Page 35 - MAJALAH 94
P. 35

PENGAWASAN





           ini. Dulu lima tahun saya tidak tahu backgroundnya apa.   program sosialisasi electronic Kartu Tanda Penduduk (e-KTP)
           Sekarang dengan elektronik ini (e-KTP, red), anytime orang   sebesar Rp 1 triliun. Gamawan menekankan, tidak akan ada
           bisa mengubah kartunya kalau diperlukan. Misal berubah   penambahan dana lagi untuk penyelesaian program e-KTP.
           status, berubah tempat tinggal, pindah domisili dan    Kemendagri kata Gamawan akan memanfaatkan
           sebagainya. Ini bisa kapan saja dilakukan,” ujar Gamawan   anggaran awal Rp 5,8 triliun, yang belum sepenuhnya
           Fauzi.                                              digunakan. “Ini kan sebenarnya mengangkat dana yang
             Gamawan sendiri menyatakan siap. Dia katakan,     lama juga, di dalam Rp 5,8 triliun. Itu kan belum semuanya
           pihaknya segera melakukan pendalaman atas usulan Komisi   disetujui. Kekurangan Rp 1 triliun itu yang kita minta lagi,”
           II DPR itu. Jika sudah siap, barulah mulai memikirkan revisi   kata Gamawan.
           UU Nomor 23/2006. Revisi pun hanya terkait dengan pasal   Selain itu, Gamawan juga memastikan program e-KTP
           yang mengatur masa berlakunya e-KTP.                tidak akan berpengaruh pada proses pemekaran wilayah.
             “Mungkin akan kita revisi, mungkin dua, tiga, empat,   Sebab dapat dipastikan warga berusia 17 tahun sudah
           pasal saja, tapi itu meringankan beban pemerintah,   melengkapi syarat kependudukan. Hanya saja, pemekaran
           ringankan beban rakyat. Ini sudah kita tanggapi dan kita   wilayah akan berpengaruh banyak pada pembagian
           janji untuk kita bahas itu,” ulasnya.               cakupan administrasi.
             Dalam kesempatan yang sama, Gamawan juga             “Kalau e-KTP tidak berpengaruh. Kan kalau sudah umur
           menjelaskan masalah jika ada warga yang kehilangan e-KTP.   17 dan sudah terdaftar di KK, kan bisa itu. Tapi pembagian
           Secara yuridis, katanya, memang perlu lapor dulu ke polisi.   saja pengaruhnya, seperti kabupaten di bagi dua, tentu akan
           Hanya saja, secara teknis, pembuatan ulang fisik e-KTP bagi   kita pilah kecamatan mana saja,” terangnya.
           warga yang kehilangan e-KTP-nya itu cukup gampang.     Berdasarkan bahan yang disampaikan Mendagri
           Pasalnya, data perekaman sudah masuk data base.     saat Raker dengan Komisi II DPR tanggal 27 Juni 2012,
             Pencetakan ulang pun, kata Gamawan, tidak mesti di   perkembangan atas pelaksanaan program E-KTP sampai
           daerah domisili seperti yang tercantum di e-KTP. “Misal   tanggal 26 Juni 2012 adalah, dari target sebesar 172 juta,
           punya saya hilang di Cianjur, datang ke Jakarta, keluar   sampai dengan tanggal 26 Juni 2012 hasil pelayanan
           status kita, cetak itu. Datang saja, rekam, keluar, cetak. Cuma   perekaman e-KTP secara nasional sudah mencapai
           memang untuk kepastian harus ada surat keterangan   101.575.236 wajib KTP, dan realisasi pencetakan e-KTP
           kehilangan dari polisi,” ujarnya.                   sampai tanggal 26 Juni 2012 baru mencapai 65 juta dalam
             Dalam kesempatan itu pihaknya juga meminta Komisi II   bentuk blangko yang sudah dilengkapi dengan chip dan 35
           DPR, untuk segera mencairkan sisa anggaran pelaksanaan   juta dalam bentuk sudah dipersonalisasi.
                                                                  Hasil pelayanan perekaman e-KTP perhari menurut
                                                               Mendagri sudah mencapai sekitar 1 juta wajib KTP. Untuk
                                                               mencapai target 172 juta wajib KTP, masih tersisa sekitar 71
                                                               juta wajib KTP, akan diperlukan waktu pelayanan perekaman
                                                               e-KTP sekitar 71 sampai dengan 100 hari, sedangkan waktu
                                                               yang masih tersedia sampai akhir tahun 2012 adalah sekitar
                                                               180 hari.
                                                                  Selanjutnya dari aspek anggaran, kata Mendagri,
                                                               dapat dilaporkan bahwa untuk penyelesaian pencetakan
                                                               dan penerbitan e-KTP dengan target 172 juta diperlukan
                                                               anggaran sebesar Rp. 2,725 triliun, sedangkan anggaran
                                                               yang tersedia pada tahun 2012 baru sejumlah Rp. 1,680
                                                               triliun, sehingga masih terdapat kekurangan sebesar Rp.
                                                               1,045 triliun.
                                                                  Anggaran sebesar Rp. 1,045 triliun tersebut, tambah
                                                               Mendagri, merupakan bagian dari kontrak tahun jamak,
                                                               yang belum terserap pada tahun anggaran 2011, namun
                                                               telah kami usulkan kembali kepada Menteri Keuangan
                                                               untuk dianggarkan pada APBN-P tahun 2012.
                                                                  Mendagri menjelaskan, dalam hal ini Menteri Keuangan
                                                               meminta agar diaudit terlebih dahulu oleh BPKP, dan
                                                               permintaan tersebut sudah dipenuhi, akan tetapi dalam
                                                               APBN-P tahun 2012 belum tersedia. “Berdasarkan hal
                                                               tersebut, kami mengharapkan dapat ditampung pada APBN
           Suasana rapat Komisi II DPR dengan Mendagri         tahun 2012,”tegas Mendagri Gamawan Fauzi. (nt)


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40