Page 73 - MAJALAH 68
P. 73
LIPUTAN KHUSUS
Ghazali menyayangkan kalau ada artis sekurang-kurang 2.5 persen suara dari Pemilu 2009 mendatang terkait
yang memaksakan diri terjun ke politik jumlah suara,” ungkapnya. pemilihan legislative, yaitu maraknya
karena ini soal the gift (talenta). “Kalau Dia menyangkal bahwa artis saat ini caleg dari lingkungan keluarga yang
memang talentanya penyanyi dan main banyak tidak berkualitas, menurutnya, mewarnai proses demokrasi. Beberapa
film atau sinetron ya jangan dipaksakan- artis sekarang ini punya wawasan pengamat beranggapan, caleg dari
lah, karena sudah banyak artis-artis yang tersendiri. “Saya tidak membedakan lingkungan keluarga para petinggi Parpol
sudah menjadi anggota dewan di yang penting dia memiliki kemampuan akan mengganggu perkembangan DPR,
parlemen, tapi nggak bisa berbuat apa- untuk bangsa dan Indonesia,” katanya. Parpol dan negara.
apa,” tandasnya. Ia menambahkan, yang paling utama Menurut lembaga Reform Institute,
Namun, Hadar menambahkan, adalah betul-betul berorientasi untuk privatisasi parpol akan menghambat
pencalonan menjadi caleg merupakan kepentingan rakyat banyak, jadi seluruh logika kolektifitas. Pencalonan
hak semua warga Negara untuk bisa ikut, siapapun mereka berasal dan partainya anak dari pejabat ataupun politisi yang
namun seharusnya mengukur diri kita mana mereka tetap menyandang belum banyak pengalaman dapat
sendiri. predikat wakil rakyat bukan wakil partai. mengganggu proses pengambilan
“Jadi satu sisi adalah hak semua orang “Perjuangan rakyat banyak ini yang keputusan. Padahal kebijakan yang
tetapi kita juga harus mengukur diri kita harus dikedepankan tetapi dalam arti diambil seharisnya untuk kepentingan
begitu, kalau kita memang bisa yah jalan, yang positif bukan yang negative. Tentu bangsa dan masyarakat.
tapi kalau kita tidak bisa, ngapain mau saja memelihara nama baik dan lembaga Misalnya, jika keluarga politisi
coba-coba begitu sekalipun ditawarkan karena mereka cermin rakyat Indonesia terpilih dan kedudukannya ada bersama
oleh partai besar,” paparnya. secara keseluruhan,” terangnya. orang tuanya di lembaga legislatif, hal
Menurutnya, partai dalam Menurutnya, kalau misalnya tersebut akan mempengaruhi proses
menentukan daftar caleg memiliki peran moralitasnya kurang bagus, sikap pengambilan keputusan. Padahal semua
penting dalam mengukur kapasitas, tersebut justru menodai bangsa bukan kebijakan yang diambil untuk
kapabilitas dari calon tersebut. Namun mereka sendiri yang kena dampaknya kepentingan negara dan masyarakat.
saat ini Partai masih melihat dari sisi tetapi bangsa ini dikarenakan mereka Yang ditakutkan adalah bahwa
kebutuhan pragmatisnya saja yaitu dipilih oleh rakyat. “Jadi jangan keputusan nantinya akan bergantung
memperoleh suara sebesar-besarnya. menjadikan lembaga terhormat sebagai kepada orang tua dan bukan kepada
Mereka, paparnya, lebih memikirkan batu loncatan untuk memperoleh konstituen selain itu, ditempatkannya
kursi tanpa memikirkan siapa yang keuntungan yang sangat sempit atau caleg keluarga didalam posisi nomor jadi
mengisi dan caleg di daerah tersebut. dijadikan lahan sebagai pencari kerja di Dapil yang bukan semestinya, akan
atau komoditi politik, Karena honornya mengganggu dinamika politik yang ada.
Minim Pengkaderan besar lalu orang berjubel kesitu padahal Oleh karena itu, kedepannya perlu
Kesalahan saat ini karena minimnya tugas utamanya membangun bangsa ini,” ada semacam control politik dari
fungsi Partai dalam pengkaderan terangnya masyarakat terhadap Pemilu mendatang
sehingga yang muncul adalah orang- Ia menambahkan, KPU tidak dapat agar tidak memilih hanya berdasarkan
orang minim pengalaman, dan memiliki berbuat banyak untuk mencari orang kepartaian saja. Tetapi lebih melihat dari
background yang kurang. “Parpol harus (calon anggota DPR) tersebut, karena sisi kualitas dan proses kualifikasi
dibenahi. Jadi sekarang itu parpol masih Tugas KPU hanya mengusulkan orang recruitment dari calon tersebut
kebutuhan pendeknya, sistem yang dari partai sedangkan yang diukur KPU Selain itu, yang utama adalah
terjauh dan panjang itu tidak berhasil orang tersebut memenuhi syarat atau apapun hasil dari Pemilu legislatif,
dia bangun,” terangnya. tidak. “kalau ijazahnya bener, tetapi tiap keseluruhan kualitas anggota DPR
Ia menambahkan, kualitas hasil hari menyakiti orang kan KPU tidak bisa mendatang sangat ditentukan oleh
Pemilu kedepan tidak akan meningkat berbuat apapun,” terangya. kemampuan para wakil rakyat dalam
dibandingkan Pemilu sebelumnya. Dirinya juga mengharapkan hasil mengartikulasikan keluh kesah rakyat
“Perkiraan saya kualitasnya tidak akan Pemilu dapat lebih baik jangan suka Indonesia, dan kemampuan wakil rakyat
nyata amat meningkat, Kalau melihat mencari kesalahan orang lain saja tetapi dalam menjalankan tugas dan fungsi
kaya gini sulit juga, kira-kira begitu,” mengkoreksi kedalam dan memperbaiki Dewan dengan jujur, tegas dengan
ungkapnya dan pelihara baik-baik. “Kalau buruk berpedoman kepada peraturan yang ada.
Sementara Ketua KPU Abdul Hafiz bukan dirinya tetapi bangsa Indonesia Hal tersebut terlepas dari
Ansyari mengatakan, saat ini banyak karena itu harus ekstra hati-hati dalam background wakil rakyat berasal, baik
partai yang mencari figure yang memiliki mengambil keputusan,”kata Ketua dari artis, presenter, maupun keluarga
massa besar yang dikenal seperti artis KPU dalam menyingkapi caleg Pemilu kerabat petinggi Parpol dan pejabat.
atau selebritis “Ini disebabkan karena legislatif 2009 mendatang. Karena itu mari kita tunggu hasil Pemilu
parlementary threshold, partai tidak akan 2009 dengan harapan yang tinggi
diikutsertakan didalam perhitungan Caleg Keluarga Ganggu Partai semoga lebih baik dari sebelumnya.
perolehan kursi kalau tidak memperoleh Isu lain yang mencuat didalam Amin! (si/mp)
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68 73