Page 34 - MAJALAH 94
P. 34

Mayoritas anggota Komisi II DPR setuju e-KTP dengan   Malik menambahkan, rencana tersebut patut didukung
           basis data iris mata dan sidik jari harus bisa berlaku seumur   mengingat proyek pembuatan e-KTP menelan biaya sangat
           hidup. Hal ini disebabkan karena data yang tersimpan atau   besar, lebih dari Rp5,8 triliun. Jumlah itu belum termasuk
           terdaftar adalah data yang bisa digunakan dalam waktu   dana tambahan yang harus dikeluarkan negara tiap tahun
           panjang.                                            untuk memperpanjang lisensinya.
             Tetapi ada kendala regulasi yang terkait dengan ini,   Karena itu, tandas Malik, jika e-KTP hanya berlaku lima
           yakni UU No. 23/2006 pasal 64 ayat (4) huruf (a) bahwa masa   tahun, negara harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 5
           berlakuknya KTP hanya 5 tahun dan pasal 63 ayat (5) yang   triliun tiap periode. “Padahal, data dalam e-KTP bisa di-
           mewajibkan perpanjangan KTP jika sudah berakhir masa   update tanpa harus membuat proses dari awal lagi,” ujarnya.
           berlakunya. Kecuali yang berumur 60 tahun diberikan KTP   Sementara itu gagasan Komisi II DPR agar agar e-KTP
           seumur hidup sebagaimana pasal 64 ayat (5).
             “Oleh karena itu, jika e-KTP disepakati untuk digunakan
           seumur hidup, maka UU No. 23/2006 tentang Adminduk
           harus direvisi,” tegas Agun.
             Sementara itu anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai   foto:doc.internet/ sragenpos.com
           Golkar Nurul Arifin yang juga salah seorang penggagas
           eKTP seumur hidup itu mengemukakan, keuntungan lain
           yang mencuat jika e-KTP diberlakukan seumur hidup adalah
           ‘hemat anggaran’. Jumlah penduduk wajib KTP adalah 172
           juta. Jika 172 juta dikalikan Rp. 4.586 (harga lisensi Afis),
           maka diperoleh anggaran Rp. 788.792.000.000.
             “Itulah yang bisa dihemat jika e-KTP bisa diberlakukan
           seumur hidup. Jika Mendagri mau membuat sejarah dalam
           pemerintahannya, harus ada keberanian untuk menerapkan
           e-KTP seumur hidup,” ujarnya.
             Ia menambahkan selain menghemat anggaran negara,
           jika Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi
           menerapkan usulan itu (e-KTP seumur hidup-red), itu akan
           menjadi catatan sejarah dalam kepemimpinannya.
             “Kalau Mendagri mau membuat sejarah dalam
           pemerintahannya, harus ada keberanian untuk menerapkan
           e-KTP seumur hidup,” kata Nurul.
             Meski demikian, Nurul mengingatkan bahwa, jika
           usulan itu disepakati semua pihak, maka Undang-Undang   foto:doc.internet/ sorotnews-online.blogspot.com
           Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
           perlu direvisi terlebih dulu. Dalam Pasal 64 UU itu diatur
           masa berlaku KTP hanya 5 tahun. KTP seumur hidup hanya
           diberikan kepada warga berumur 60 tahun.
             Politisi Partai Golkar itu optimistis pemerintah bisa
           merampungkan pendataan hingga pencetakan 172 juta
           e-KTP hingga akhir tahun 2012. Berdasarkan data dari
           Kemendagri, perekaman sudah mencapai 101.575.236
           warga hingga 26 Juni 2012. Dengan demikian, tersisa sekitar
           71 juta warga yang belum terdaftar.                                              Suasana pembuatan e-KTP
             “Saya optimistis pemerintah dapat mengejar targetnya   berlaku seumur hidup, disambut Mendagri Gamawan Fauzi.
           karena ini juga pertaruhan mereka. Datanya kan juga akan   Jadi, warga nantinya tidak perlu repot-repot mengurus
           digunakan sebagai data pemilih Pemilu 2014 ,” ujar Nurul.  e-KTP setiap lima tahun sekali.
             Sementara itu Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa FPKB)   Gamawan sendiri mengaku heran, mengapa di UU
           DPR juga mendukung rencana penerapan e-KTP seumur   Nomor 23/2006 diatur masa berlaku e-KTP hanya lima
           hidup. Meski begitu, anggota Komisi II DPR dari FPKB Malik   tahun. Padahal, lanjutnya, lebih hemat jika e-KTP berlaku
           Haramain, mengingatkan, meski berlaku seumur hidup,   seumur hidup. Kalau toh ada perubahan identitas, seperti
           update data tetap harus dilakukan dalam periode tertentu.   pindah domisili, warga yang bersangkutan bisa mengurus
             “Misalnya, lima tahun sekali di-update karena mungkin   perubahan itu setiap saat.
           ada perubahan data kependudukan seseorang,” ujarnya.   “Namanya ID card. Kalau ID card ya seumur hidup kartu


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39