Page 15 - MAJALAH 170
P. 15

LAPORAN UTAMA



            serta guru honorer harus merata   harus segera ditemukan solusi    bahwa dalam praktiknya masih
            di semua sekolah. Melalui sistem   yaitu banyaknya PNS yang        terdapat guru-guru yang harus
            zonasi pendidikan, guru dapat     pensiun.                         mengajar dua hingga tiga kelas.
            dipetakan dan didistribusikan      Saat ini, dalam hal PNS guru,   “Setelah saya pelajari, masalah
            berdasarkan statusnya, sehingga   di Indonesia belum memiliki      kekurangan guru yang terjadi
            tak ada penumpukan guru di        program pengangkatan             di daerah-daerah itu adalah
            suatu sekolah tertentu.           lanjutan. Jumlah PNS yang        distribusinya. Ada daerah yang
              Namun lebih dari itu, Ledia     akan pensiun sekitar 46 ribuan,   jumlah gurunya berlebih dan ada
            menyampaikan bahwa peranan        sedangkan yang diangkat dalam    yang masih kekurangan. Namun,
            paling penting dimiliki oleh      kesepakatan K2 sebanyak 14 ribu   daerah yang berlebih tidak mau
            pemerintah daerah (Pemda)         pegawai. “Kita harus mencari     gurunya dikurangi. Sebenarnya
            dalam menentukan kebutuhan        yang PPPK (Pegawai Pemerintah    akar masalahnya ada di
            mereka, mulai dari ketersediaan   dengan Perjanjian Kerja), kita   distribusi. Apabila ini ditangani,
            guru sampai sarana dan                                             saya yakin akan terjadi efek
            prasarana lainnya. Dalam                                           domino yang positif,” jelasnya.
            implementasi zonasi ini, Pemda                                       Menurut politisi Partai
            tentunya terus berkoordinasi                                       Keadilan Sejahtera (PKS) itu,
            dengan pemerintah pusat.                                           Kemendikbud sebaiknya fokus
              Akan tetapi jika dilihat secara   ...PROGRAM ZONASI              pada pola pemerataan guru,
            eksplisit, program zonasi yang    YANG MASIH TERUS                 atau jika tak memungkinkan
            masih terus dikembangkan                                           maka harus dibuatkan sarana
            oleh Kemendikbud tersebut         DIKEMBANGKAN OLEH                baru, supaya masalah darurat
            hingga kini belum berjalan        KEMENDIKBUD TERSEBUT             guru tersebut terpecahkan.
            optimal. Pemda dianggap                                            Ketimpangan guru ini apabila
            belum menyadari pentingnya        HINGGA KINI BELUM                segera diatasi bakal memberikan
             makna pendidikan, sehingga                                        banyak manfaat lainnya
              tak terjalin komunikasi yang    BERJALAN OPTIMAL.                terhadap perkembangan
                baik dengan pusat terhadap    KOMUNIKASI YANG                  pendidikan di Indonesia.
                  program-program                                                “Jadi sebetulnya, sepanjang kita
                    mereka. Ditambah          BAIK DENGAN PUSAT                belum bisa memperbaiki distribusi
                       pula persoalan sulit   TERHADAP PROGRAM-                guru dengan merata, kemudian
                          lainnya yang                                         juga kita belum bisa memperbaiki
                                              PROGRAM MEREKA.                  sarana dan prasarana belajar,
                                                                               belum meng-upgrade guru
                                                                               dengan kurikulum yang terbaru,
                                                                               itu akan menyebabkan sulit untuk
                                                                               melakukan evaluasi terhadap
                                              harus memikirkan honorer yang    sistem pendidikan itu. Sehingga,
                                              non-K. Non-K itu mereka belum    ujian nasional juga nanti
                                              sempat daftar sama sekali berkas   sebetulnya seperti formalitas saja.
                                              K1 maupun K2. Kita memang        Sayang kan kalau cuma buang-
                                              harus mengakui bahwa kalau       buang uang,” ungkapnya.
                                              pakai hitung-hitungan angka        Ia mengakui, kendati
                                              di atas kertas, porsinya cukup   Kemendikbud bersama DPR
                                              proporsi antara siswa dengan     RI sudah menemukan akar
                                              guru. Tapi, sebarannya juga      masalahnya, akan tetapi untuk
                                              harus jelas, itu jadi masalah    saat ini masih belum menemukan
                                              mengenai sebaran,” ujar Ledia.   solusinya. “Kita sudah
                                                 Ia mengamati masalah yang     menemukan akar masalahnya
                                                sebenarnya dihadapi daerah-    dan solusinya masih kami cari
                                               daerah di Indonesia bukan       sambil dipelajari lebih dalam. Ini
                                              soal kekurangan guru namun       akan membutuhkan waktu ekstra
                                              lebih kepada sebarannya yang     dan melibatkan banyak pihak,”
                                              tak merata. Ia mengungkapkan     tandasnya. l er/es




                                                                          TH. 2019      EDISI 170      PARLEMENTARIA     15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20