Page 29 - MAJALAH 94
P. 29

SUMBANG  SARAN





           hanya beberapa mata pelajaran.    profesional. Hal paling mendasar   ada kepastian bahwa wajib belajar
             Dalam pengaruh paradigma ”neo-  adalah kepedulian dan komitmen    pendidikan dasar sembilan tahun telah
                   ,
           liberalisme” pendidikan dipandang   politik dari pihak legislatif dan eksekutif   tuntas terutama dari sudut pandang
           sebagai ”komoditas” dan telah     untuk mengembalikan pendidikan    paradigma pendidikan. Jangan sampai
           keluar jauh dari habitatnya sebagai   nasional ke habitatnya.        wajib belajar 12 tahun yang status
           ”pelayanan publik” Pendidikan        Prof. HAR Tilaar (2002)        hukumnya masih “sunat” atau fakultatif
                           .
           diperlakukan sebagai satu alat    menyebutnya pedagogik             dipaksakan, sementara wajib belajar
           produksi laksana pabrik yang      transformatif sebagai landasan    pendidikan dasar sembilan tahun yang
           mengolah bahan mentah untuk       dalam revitalisasi pendidikan nasional   hukumnya “wajib” menurut undang-
           menghasilkan produk barang yang   dalam menghadapi  tuntutan        undang belum dilaksanakan secara
           dapat dijual. Dalam keadaan ini,   perubahan di era globalisasi.. Dengan   tuntas.
           pendidikan dianggap sebagai barang   demikian pendidikan nasional akan
           dagangan yang harus masuk ke pasar   menghasilkan sumber daya manusia     Ketiga, harus terwujud dalam
           bebas. Terjadilah kompetisi dalam   yang berkualitas dalam menghadapi   kerangka nasional yang berbasis
           penjualan sehingga yang terjadi   tantangan masa depan yang makin   keragaman lokal.  Sebagaimana
           adalah hanya orang berduit yang   kompleks tanpa kehilangan jatidirinya.   dimaklumi bahwa Pancasila, Undang-
           dapat menikmati pendidikan. Guru   Dikatakan bahwa: ”Pedagogik      undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
           diperlakukan sebagai tenaga kerja   transformatif berfokus kepada individu   Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka
           yang harus tunduk sebagai pekerja   yang partisipatif di dalam perubahan   Tunggal Ika merupakan empat pilar
           yang diukur dengan produk-produk   sosial.. Tujuannya ialah menyadarkan   sebagai penopang yang kokoh bagi
           kuantitatif dalam bentuk  nilai ujian   dan mengembangkan potensi individu   terwujudnya jiwa, semangat, dan nilai
           nasional. Guru direkrut atas dasar   dalam kehidupan bermasyarakat.   kebangsaan Indonesia. Wajib belajar
           kontrak dengan bayaran murah      Peserta didik adalah subyek yang   12 tahun harus berada dalam kerangka
           tanpa memperhatikan aspek kualitas   partisipatif dan antisipatif di dalam   empat pilar tersebut dan mampu
           profesionalnya. Guru telah kehilangan   perubahan sosial. Lembaga pendidikan   terwujud dalam proses dan hasilnya.
           hak azasinya karena penyempitan   adalah lembaga dekonstruksi dan   Sementara itu kita maklum bahwa
           makna guru dari ”pendidik” menjadi   sekaligus rekonstruksi sosial” (H.A.R   bangsa dan negara kita terbangun
                 .
           ”tukang”  Lebih gawat lagi kalau   Tilaar, 2002).                   di atas keragaman daerah atau lokal
           pendidikan telah menjadi komoditas                                  yang menjadi bagian yang utuh bagi
           politik den gan motivasi kepentingan     Kedua, tuntaskan wajar dikdas   berdirinya Republik Indonesia dengan
           politik tertentu.                 9 tahun. Amanat undang-undang     seluruh warganya. Setiap daerah
             Pelaksanaan wajib belajar 12 tahun   Dasar 1945 menyatakan bahwa   memiliki keragaman dalam berbagai
           atau PMU dalam kerangka pendidikan   “setiap warga negara wajib mengikuti   aspek antara lain geografis, demografis,
           nasional harus berada dalam habitat   pendidikan dasar dan pemerintah   historis, ekonomi, sosial, kultural,
           pedagogik sesuai dengan cita-cita nilai   wajib membiayainya” (pasal 31 ayat 2).   agama, etnis, bahasa, dsb. Dalam
           luhur yang telah digariskan oleh para   Dalam kaitan ini, apakah pemerintah   melaksanakan wajib belajar 12 tahun
           pendiri negeri ini sebagaimana tersurat   telah melaksanakan amanat ini, dalam   ini, kondisi keragaman lokal harus
           dan tersirat dalam konstitusi dan   arti apakah wajib belajar pendidikan   benar-benaqr diperhatikan dalam
           ketentuan hukum lainnya. Pendidikan   dasar sembilan tahun sudah tuntas   perencanaan dan operasionalnya. Ada
           nasional (termasuk wajib belajar 12   dilaksanakan? Dan apakah ketuntasan   daerah yang memiliki infrastruktur
           tahun) harus berada dalam koridor   ini telah mencapai tujuan pendidikan   yang baik, dan ada pula yang kondisi
           filosofi dan paradigma pendidikan   dasar baik dalam amanat perundang-  infrastrukturnya kurang mendukung.
           yang sejati, lalu dilaksanakan dalam   undangan maupun makna pendidikan   Demikian pula ada daerah yang
           tatanan manajerial dan operasional   yang sebenarnya. Ataukan baru berupa   memiliki sumber daya ekonomi yang
           di bawah tangan-tangan profesional   jargon-jargon politik dalam bentuk   kuat, sementara ada daerah yang
           secara proporsional. Meskipun     target kuantitatif. Pemerintah dan    kondisi ekonominya lemah. Ada daerah
           pendidikan merupakan kepentingan   pemerintah daerah jangan terlalu   yang penduduknya padat dan ada
           dan tanggung jawab semua unsur    tergesa-gesa menyatakan bahwa wajib   daerah yang penduduknya jarang dan
           masyarakat, namun tidak berarti   belajar pendidikan dasar sudah tuntas   tersebar dengan jarak yang cukup jauh.
           semua dapat ikut langsung mengurus   hanya untuk memenuhi kepentingan     Disamping itu harus pula
           pendidikan, tetapi  penanganannya   politik.                        dipertimbangkan berbagai kearifan
           harus dilakukan secara proporsional     Ungkapan di atas menyiratkan   lokal sebagai sumber kekuatan dalam
           oleh tangan-tangan yang memiliki   bahwa melaksanakan wajib belajar   melaksanakan program ini. Faktor
           kewenangan secara formal dan      12 tahun harus dilaksanakan setelah   politik terutama dalam era otonomi


          0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34