Page 22 - MAJALAH 181
P. 22

ANGGARAN




            Diterpa Badai Ketidakpastian Global,


            Ekonomi Indonesia 2020


            Terproyeksi Cerah





            Hingga awal tahun 2020,                   erdasarkan data,         penting itu kita ada dua omnibus law
            kondisi perekonomian                      pertumbuhan Produk       Cipta Kerja dan Perpajakan, inilah
            dunia terus diterpa isu                   Domestik Bruto (PDB)     yang nantinya akan memperkuat
                                                      Negara G-20, Indonesia
            ketidakpastian global yang       Bmenempati peringkat              pertumbuhan ekonomi kita,” kata
                                                                               Dito dalam wawancara khusus
            diakibatkan oleh berbagai         ke-4 dengan pertumbuhan          dengan Parlementaria, akhir Januari
            isu. Mulai dari belum             mencapai 5,1 persen pada tahun    lalu.
            tuntasnya proses Brexit,          2019 dari rata-rata 5,4 persen     Tahun 2020 nanti, Indonesia
            perang dagang  AS-Tiongkok,       year on year 2010-2019. Bahkan,    dinilai masih akan mendapatkan
                                              pemerintah menargetkan outlook 
                                                                               situasi sama di mana harga lifting 
            pemakzulan Presiden               PDB 2020 bisa tumbuh sekitar 5,3   dan nilai tukar akan memberikan 
            Trump, hingga yang terkini        persen dengan resiko down side.  down side risk terhadap pertumbuhan
            mewabahnya Virus Corona            Di tengah kondisi eksternal yang   perpajakan. Dengan ruang fiskal
            dari Wuhan, China.                bergejolak, Ketua Komisi XI DPR   yang telah disiapkan sebelumnya,
                                              RI Dito Ganinduto menyebutkan    belanja akan dapat terus didorong
                                              dirinya sangat optimis pada      agar ekonomi tidak mengalami
                                              pertumbuhan perekonomian bangsa   tekanan.
                                              di tahun mendatang. Fundamental    “Omnibus Law bidang Perpajakan
                                              ekonomi Indonesia dinilai masih   yang disiapkan juga sekarang
                                              lebih baik dibanding banyak negara   lebih bagus lagi. Adanya fiscal
                                              besar lain dilihat dari pertumbuhan   incentive, turunnya PPh, devidennya
                                              stabil, utang rendah dan posisi   juga tidak akan dikenakan pajak lagi,
                                              rating yang membaik.             tidak adanya double tax lagi sehingga
                                                “Kita bisa bertahan karena     ada kesetaraan. Jadi sangat menarik
                                              kita punya fundamental ekonomi   bagi investor dari segi fiskalnya.
         Ketua Komisi XI DPR RI
         Dito Ganindito. Foto: Jaka/Man            yang bagus, pemerintahan    Oleh karena itu, foreign direct
                                                       yang stabil juga        investment harus didukung untuk
                                                         yang membuat          menopang pertumbuhan ekonomi
                                                          kita survive di tengah   kita,” imbuh Mantan Anggota
                                                           tekanan global.     Dewan Pertimbangan Kamar Dagan
                                                            Untuk tahun 2020,   dan Industri (Kadin) Indonesia itu.
                                                             yang paling
                                                                               TURBULENSI EKONOMI
                                                                               Sejumlah legislator, justru
                                                                               mengkritisi belum optimalnya
                                                                               pertumbuhan ekonomi yang
                                                                               berimbas pada kegagalan
                                                                               pemerintah dalam mencapai
                                                                               target yang telah ditetapkan.
                                                                               Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi
                                                                               Auly bahkan mengatakan jika
                                                                                pertumbuhan ekonomi tidak
                                                                                  beranjak dari 5 persen, Indonesia
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27