibuatnya suatu kriteria
            membangun  gedung  bioskop,  izin   harga yang terjangkau.       tertentu  di  pusat  untuk  ditaati  di
            produksi  film,  Production  House      Terkait peredaran produksi film   daerah.
            (PH), izin impor, ekspor, dan tanda   juga akan diberikan ketegasan hak      “RUU  ini  sangat  positif  untuk
            daftar judul film untuk melindungi   dan kewajiban dalam pemutaran film.   mengatur perfilman,” tegasnya.
            produser.                       Jika dahulu hanya memberikan film      Adapun sanksi bagi bioskop yang
               Menurut Ukus, saat ini ada 800   kepada  bioskop  yang  berjaringan,   melanggar akan dijerat pidana dan
            PH hampir mati dan yang efektif   maka kedepan akan diatur dan tidak   perdata  maksimal  500  juta  s.d  1
            hanya  beberapa  puluh  saja  karena   ada pengusaha bioskop yang dibunuh.   miliar.
            setiap  televisi  mempunyai inhouse   “Tidak ada pembatasan kreativitas dan      “Tidak ada kepentingan apapun
            (PH) sendiri. Dan semakin banyak   peredaran,” terangnya.        kecuali membuat suatu aturan untuk
            film nasional diproduksi maka semakin      Menanggapi  kerisauan  Majelis   membuka kesempatan secara fair dan
            kecil penayangannya di bioskop. Tahun   Ulama Indonesia (MUI) pada RUU   menjaa kepentingan bangsa,” katanya.
            2006 jumlah produksi film sebanyak 33,   Perfilman yang menghapuskan sensor,      Harapan  saya,  semoga  RUU
            namun film asing yang ditayangkan di   Ukus secara tegas menepisnya. Sonsor   Perfilman  bisa  diselesaikan  pada
            bioskop mencapai 207 film.      film  harus  tetap  ada  sesuai  acuan   periode anggota DPR 2004-2009 yang
               “Aturan  ijin  hanya  untuk   Mahkamah Konstitusi.            telah mempunyai pemikiran untuk
            memberikan hak kepada orang lain      Pihaknya juga menyangkal jika   perkembangan perfilman. (da)
            yang akan berkiprah di bisnis film, dan   RUU disahkan untuk menghilangkan

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 73  49
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56