Page 30 - MAJALAH 94
P. 30

daerah harus benar-benar diperhatikan   dukungan prasarana, sarana dan    tanpa dukungan SDM yang baik. SDM
           untuk menjaga jangan sampai       anggaran yang memadai baik dari   pendidikan  yang ada di birokrasi baik
           kepentingan politik lebih menonjol   pemerintah pusat maupun daerah.   di pusat maupun di daerah, di lembaga
           dibandingkan dengan kepentingan   Wajib belajar 12 tahun yang baik   pendidikan sebagai pendidik dan
           dan tujuan pendidikan itu sendiri.   hanya mungkin terlaksana dengan   tenaga kependidikan harus memiliki
           Dengan memperhatikan hal itu, maka   baik apabila didukung dengan   kompetensi profesional yang sesuai
           pelaksanaan wajib belajar 12 tahun   anggaran serta sarana prasarana yang   dengan tugas dan tanggung jawabnya.
           tidak bisa dipaksakan dengan dalih   memadai. Dari mana sumbernya?   Yang paling utama adalah kinerja
           kepentingan nasional meskipun     Amanat Undang-undang Dasar 1945   mereka harus menampilkan kinerja
           secara politis pemerintah daerahnya   yang sudah menetapkan besaran   kependidikan secara profesional
           menyatakan siap. Pertimbangan yang   anggaran 20 persen APBN/APBD   yang dilandasi pemahaman dan
           matang dengan memperhatikan       harus dilaksanakan dengan sebaik-  penghayatan terhadap filsafat dan
           kondisi lokal itu harus menjadi   baiknya melalui keputusan politik   konsep-konsep pendidikan/pedagogik.
           landasan dalam perencanaan dan    dan kebijakan yang tepat dengan   Dengan demikian, maka semua SDM
           pelaksanaan operasionalnya. Dengan   pengawasan yang efektif. Anggaran   yang mengemban amanat pelaksanaan
           demikian akan terjadi pembangunan   yang sudah disiapkan oleh pemerintah,   wajib belajar 12 tahun  seyogianya
           SDM   dalam keseimbangan dan      serta sarana yang akan dibangun harus   berada dalam koridor pendidikan
           keharmonisan antara lokal dan     benar-benar dimanfaatkan dengan   secara benar.
           nasional.                         tepat sasaran secara efektif dan efisien.
                                             Sekali lagi diingatkan agar semua    Kedelapan,  perlu disertai sengan
               Keempat,    perlu dukungan    sarana dan anggaran untuk menunjang   alternatif model pembelajaran.
           dan komitmen politik. Pelaksanaan   ini harus berada dalam koridor   Dalam kenyataannya, tidak semua
           wajib belajar 12 tahun memerlukan   paradigma pendidikan.           peserta didik memiliki akses ke
           komitmen dan dukungan politik                                       satuan pendidikan menengah baik
           yang kuat dari para politisi baik      Keenam, dukungan manajemen   SMK maupun SMA karena berbagai
           legislatif maupun eksekutif di tingkat   Unsur manajerial mulai dari tingkat   alasan dan kondisi seperti jarak
           pusat dan daerah. Dukungan dan    nasional, regional, lokal, hingga   antara tempat tinggal dan lokasi
           komitmen itu harus  merupakan wujud    institusional harus dibangun dengan   sekolah, kondisi lingkungan, kondisi
           keberpihakan  kepada  rakyat sebagai   sebaik dan seefektif mungkin dengan   fisik, tuntutan lingkungan, dsb. Untuk
           subyek dalam upaya mewujudkan     tetap berbasis pada paradigma     itu perlu disiapkan alternatif model
           amanat dalam meningkatkan kualitas   manajemen pendidikan. Sebagai   dan strategi pembelajaran yang
           kehidupan yang lebih baik. Dukungan   konsekuensinya, maka manajemen   memberi peluang kepada mereka
           dan komitmen politik itu merupakan   pendidikan merupakan suatu     yang karena sesuatu hal sulit untuk
           landasan bagi pembuatan kebijakan   keniscayaan dalam menunjang     menjangkau sekolah menengah.
           dan pengembangan program          terwujudnya program wajib belajar   Misalnya model pembelajaran belajar
           serta pengawasan pelaksanaannya.   12 tahun dalam paradigma berfikir   jarak jauh sebagaimana sudah
           Penetapan perundang-undang sebagai   dan bertindak lokal sekaligus   diterapkan di Universitas Terbuka,
           payung hukum dalam penetapan      global. Manajemen pendidikan      SMP Terbuka. Program Kejar Paket
           kebijakan dan program harus       harus terbangun dalam paradigma   A untuk setara jenjang SD, paket B
           sedemikian rupa dibangun dalam    disiplin ilmu yang mandiri berbasis   untuk setara jenjang SMP, dan paket
           tatanan yang berbasis paradigma   ilmu pendidikan, diaktualisasikan   C untuk yang setara jenjang Sekolah
           dan kepentingan pendidikan sebagai   oleh personil yang profesional   Menengah. Program alternatif
           amanat konstitusi. Pelaksanaan wajib   dan memberikan layanan berbasis   ini perlu dikembangkan secara
           belajar 12 tahun harus mendapat   nilai-nilai pedagogik  Hal ini    terencana sebagai program yang
           jaminan sebagai proses yang berbasis   mengandung makna bahwa para   bersifat sumpelenter (penambah),
           pendidikan dan betul betul menjamin    manajer pendidikan harus profesional   komplementer (pelengkap), atau
           tercapainya tujuan pendidikan     dengan memahami, menghayati, dan   substitusi (pengganti) dari program
           menengah dengan kualitas yang     mengamalkan manajemen pendidikan.   konvensional.
           diharapkan.                       .                                    Demikianlah sekedar sumbang
                                                Ketujuh, dukungan Sumber Daya   saran bagi suksesnya pelaksanaan
              Kelima, dukungan sarana dan    Manusia Pendidikan.  Program wajib   wajib belajar 12 tahun atau Sekolah
           anggaran yang memadai. Pelaksanaan   belajar 12 tahun betapapun bagusnya,   Menengah Universal. Semoga
           wajib belajar 12 tahun perlu mendapat   tidak akan terlaksana dengan baik   sukses.***
           Prof. DR. H. Mohamad Surya: Pengamat Pendidikan/Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Periode 1998-2003/Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI,
           mewakili Provinsi Jawa Barat

                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |  1
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35