Page 42 - MAJALAH 68
P. 42
PENGAWASAN
Konversinya pun harus jelas. dari minyak tanah ke elpiji juga masih tersedianya elpiji bagi seluruh masyarakat
“Sebelum pengalihan minyak tanah minim. Salah satu syarat penting maka tidak perlu melakukan impor elpiji.
ke elpiji, pemerintah pernah mengusulkan berjalannya konversi elpiji adalah “Kalau sampai impor hanya
penggunakan briket batubara,” kata tersedianya tabung gas. menguntungkan pengimpor,” ujarnya.
Ismayatun. Ismayatun menilai pemerintah belum Lebih jauh, Ismayatun menjelaskan
Program penggunaan briket batubara siap dalam menyediakan tabung gas elpiji. sebelumnya pemerintah mempunyai
yang pernah dicanangkan pemerintah Ketidaksiapan tersebut ditandai dengan program energi alternatif. Energi alternatif
tidak dapat berjalan karena pemerintah melakukan impor tabung gas dari China. yang disosialisasikan pemerintah berasal
sendiri belum siap melaksanakannya. “Pengadaan tabung elpiji juga masih dari nabati seperti tanaman jarak dan
Selain factor sosialisasi, factor ketersediaan impor dari China,” katanya. biodiesel dari kelapa sawit.
infrastruktur juga tidak berjalan baik. Dalam perbincangan, Ismayatun Pada perkembangannya, program
“Karena tidak disosialisasikan dengan mempertanyakan adanya pihak yang tesebut seakan tidak ada kelanjutannya.
baik, dan pemerintah tidak menyediakan diuntungkan dengan ketidaksiapan “Seharusnya rakyat dididik dan
kompor briket,” ujarnya. pemerintah dengan mengimpor tabung disosialisasikan adanya bahan bakar
Setelah program briket batubara tidak gas dari China. Menurutnya Pemerintah alternatif yang berasal dari nabati, seperti
dapat berjalan, pemerintah kemudian telah memaksakan diri dalam pengalihan dari jarak, biodisel yang berasal dari sawit,”
mengambil langkah konversi dari minyak minyak tanah ke elpiji karena belum katanya.
tanah ke elpiji. Ismayatun menilai siapnya infrastruktur pendukungnya. Menurutnya, pemerintah dapat
sebaiknya pemerintah memberikan “Pengadaan tabung impor dari China, memberikan alternatif kepada masyarakat
pilihan kepada rakyat dalam hal begitu ada permasalahan bea cukai, maka dalam memilih energi yang akan
“Seharusnya rakyat diberikan pilihan dengan penggunaan bahan
bakar. Batubara, elpiji atau minyak tanah, tergantung
kemampuannya,” katanya seraya menambahkan pemerintah juga
harus menjamin ketersediaan bahan bakar tersebut.
penggunaan bahan bakar. terlambatlah penyaluran berjuta tabung digunakan. Adanya beberapa alternatif
“Seharusnya rakyat diberikan pilihan elpiji tersebut kepada masyarakat,” tersebut diharapkan dapat menjamin
dengan penggunaan bahan bakar. ujarnya. ketersediaan energi. “Sehingga rakyat
Batubara, elpiji atau minyak tanah, mempunyai pilihan seperti bahan bakar
tergantung kemampuannya,” katanya Menjamin Ketersediaan nabati, batu bara, elpiji atau minyak tanah,
seraya menambahkan pemerintah juga Konversi energi yang dicanangkan maka tidak ada kekhawatiran rakyat
harus menjamin ketersediaan bahan pemerintah untuk mengantisipasi bahwa nantinya kelangkaan bahan
bakar tersebut. habisnya energi yang tidak terbarukan bakar,” jelasnya.
Lebih jauh Ismayatun menjelaskan patut diberikan dukungan. Antisipasi Ismayatun mengkhawatirkan di masa
bahwa program konversi yang dilakukan sejak awal ini harus dengan gencar yang akan datang, Indonesia mengalami
pemerintah telah membuat banyak disosialisasikan ke tengah masyarakat. krisis energi sehingga kebutuhan untuk
masyarakat sempat mengalami kesusahan, Konversi energi ini pun perlu masyarakat tidak dapat terpenuhi. “Saya
terutama kaum ibu. Hal ini pernah memperhatikan ketersediaan enrergi kuatir Indonesia akan terjadi krisis BBM,
disampaikannya dalam Rapat Kerja seperti elpiji yang berada di Indonesia. listrik dan rakyat tidak mempunyai
dengan Menteri Energi dan Sumber Ketersediaan elpiji sebagai energi kemampuan untuk menggunakan energi
Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. pengganti minyak tanah harus mendapat alternatif dari dalam negeri sendiri,”
“Yang paling disusahkan dalam hal perhatian serius. katanya. (as)
konversi adalah kaum ibu. Zaman “Saya kuatir nanti setelah konversi
gonjang-ganjing kelangkaan dan konversi menyeluruh di Indonesia, pemerintah dan
minyak tanah ke gas banyak ibu-ibu yang Pertamina tidak mampu menjamin
mengantri dengan derigennya untuk ketersediaan elpiji,” kata Ismayatun.
mendapatkan minyak tanah,” katanya. Menurutnya, pemerintah dan
Kesiapan pemerintah dalam Pertamina harus mampu menjamin
menjalankan kebijakan konversi energi ketersediaan elpiji. Ia berharap dengan
42 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68