Page 63 - MAJALAH 99
P. 63

Kebudayaan dan Kementerian Agama selayaknya
            untuk bisa bersinergi, sehingga pengembangan
            pendidikan nasional bisa lebih cepat tercapai ses-
            uai dengan yang diharapkan.

              Sebagaimana diketahui, selama ini program
            pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan
            dan Kebudayaan dan Kementerian Agama seakan
            berjalan sendiri-sendiri, tidak saling terkait. Bah-
            kan dalam beberapa kali pertemuan, pemerintah
            provinsi mengeluh tidak bisa memberikan ban-
            tuan untuk madrasah atau sekolah agama karena
            terkendala pada peraturan.
                                                               tangan anggota Komisi X DPR ke Provinsi Kalsel
              Di hadapan anggota Komisi X DPR, Gubernur        dalam rangka kunjungan kerja rutin untuk me-
            Rudy Ariffin mengatakan, bahwa program pen-        nyerap berbagai aspirasi terkait pengembangan
            ingkatan pendidikan melalui wajib belajar seakan-  pendidikan di Provinsi Kalsel juga untuk mengeta-
            akan hanya dilaksanakan Kementerian Pendidikan     hui kesiapan daerah untuk menerima perubahan
            dan Kebudayaan.                                    kurikulum yang telah diprogramkan pemerintah
                                                               pusat.
              “Selama ini yang melakukan penandatanganan
            kerja sama untuk pelaksanaan program pendidi-        Menurut Syamsul yang juga Ketua Tim Rom-
            kan seperti wajib belajar sembilan atau 12 tahun   bongan Komisi X DPR ke Provinsi Kalsel, pihaknya
            hanyalah Kementerian Pendidikan dan Kebu-          akan melihat dan menyerap aspirasi secara lang-
            dayaan,” katanya.                                  sung ke daerah, apakah perubahan kurikulum
                                                               tersebut sudah tepat untuk dilakukan perubahan
              Padahal sekolah-sekolah yang di bawah pem-       pada tahun ini.
            binaan Kementerian Agama juga cukup banyak
            dalam membantu peningkatan sumber daya ma-           Selain itu, apa kelebihan dan kendalanya, seh-
            nusia dan pelaksanaan wajib belajar sebagaimana    ingga pada saat pembahasan pada Panitia Kerja
            program pemerintah pusat.                          DPR yang akan dibentuk, mendapatkan bahan-
                                                               bahan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
              Apalagi di Provinsi Kalimantan Selatan yang      pertimbangan dan pengambilan keputusan, baik
            dikenal sebagai daerah dengan penduduk mus-        untuk evaluasi maupun pelaksanaannya.
            lim yang cukup tinggi, banyak masyarakat yang
            memilih menyekolahkan anak-anaknya ke pondok         Usai melakukan pertemuan dengan Pemprov
            pesantren maupun ke madrasah.                      Kalsel, Komisi X DPR juga mengunjungi kawasan
                                                               ekonomi kreatif Martapura.Martapura adalah sen-
              Sayangnya, karena belum ada penandatan-          tra industri batu mulia, pakaian khas Dayak, dan
            ganan kerja sama dan belum adanya aturan yang      cenderamata khas Borneo.
            mengatur tentang sekolah-sekolah di bawah
            pembinaan Kementerian Agama dan pemerintah           Komisi X DPR juga melakukan peninjauan ke
            provinsi, sehingga bantuan berupa dana pembi-      beberapa sekolah yang rusak ringan dan berat
            naan atau pengembangan sekolah dari provinsi       di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
            juga tidak bisa diberikan secara maksimal seperti   SD, SMP, SMA dan SMK. Selanjutnya Komisi X
            halnya sekolah umum.                               DPR  akan melakukan peninjauan ke Perpustakaan
                                                               dan Arsip Daerah Pemprov Kalsel.
              “Kita berharap ada aturan dan sinkronisasi baik
            itu program belajar maupun pendanaan, dari           Tim kunker Komisi X DPR terdiri  Nurul Qomar
            Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan          (Partai Demokrat), Jefirstson R Riwu Kore (Partai
            Kementerian Agama yang dijembatani oleh DPR,”      Demokrat), Oelfah AS Harmanto (Partai Golkar),
            katanya.                                           Ferdiansyah (Partai Golkar), Selina Gita (Partai
                                                               Golkar), Asdi Narang (PDIP), Rohmani (PKS) dan
              Sementara itu, menurut Syamsul Bachri, keda-     Budi Heryadi (Partai Gerindra). (Tim)



                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68